Detik-detik Warga Dobrak Pintu Rumah Majikan ART yang Disekap & Disiksa, Korban Syok Berat
ART bernama Rohimah (29) asal Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut itu diduga disekap dan disiksa oleh majikannya berinisial J (29) dan L (28)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT - Warga di Perumahan Bukit Permata, blok G1, RT 04/22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menceritakan Asisten Rumah Tangga (ART) yang disekap dan disiksa majikan.
ART bernama Rohimah (29) asal Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut itu diduga disekap dan disiksa oleh majikannya berinisial J (29) dan L (28) di rumahnya, kemudian korban diselamatkan warga dibantu polisi dan TNI pada Sabtu (29/10/2022) sore.
Warga setempat Radit Aji (45), mengatakan, evakuasi korban yang sedang disekap itu dilakukan warga saat kedua terduga pelaku atau majikannya sedang pergi, kemudian warga melakukan pengecekan ke rumah itu.
"Kondisi pagar dan pintu rumahnya digembok. Kemudian kita dobrak karena kita merasa kasihan dengan kondisi korban," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu (30/10/2022).
Baca juga: Hasil Visum Keluar, Rohimah ART yang Disiksa dan Disekap Majikan Terluka di Sekujur Tubuh
Dia mengatakan, upaya evakuasi korban dengan cara mendobrak pintu rumah tersebut dilakukan setelah ada kesepakatan warga dan aparat kepolisian serta TNI karena geram dengan perbuatan kedua terduga pelaku.

"Setelah itu korban kemudian dievakuasi ke rumah warga lainnya. Di situ korban tak banyak bicara karena terlihat dengan jelas ia mengalami syok berat," kata Radit.
Baca juga: 2 WNI Jadi Korban Tragedi Halloween di Itaewon, Total Korban Tewas 151 Orang
Baca juga: Dua Majikan Diduga Penyekap dan Penyiksa ART di Bandung Barat Akhirnya Ditangkap
Setelah itu, kata dia, warga langsung menenangkan korban sambil diberi makan dan minum agar korban yang sudah babak belur itu bisa merasa tenang setelah disekap dan disiksa terduga pelaku.
"Jadi waktu dievakuasi, dia itu nangis karena mungkin akhirnya ada yang menolong, dia cuma lihat dari jendela ruang tengah," ucapnya.
Radit mengatakan, setelah korban sedikit merasa tenang, akhirnya mulai bisa berkomunikasi dan dia juga mengaku kerap disiksa majikannya ketika melakukan kesalahan.
"Korban ini mengaku dipukuli, tapi awalnya dia enggak mau ngaku, mungkin karena diintimidasi majikannya. Kalau penyebabnya kata korban, cuma gara-gara ada sedikit kesalahan saja langsung dianiaya," ujar Radit.