TKW Indramayu Hilang di Singapura

KISAH TKW Indramayu Siti Faridah Diduga Palsukan Umur Saat ke Singapura, Kini Hilang Kontak 9 Tahun

Garda BMI Indramayu menduga, TKW tersebut diberangkatkan dengan cara identitasnya dipalsukan.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Handhika Rahman
Warpen (63), ibu Siti Faridah (26), seorang TKW asal Desa Cempeh, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, menangisi anaknya yang hilang kontak selama 9 tahun di Singapura. Warpen sangat mengkhawatirkan kondisi anak keempatnya tersebut. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) Indramayu bakal berupaya membantu mencari keberadaan Siti Faridah (26) yang hilang kontak di Singapura.

TKW warga Desa Cempeh, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu tersebut hilang kontak sekitar 9 tahun lamanya.

Sekretaris Garda BMI Indramayu, AT Cahyoto mengatakan, berdasarkan data keberangkatan yang dimiliki keluarga, Siti Faridah kemungkinan berangkat secara resmi.

Walau demikian, pihaknya menduga, TKW tersebut diduga diberangkatkan dengan cara identitasnya dipalsukan.

"Ini karena di paspornya Siti Faridah tercatat ia merupakan lahir tahun 1989. Padahal di Kartu Keluarga dan Ijazahnya seharusnya Siti Faridah ini kelahiran 1996," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (9/10/2022).

Baca juga: Perjuangan Keluarga Cari Siti Faridah TKW Indramayu yang Hilang di Singapura, Minta Tolong 20 Dukun

Baca juga: BREAKING NEWS - Siti Faridah TKW Indramayu Hilang Kontak 9 Tahun di Singapura, Ibunya Menangis

AT Cahyoto menduga, usia Siti Faridah saat diberangkatkan pada tahun 2013 lalu ke Singapura sengaja dipalsukan agar bisa berangkat.

Mengingat, saat itu, usia Siti Faridah masih sangat muda, yakni 17 tahun atau baru saja lulus SMP.

Dalam hal ini, Garda BMI akan mencoba mendalami kasus tersebut dengan mengumpulkan data-data perihal keberangkatan Siti Faridah.

Termasuk termasuk mencari tahu perekrut dan perusahaan yang memberangkatkan Siti Faridah ke Singapura.

Garda BMI juga akan mencoba berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk tindak lanjut pencarian.

Diharapkan, upaya tersebut bisa membuat keberadaan Siti Faridah secepatnya segera ditemukan.

Sementara itu, ibu dari Siti Faridah, Warpen (63) mengaku baru belakangan ini mengetahui soal usia anaknya yang dipalsukan.

Di sisi lain, ia sangat mengkhawatirkan kondisi anak keempatnya tersebut. Beragam upaya pun sudah dilakukan keluarga untuk mencari keberadaan Siti Faridah di Singapura.

Mulai dari mendatangi Disnaker Indramayu, mencari tahu dari rekan sesama PMI, hingga mendatangi dukun atau orang pintar.

Terbaru, keluarga melaporkan kondisi tersebut kepada Garda BMI untuk upaya pencarian Siti Faridah di Singapura.

"Saya mohon kepada siapa saja, tolong cari anak saya," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved