Profil dan Sejarah Kopaska, Pasukan Elite TNI AL yang Punya Keahlian Tempur di Lautan

Tugas utama dari Kopaska yakni melakukan penyerangan kapal serta pangkalan musuh

Indomiliter
Profil & Sejarah Kopaska, Pasukan Elite TNI AL yang Punya Keahliah Tempur 

TRIBUNCIREBON.COM - Berikut ini profil dan sejarah Kopaska TNI Angkatan Laut (AL).

Komando Pasukan Katak (Kopaska) merupakan pasukan elite milik TNI Angkatan Laut.

Mengutip militer.id, Kopaska terbagi menjadi dua satuan komando.

Yakni Satuan Pasukan Katak Armatim di Ujung, Surabaya dan Satuan Pasukan Katak Armabar di Pondok Dayung, Jakarta Utara.

Tugas utama dari Kopaska yakni melakukan penyerangan kapal serta pangkalan musuh baik di atas atau di bawah permukaan air.

Baca juga: Pesawat TNI AL Jatuh di Pelayaran Barat Surabaya, Sempat Alami Kecelakaan saat Konvoi KRI

Selain itu, Kopaska juga memiliki tugas utama menghancurkan instalasi bawah air.

Serta melakukan persiapan perebutan pantai untuk selanjutnya melakukan operasi pendaratan kekuatan amfibi atau pasukan marinir.

Prajurit Kopaska memiliki sejumlah keahlian tempur wajib.

Antara lain menguasai teknik demolisi atau peledakan bawah air, infiltrasi dari peluncur roket/torpedo kapal selam.

Juga kemampuan maritime counter terorism.

Untuk menjadi pasukan Kopaska, terdapat proses panjang dan ketat yang wajib diikuti oleh setiap pelamar.

Dalam perekrutannya, mereka yang ingin berhabung ke Kopaska minimal prajurit yang pernah berdinas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Pangkalan Angkatan Laut (Lanal), Armada RI, Mabesal, atau Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) selama dua tahun.

Selanjutnya, calon peserta menjalani sejumlah tes untuk menjalani pendidikan.

Pendidikan ini pun bersifat khusus.

Baca juga: Ini 6 Pasukan Elit TNI yang Dimiliki Indonesia, Mulai dari Kopassus, Denjaka, Kopaska dan Tontaipur

Sejarah Kopaska

Kopaska didirikan oleh Presiden Soekarno dan diresmikan Panglima Angkatan Laut (kini KSAL) Laksamana Madya RE Martadinata pada 31 Maret 1962.

Momen peresmian sendiri dilakukan pada saat digelarnya latihan yang bersifat tertutup.

Dikutip dari Tribunnews.com, latihan tertutup diterapkan dengan alasan menjaga kerahasiaan.

Identitas mereka pun turut disamarkan.

Sehingga Kopaska bersifat misterius, tidak banyak orang yang mengetahui tentang keberadaannya.

Namun Kopaska dikenal sebagai satuan yang standar latihannya sangat berat.

Sedangkan, nama Kopaska sendiri dicetus oleh Kapten Pelaut Iskak yang berasal dari Sekolah Pasukan Katak Angkatan Laut yang berkedudukan di Pangkalan Laut Surabaya, Jawa Timur.

Kopaska mempunyai semboyan “Tan Hana Wighna Tan Sirna”.

Artinya Tak ada rintangan yang tak dapat diatasi.

Pada periode awal terbentuknya Kopaska, ketika itu hanya dibekali dengan peralatan minim teknologi.

Termasuk jumlah personel yang terbatas.

Kendati dihadapi dengan peralatan dan personel yang minim, Kopaska tetap mempunyai kontribusi besar dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Di antaranya adalah momen sejarah dalam keterlibatannya dalam misi militer Operasi Trikora untuk merebut kembali Irian Jaya (kini Papua) dari tangan Belanda pada periode 1962-1964.

Dalam operasi militer tersebut, Kopaska dikomandoi Letkol OP Koesno.

Setelah Operasi Trikora berakhir, Kopaska kembali dipercaya untuk terlibat dalam operasi penting lainnya.

Belasan personel Kopaska diturunkan saat Indonesia berkonfrontasi dengan negara tetangga, Malaysia.

Dalam konfrontasi ini, Kopaska bertugas melakukan sabotase.

Setidaknya, 40 kilogram bahan peledak dimuntahkan Kopaska untuk melakukan sabotase. (*)

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved