Keraton di Cirebon
Mengenal Ciri-ciri Keris Cirebon, Keraton Kanoman Miliki Naskah soal Jenis-jenis Keris
Keberadaan keraton di Cirebon ini tentunya tidak lepas dari adanya pula pusaka-pusaka keraton termasuk keris.
TRIBUNCIREBON.COM - Cirebon dikenal sebagai kota yang memiliki banyak keraton.
Keberadaan keraton di Cirebon ini tentunya tidak lepas dari adanya pula pusaka-pusaka keraton termasuk keris.
Diketahui Kerajaan Cirebon dulu berbentuk sebuah Kesultanan Cirebon yang merupakan Kesultanan Islam.
Baca juga: Menyingkap Kondisi Naskah Kuno di Keraton Cirebon, Butuh Perhatian Serius
Ketika itu Cirebon menjadi kerajaan ternama di Jawa Barat yang berdiri pada abad ke-15 dan 16 Masehi.
Wilayah Kesultanan Cirebon merupakan pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar pulau pada masa lalu.
Lokasinya berada di pantai utara pulau Jawa dan merupakan perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Lokasinya yang berada di perbatasan itu menjadikan Cirebon sebagai pelabuhan sekaligus jembatan antara kebudayaan Jawa dan Sunda sehingga tercipta suatu kebudayaan yang khas, yaitu kebudayaan Cirebon yang tidak didominasi oleh kebudayaan Jawa maupun kebudayaan Sunda.
Adanya latar belakang budaya campuran ini pun tentunya menjadikan setiap benda hasilnya budayanya memiliki ciri khas tertentu, termasuk pada keris yang dbuat pada masa itu.
Lantas seperti ciri-ciri keris dari masa Kerajaan Cirebon? Dilansir Tribuncirebon.com dari berragam sumber menyebutkan bahwa keris Cirebon memiliki ciri khas tersendiri.
Banyak yang menyebutkan bahwa secara umum, ciri-ciri Keris tangguh Cirebon bisa dilihat dari pasikutan (style garapan), pamor (guratan pada logamnya), dan material (bahan logamnya) yang digunakan.
Pasikutan Keris Cirebon dilansir dari Hartalangit.com, terkesan wingit, pamornya kelem dan berkesan mengambang. Besinya hitam kecoklatan dan terkesan kering.
Jika dilihat dari ukurannya, bilah Keris Cirebon tergolong sedang dan tipis.
KerisĀ Cirebon jarang sekali memakai odo-odo dan kebanyakan memakai rondho nunut.
Gonjonya (dudukan keris) tipis dengan sirah cecak pendek dan ujungnya tidak begitu lancip.