Cacar Monyet
Orang yang Sudah Dikuris Memiliki 85 Kekebalan Terhadap Cacar Monyet, Ini Penjelasannya
pemberian vaksin cacar pernah ada di Indonesia sekitar tahun 1980 ini diyakini memberikan proteksi pada cacar monyet.
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jabar, Ryan Bayusantika Riatandi, mengatakan masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi smallpox atau cacar sebelum tahun 1980-an, memiliki risiko terpapar monkeypox atau cacar monyet.
Ia mengatakan pemberian vaksin cacar pernah ada di Indonesia sekitar tahun 1980 ini diyakini memberikan proteksi pada cacar monyet.
Tanda vaksinasinya pun biasanya masih bisa dilihat di lengannya berupa dua goresan garis.
"Itu adalah vaksinasi smallpox. Jadi ada dua garis di lengan atas, memang vaksinasi smallpox bisa menurunkan kemungkinan penularan terhadap monkeypox sebanyak 85 persen. Jadi, bagi populasi dengan usia sekarang mungkin di atas 42 tahun, mereka-mereka ini sudah pernah dilakukan vaksinasi kuris pada saat itu, sebelum tahun 80-an," katanya di Bandung, Kamis (25/8).
Ia mengatakan orang yang audah mendapag vaksin ini sudah mendapatkan kekebalan terhadap penyakit smallpox.
"Sebenarnya bukan untuk monkeypox, tetapi ada penelitian bila sudah dilakukan imunisasi kuris, menurun insidensinya kemungkinan terpapar monkeypox," katanya
Namun demikian, ia mengatakan siapapun, dari kelompok masyarakat manapun harus waspada.
Yang terpenting adalah menlaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS, plus melakukan 3M seperti saat mencegah penularan Covid-19. Masyarakat pun, katanya, diminta untuk waspada dan mengetahui gejala-gejala monkeypox yang sangat khas.
"Jadi imbauan kami untuk masyarakat Jawa Barat khususnya, tetap untuk saat ini lebih waspada dengan gejala-gejala klinik monkeypox. Bila ditemukan di masyarakat ada orang dengan ruam cacar yang besar-besar, terutama daerah wajah, telapak tangan dan telapak kaki, pembesaran kelenjar getah bening di leher dan ketiak, segera laporkan ke puskesmas atau rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan belum ada kasus monkeypox di Jawa Barat sampai, Rabu (25/8). Namun, sosialisasi terus dilakukan sampai ke tingkat rumah sakit dan puskesmas.
"Jadi semua tenaga kesehatan dan sarana kesehatan sekarang sudah siap, termasuk isolasi bila diperlukan. Jadi saat ini memang kasus monkeypox di Jawa Barat tidak ada. Karena ciri-cirinya tidak ada di cacar lain atau penyakit yang mirip, sampai saat ini diketahui di Jawa Barat sama sekali belum ada yang mengarah gejala kliniknya monkeypox," katanya.
Ia mengatakan WHO belum melakukan atau mengimbau masyarakat di dunia melakukan vaksinasi cacar monyet.
Di antaranya karena dengan berbagai pertimbangan, seperti jumlah kasus monkeypox yang belum terlalu banyak dan juga akses terhadap vaksinasinya yang juga belum mudah.
"Dan ternyata menurut epidemiolog pun lebih efektif dan efisien kalau kita bisa mencegah penularannya. Dengan 3M kita bisa mencegah penularan Covid 19 atau penyakit pernapasan, salah satunya penyakit kontak seperti monkeypox," katanya.