TAK KAPOK, Bjorka Kini Bocorkan Data Luhut Binsar Panjdaitan, Sebut Baru 2 Kali Vaksin
Bjorka kini meyakini jika Luhut Binsar Pandjaitan belum melakukan vaksinasi booster atau vaksis dosis ketiga.
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: Mutiara Suci Erlanti
TRIBUNCIREBON.COM - Nama Hacker Bjorka akhir-akhir ini tengah menjadi perbincangan hangat publik.
Bagaimana tidak, seolah tak kapok, untuk kesekian kalinya, Bjorka kembali membocorkan data sejumlah menteri, terbaru Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest), Luhut Binsar Pandjaitan.
Diketahui, Bjorka mengklaim berhasil membongkar data pribadi milik Luhut Binsar Pandjaitan.
Bjorka mengumbar data pribadi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan seperti nomor telepon, alamat email, hingga alamat rumah dan lainnya melalui media sosial.
Baca juga: Kembali Berulah, Ini Pesan Hacker Bjorka untuk Mahfud MD yang Kembali Bocorkan Data
Dari kebocoran data ini, Luhut Binsar Pandjaitan baru menjalani vaksinasi covid-19 dosis ke dua.
Bjorka kini meyakini jika Luhut Binsar Pandjaitan belum melakukan vaksinasi booster atau vaksis dosis ketiga.
Dikutip dari Kompas.com, dituliskan bahwa informasi Luhut baru menerima dua kali vaksin berasal dari data yang dibocorkan hacker @bjorkanism.
Namun, data yang semula diunggah di akun Bjorka itu kini tidak bisa diakses lantaran akun tersebut sudah di-suspend.
"Dari data yang disebar ke publik oleh Bjorka, ternyata Luhut baru 2 kali divaksin..." demikian keterangan yang dituliskan pengunggah.
Hingga Selasa (13/9/2022), unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 100 kali dan disukai lebih dari 380 kali pengguna Twitter.
Akun Twitter ini juga menyinggung hal yang sama, di mana Luhut disebutkan baru menerima dua kali vaksin.
"Ternyata @luhut_binsar baru 2x vaksin ygy, padahal dia yg getol suruh orang boster, gak malu tuh ? #bjorka #lbp #indonesia," tulis keterangan akun tersebut.
Juru Bicara Kementerian Kemenko Marves, Jodi Mahardi membantah jika Menko Luhut belum melakukan vaksinasi booster.
Menurutnya, Luhut Binsar Pandjaitan sudah melakukan vaksinasi booster pada Januari 2022 lalu.
“Pak Menko sudah booster kok. Ada sertifkat vaksin ketiganya tertanggal 8 Januari 2022,” kata Jodi Mahardi dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: LAGI, Hacker Bjorka Bagikan Data Diduga Milik Puan Maharani dan Denny Siregar
Respon Luhut Binsar Pandjaitan
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku bahwa dirinya telah menerima empat kali dosis vaksin.
"Saya sudah 4 kali vaksin," ujarnya.
Saat ditanya soal kebocoran data yang dilakukan Bjorka, Luhut enggan untuk meresponnya.
Ini Pesan Hacker Bjorka untuk Mahfud MD yang Kembali Bocorkan Data
Hacker Bjorka kembali berulah dengan membocorkan data milik Mahfud MD.
Diketahui, Hacker Bjorka kembali setelah akun Twitter dan Telegramnya ditangguhkan.
Terbaru, Bjorka muncul dnegan akun baru pada Selasa (13/9/2022).
Berdasarkan pantauan Tribuncirebon.com akun Bjorka di situs breadched.to, Bjorka mengklaim jika dirinya memiliki akun Twitter dan Telegram baru, yakni akun Twitter @bjorkanesian dan Telegram Bjorka.
Melalui akun baru tersebutnya, Bjorka membocorkan data pribadi yang diduga milik Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (MenkoPolhukam), Mahfud MD.
Tak cukup sampai disitu, Bjorka bahkan berani memberikan pesan pribadi kepada Mahfud MD.
Berikut pesan yang disampaikan Bjorka untuk Mahfud MD:
"How are you sir? are you sure no important databases is leaked?" tulis Bjorka di laman Telegram miliknya.
(Apa kabar pak? Yakin tidak ada database penting yang bocor?)
Respon Mahfud MD
Kabar datanya dibocorkan rupanya sampai kepada Mahfud MD.
MenkoPolhukam tersebut lantas membenarkan jika datanya dibocorkan oleh Bjorka.
Kendati demikian, Mahfud MD mengungkapkan jika data yang dibocorkan Bjorka bukanlah data penting atau data rahasia.
"Soal bocornya data negara, saya pastikan itu memang terjadi. Saya dapat laporannya dari BSSN dan analisis Deputi VII saya. Terjadi di sini di sini di sini,"
"Tapi itu bisa juga sebenarnya bukan data yang cukup rahasia yang bisa diambil dimana-mana, cuma kebetulan sama."
"Barangkali dokumen biasa yang terbuka. Tapi itu memang terjadi, misalnya di Dukcapil ada, di beberapa tempat," kata Mahfud dikutip dari YouTube KompasTV.
Bahkan Mahfud MD juga menyebut data yang bocor bukanlah hal yang membahayakan.
"Belum ada yang membahayakan, dari isu-isu yang muncul yang ada di koran, kan cuma itu-itu aja. Enggak ada yang rahasia negara yang beredar itu."
"Oleh sebab itu masih akan didalami, masih akan dirapatkan lagi," kata Mahfud.