Harga BBM Naik
Curhat Sopir Angkot di Indramayu Kian Terpuruk, Sebelum BBM Naik Cuma Bawa Pulang Uang Rp 20-50 Ribu
Kondisi sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Indramayu kian terpuruk.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kondisi sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Indramayu kian terpuruk.
Mulai dari persaingan antar jasa transportasi hingga kini diterpa kebijakan harga BBM naik.
Diakui salah seorang sopir angkot, Ipin mengatakan, sebelum BBM bersubsidi naik, kondisi para sopir angkot di Kabupaten Indramayu padahal sudah sangat kembang kempis.
"Pahit-pahitnya paling bawa uang ke rumah cuma Rp 20 ribu atau Rp 40 ribu, itu sebelum BBM naik," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ngetem di Terminal Sindang, Indramayu, Minggu (4/9/2022).
Baca juga: Keluhan Sopir Angkot di Indramayu Soal Harga BBM Naik, Tarif Tetap Berharap Kemurahan Hati Penumpang
Ipin merincikan, modal menarik angkot untuk stor mobil saja para sopir mesti mengeluarkan biaya Rp 80 ribu sehari.
Sedangkan untuk modal BBM rata-rata sebesar Rp 120 ribu.
Masih disampaikan Ipin, di sisi lain, rata-rata pendapatan sopir angkot hanya kisaran Rp 250 ribu, dapat Rp 300 ribu saja hitungannya jarang.
Lanjut Ipin, jika dikalkulasikan, rata-rata para sopir angkot hanya membawa uang pulang ke rumah sekitar Rp 50 ribu.
"Tapi kan untuk kebutuhan dapur tidak bisa dikurangi, misal kebutuhan sehari Rp 70 ribu terus kalau pendapatan Rp 50 ribu harus bagaimana, otomatis paling hutang dulu," ujar dia.
Baca juga: Harga Tiket Bus Antar Kota Antar Provinsi Langsung Meroket Begitu Harga BBM Naik
Ipin menyampaikan, sekarang ini, penumpang angkot juga mulai berkurang tidak seperti dahulu.
Tidak sedikit pula trayek angkot di Indramayu yang kolef gulung tikar karena sepinya penumpang.
"Yang masih ada penumpang itu paling 03, 04, 01, 05 sudah mulai berkurang, angkota biru Indramayu-Jatibarang juga mulai kurang," ujar dia.
Ipin sendiri merupakan sopir angkot trayek 03 dari Terminal Sindang berputar ke wilayah Indramayu Kota.
Dalam menarik angkutan hari ini, Ipin memilih untuk mencari momen dimana sekiranya ada penumpang yang menunggu dijalan agar BBM yang dikeluarkan tidak terbuang percuma.
Selain soal kenaikan BBM, kondisi sopir angkot di Indramayu juga dihantam persaingan jasa transportasi dengan angkutan berbasis online.
"Ada juga odong-odong, kalau yang seperti ojol kan resmi izinnya ada, tapi kalau odong-odong ini kan gak resmi," ucap dia.
Sopir angkot berharap, pemerintah juga bisa menaikan tarif angkot di Indramayu, minimal Rp 1.000.
Seperti dewasa naik dari Rp 3.000 menjadi Rp 4.000 dan anak-anak naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 3.000.
"Kalau kenaikan resmi belum ada, cuma kami minta kebijakannya dari penumpang. Kami juga meminta adanya solusi dari pemerintah," ujar dia.
Baca juga: Harga BBM Pertamina Terbaru di Semua Provinsi di Indonesia, Pasca Pemerintah Putuskan Harga BBM Naik