Kasus Brigadir J

Penuh Haru dan Pilu, Begini Detik-detik Samuel Hutabarat Wakili Brigadir J pada Prosesi Wisuda

Kini, momen wisuda tersebut hanya bisa diwakili oleh sang ayah, Samuel Hutabarat.

Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: Mumu Mujahidin
Tribunnews
Detik-detik Samuel Hutabarat menangis saat Wakili Brigadir J pada Prosesi Wisuda di Universitas Terbuka. 

TRIBUNCIREBON.COM - Mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau yang akrab dikenal Brigadir J seharusnya dijadwalkan mengikuti prosesi wisuda.

Diketahui, selama ini Brigadir J sempat menempuh bangku perkuliahan di Univeristas Terbuka (UT).

Adapun tepat pada Selasa (23/8/2022), Brigadir J seharusnya mengikuti prosesi wisuda.

Sayangnya momen penting yang seharusnya diwarnai kebahagiaan kini meninggalkan luka dan duka.

Pasalnya, nasib naas menimpa Brigadir J karena ditembak oleh rekannya Bharada E atas perintah Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu.

Kini, momen wisuda tersebut hanya bisa diwakili oleh sang ayah, Samuel Hutabarat.

Diketahui, Samuel Hutabarat berangkat ke Jakarta pada Senin (22/8/2022) dalam rangka menghadiri wisuda mendiang Brigadir J.

Berdasarkan penuturan Samuel Hutabarat, sang putra, Nofriansyah Yosua Hutabarat selama ini kuliah di Universitas Terbuka (UT) dengan mengabil jurusan Ilmu Hukum.

Dikatakan Samuel Hutabarat, seharusnya sang anak melakukan prosesi wisuda pada 2019 silam, tetapi karena adanya masa tugas, momen wisuda Brigadir J sempat terhalang.

"Dia mulai kuliah di UT dari tahun 2015, seharusnya memang 2019 sudah harus selesai.

Tapi berhubung karena dimasa tugasnya dia sering BKO, ke Papua ntah kemana jadi itulah yang membuat terhalang cepat mengambil sarjana," ucap Samuel.

Tak sendirian, Samuel Hutabarat hadir di acara prosesi wisuda ditemani oleh kuasa hukumnya, Ramos Hutabarat.

Sebagai ayah, Samuel Hutabarat terharu akan perjuangan sang putra selama ini.

Ia bahkan menyebut anaknya mencapai cita-citanya namun harus menerima kehendak Tuhan memanggil anaknya duluan.

"Maknanya bagi kami orangtua sangat terharu, inilah perjuangan anak kami dan kami orangtua melihat anak tercapai cita-cita anak tapi kehendak Tuhan lain, sebelum dia menerima ijazahnya dia sudah lebih dulu dipanggil Tuhan.

Ini momen yang sangat mengharukan," kata Samuel.

"Kalau untuk dunia hukum saya kurang paham, kiranya hukum itu berjalanlah seadil-adilnya," tutur Samuel.

Baca juga: KONDISI Terkini Kekasih Brigadir J Menghkawatirkan, Makin Kurus & Tak Mau Bicara: Seperti Putus Asa

Hasil Autopsi, Ada 2 Luka Tembak di Kepala & Dada Brigadir J

Hasil autopsi kedua jenazah Brigadir J telah diumumkan.

Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) menyebutkn bahwa ada dua luka tembak yang fatal di bagian kepala dan dada Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Hal tersebut diketahui dari hasil autopsi kedua jenazah Brigadir J yang dilakukan beberapa waktu yang lalu.

Dua luka tembak itu bagian dari lima tembakan masuk yang ditemukan oleh tim dokter forensik pada tubuh Brigadir J.

"Ada dua luka fatal yang tentunya yaitu di daerah dada dan kepala (Brigadir J)," kata Ketum PDFI, Ade Firmansyah kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Dua luka fatal itu, disebut Ade, yang membuat Brigadir J meregang nyawa saat itu.

"Tidak ada kekerasan ditempat lainnya. Saya bisa pastikan di sini dengan penelitian kami tidak ada kekerasan selain kekerasan senjata api dan memang yang fatal adalah dua yaitu di dada dan di kepala itu yang fatal iya pasti bikin meninggal," ucapnya.

Sebelumnya, Tim dari Perkumpulan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) mengumumkan hasil autopsi kedua terhadap jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Hasilnya, tim dokter Forensik memastikan tidak ada luka penganiayaan di tubuh Brigadir J.

"Sesuai hasil pemeriksaan tidak ada luka-luka pada tubuhnya selain luka akibat senjata api, artinya kami bisa pastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan," kata Ade kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Ade menyebut luka yang ada di tubuh Brigadir J hanya luka dari senjata api yang ditembakkan kepada dirinya di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan saat itu.

"Kami bisa pastikan dengan ilmu forensik tidak ada kekerasan selain kekerasan senjata api," ucapnya.

Selain itu, Ade menyebut terdapat lima tembakan masuk dan empat tembakan keluar di tubuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Hal ini disebutkan dari hasil autopsi kedua terhadap jenazah Brigadir J yang dilakukan beberapa waktu yang lalu.

"Dari luka-luka yang ada. Ada lima luka tembak masuk, empat luka tembak keluar," ucapnya.

Meski begitu, Ade tidak menjelaskan secara detil terkait posisi luka tembakan dari senjata api tersebut.

"Itu memang bisa kita jelaskan dari hasil pemeriksaan lain termasuk hasil pemeriksaan kami yang bisa kami jelaskan sekali bagaimana arah masuknya anak peluru itu ke dalam tubuh korban serta bagaimana dia secara sesuai dengan lintasannya dia akan keluar dari tubuh korban," ucapnya.

Baca juga: Tangis Ayah Brigadir J Pecah Saat Wakili Anaknya Diwisuda di UT, Sampaikan 2 Keinginan Brigadir J

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved