Effendi Simbolon Sebut TNI Kayak Gerombolan, Wakil Asisten KSAD: Berbahaya Untuk Hancurkan TNI
Effendi Simbolon kini disorot para prajurit TNI Angkatan Darat imbas pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan.
Effendi mengatakan, selepas rapat pembahasan anggaran, perlu dilakukan rapat khusus yang menghadirkan semua petinggi TNI, termasuk Dudung. Dia menyarankan agar rapat dengan Panglima TNI, KSAD, KSAL, dan KSAU itu digelar malam ini.
"Kami banyak sekali temuan-temuan ini, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan," ujar dia. Lihat Foto KSAD Jenderal Dudung Abdurachman saat memimpin apel gelar pasukan jajaran TNI AD wilayah Jabodetabek di Monas, Jakarta, Selasa (25/1/2022).
Mengancam soliditas TNI
Sementara itu, Wakil Asisten Intelijen KSAD Bidang Manajemen Intelijen, Brigadir Jenderal Antoninho Rangel da Silva menyebut isu yang diembuskan Effendi sangat berbahaya dan dapat memecah belah solidaritas di tubuh TNI.
“Tindakan ini merupakan bentuk ancaman dari dalam yang sangat berbahaya untuk menghancurkan TNI dan Indonesia di masa mendatang,” ucap dia, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (13/9/2022).
PDI-P Nilai Jokowi Perlu Turun Tangan soal Konflik Panglima-KSAD Antoninho menyatakan bahwa kata gerombolan yang disampaikan Effendi memiliki arti negatif.
Setidaknya, kata gerombolan mempunyai arti kawanan pengacau hingga perusuh. Antoninho pun mengingatkan Effendi harus belajar lebih jauh mengenai tata cara mengkritik terhadap organisasi, khususnya TNI.
“Kita mengimbau kepada masyarakat umum, mungkin ada yang bisa memberi pencerahan kepada dia,” ujar jenderal bintang satu tersebut.
Marah hingga gebrak meja
Sementara itu, reaksi kemarahan juga ditunjukkan oleh Komandan Kodim 0623/Cilegon Kolonel Infanteri Ari Widyo Prasetyo.
Dalam video yang diterima Kompas.com, Ari mengaku sakit hati atas pernyataan Effendi yang menyebut TNI seperti gerombolan serta menyinggung hubungan Andika dan Dudung.
Menurut dia, pernyataan Effendi merupakan upaya memecah belah TNI.
“Darah kami mendidih. Kau effendi Simbolon, melukai kami prajurit TNI. Kau adu domba pimpinan kami. Kami sakit hati,” ucap Ari.
Selain itu, Ari menunggu itikad baik Effendi untuk menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya. “Kami tunggu permintaan kamu (Effendi) secara terbuka,” kata Ari sembari menggebrak meja.
Tak ada instruksi Sementara itu, Mabes AD menegaskan tak ada instruksi kepada prajurit untuk mengecam pernyataan Effendi.