2 Kali Tak Penuhi Panggilan KPK Karena Sakit, MAKI Klaim Punya Bukti Lukas Enembe Sehat

Boyamin Saiman mengaku memiliki bukti terkait Gubernur Papua, Lukas Enembe dalam kondisi sehat

Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: dedy herdiana
Kompas.com
TAK Hanya Suap dan Gratifikasi, Lukas Enembe Terciduk Main Judi di 3 Negara, Ini Respon KPK 

TRIBUNCIREBON.COM - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman mengaku memiliki bukti terkait Gubernur Papua, Lukas Enembe dalam kondisi sehat dalam beberapa bulan terakhir.

Berdasarkan pantauan MAKI, Lukas Enembe sempat bolak balik melakukan perjalanan dengan menggunakan private jet ke sejumlah negara.

Boyamin Saiman mengungkapkan jika data tersebut didapatkan dari orang-orang sekitar Lukas Enembe.

Orang-orang tersebut membenarkan jika Gubernur Papua, Lukas Enembe sempat mengunjungi Manila, Singapura dan Malaysia dala rangka dugaan melakukan pemainan judi.

MAKI mencatat, Lukas Enembe terbilang cukup aktif mengunjungi tiga negara tersebut.

Tak hanya itu, Lukas Enembe bahkan dikabarkan sempat melakukan perjalan ke Australia dan Jerman.

Tercatat, pada 4 Juni 2022 Lucas Enembe melakukan perjalanan dengan rute Singapura, bertolak ke Makassar dan mendarat di Jayapura

Berlanjut pada 10 Juli 2022 dengan rute Singapura, Timor Leste kemudian Australia.

Dan terakhir pada 15 Agustus 2022 dengan rute Singapura, Timor Leste, Australia.

"Jadi menurut saya cukup sehat, berkaitan dengan rencana pemanggilan KPK, mestinya bisa didatangi," kata Boyamin dikutip dari Kompas Tv, Selasa (28/9/2022).

Sebagaimana diketahui, Lukas Enembe mangkir kembali pada pemanggilan kedua yang seharusnya dilakukan Senin (26/9/2022).

Adapun ketidakhadiran Lukas Enembe karena sakit.

Hal itu diungkap oleh kuasa hukum Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening.

Baca juga: Lukas Enembe Jadi Gubernur Terkaya ke-6, Harta Kekayaanya 17 Kali Lebih Banyak & Punya Tambang Emas

Lukas Enembe Sakit

Dijelaskan Roy, Lukas Enembe mengalami sakit ginjal, jantung, diabet dan tekanan darah tinggi.

Oleh karena itu, pihaknya fokus untuk memikirkan kesembuhan Lukas Enembe dulu, sebelum nanti akhirnya diperiksa KPK.

"Karena jangan sampai membuat Pak Lukas semakin parah, karena beliau memiliki gejala sakit ginjal, jantungnya bocor, diabet dan tekanan darah tinggi."

"Sehingga dia tidak boleh dalam under presure, kalau dia under presure nanti tekanan darahnya naik."

"Saya tidak bisa menjelaskan secara detail karena saya bukan dokter, tapi saya bisa membaca tulisan dokter."

"Kita jangan sampai membuat dia (Lukas Enembe) stroke, kalau stroke tujuan kita nanti tidak sampai, dia tidak diperiksa," kata Roy dikutip dari Kompas Tv.

Lebih lanjut, untuk meyakinkan bahwa Lukas Enembe sakit, maka Roy meminta agar dokter dari KPK dapat mendatangi Jayapura dan ikut memeriksa Lukas Enembe.

"Oleh karena itu, kami mencarikan solusi dokter KPK dan dokter pribadi dapat bertemu di Jayapura, periksa bapak baik-baik apakah betul dokter memberikan keterangan karena sakit, ini urusan kesehatan, bukan urusan yang lain."

"Mari kita tunggu, supaya ini jangan sampai spekulasi ini yang dimainkan oleh orang-orang yang mau merusak suasana daerah Papua."

"Karena Papua ini daerah yang banyak tambang emas, banyak orang yang berkepentingan, apalagi menjelang Pemilu," tegas Roy.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait kasus korupsi yang menyeret nama Gubernur Papua Lukas Enembe.

Sejatinya, Lukas Enembe dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi Rp 1 miliar pada Senin (26/9/2022) ini.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved