Kasus Asusila
Hamili Siswi SMP Hingga Melahirkan, Pelaku Ingin Nikahi Korban Tapi Besoknya Cerai
NN, Seorang siswi SMP di Bogor menjadi korban rudapaksa hingga hamil dan melahirkan.
TRIBUNCIREBON.COM- NN, Seorang siswi SMP di Bogor menjadi korban rudapaksa hingga hamil dan melahirkan.
Pelaku F (39) sempat mendatangi keluarga korban dan meminta upaya damai.
Pelaku menawarkan menikahi korban setelah terjadinya aksi pencabulan itu.
Pihak pelaku menyebut bahwa setelah menikah, korban dan pelaku bisa bercerai lagi.
Menurut mereka, yang terpenting bahwa pelaku telah bertanggung jawab terhadap korban.
Tawaran untuk menikah itu pun ditolak keluarga korban.
Usai ditolak, pelaku berusaha lagi dengan menawarkan uang sebesar Rp 500.000 untuk damai
Namun tawaran itu kembali ditolak oleh keluarga korban.
Baca juga: Dukun Palsu Cabuli Mama Muda, Lakukan Aksi Tak Senonoh di Bengkel: Saya Gak Maksa
Keluarga korban menolak upaya damai dan ingin pelaku mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
Menurut pengakuan ayah korban, pihak terduga pelaku sempat mendatangi rumah keluarga korban dan membahas upaya damai dengan dalih berniat tanggung jawab.
Upaya damai dari salah satu terduga pelaku dari total diduga dua orang pelaku ini sudah dilakukan mencapai tiga kali tapi selalu ditolak.
"Ngajak damai mau di nikahkan, istilahnya gak apa-apa nikah sore, meski besok cerai. Saya sebagai orang tua tidak mau," kata A (37), ayah korban kepada TribunnewsBogor.com, Senin (25/7/2022).
Selain itu, pihak pelaku ini juga menawarkan uang sebagai bentuk tanggung jawab.
Uang ditawarkan tersebut sebesar Rp 500 ribu namun orang tua korban tetap menolak.
"Uang mau dikasih, uang tanggung jawab, Rp 500 ribu. Tersebar gosip katanya tiap minggu ngasih uang, ngasih uang, padahal gak ada," kata A.
Sebagai orang tua, A mengaku bahwa dirinya masih optimis anaknya yang menjadi korban pencabulan ini masih punya masa depan yang baik.
Terlebih pasca trauma yang dirasakan korban mulai memudar, korban meminta kepada orang tuanya bahwa korban sangat menginginkan melanjutkan sekolah ke tingkat SMA sederajat.
"Anak kan masih sekolah, masih ada harapan ke depannya, soalnya pengen sekolah dia," kata A yang merupakan buruh penggali pasir ini.
Pihak kepolisian telah menangkap tersangka F (39), tetangga sekaligus paman korban atas kasus pencabulan ini.
Namun pihak keluarga menyebut masih ada satu lagi pelaku yang belum ditangkap.
Terduga pelaku yang belum ditangkap ini lah yang sempat mengupayakan damai tersebut yakni seorang buruh serabutan dan masih tetangga keluarga korban.
"Harapan saya selaku orang tua, orang yang belum tertangkap bisa segera ditangkap," ungkap A.
Terkait adanya diduga pelaku pencabulan kedua selain Tersangka F ini, pihak Kepolisian Polres Bogor menyampaikan bahwa mereka masih mengumpulkan petunjuk dan keterangan saksi.
Karena menurut Polisi, dalam laporan awal disebutkan pelaku ada satu orang, namun beberapa waktu kemudian muncul pengakuan lain bahwa pelaku pencabulan ada dua orang sehingga hal ini pun diselidiki lebih lanjut.
Diketahui, dari hasil pemeriksaan polisi terhadap Tersangka F, korban dicabuli berkali-kali sejak tahun 2020 saat korban yang saat itu masih SMP dengan cara menyelinap ke kamar korban disaat rumah sepi ditinggal kedua orang tua korban yang bekerja.
Diberitakan sebelumnya, pencabulan itu dialami oleh seorang siswi SMP berinisial NN di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Kasus pencabulan ini pertama kali diketahui oleh keluarga korban pada sekitar Mei 2021.
Saat itu orangtua korban syok mendapati anak gadisnya sedang berbadan dua.
Orangtua korban pun menanyakan siapa pelakunya, dan sang ibu terkejut mengetahui kalau anaknya itu dicabuli oleh pamannya sendiri.
Kemudian sekitar bulan September 2021 korban pun melahirkan seorang bayi dari hasil pencabulan tersebut.
Saat melahirkan anaknya, NN masih berumur 14 tahun atau masih duduk di bangku SMP.
Kini usia sang bayi pun sudah berumur 11 bulan dan dirawat oleh keluarga korban.
"Alhamdulillah lahirnya normal. Sekarang (bayi) diurus sama saudara saya," kata ibunda korban, T (32) kepada TribunnewsBogor.com, Senin (25/7/2022).
Dia mengatakan bahwa dirinya kini fokus menemani putrinya yang masih trauma setelah menjadi korban pencabulan.
Sehingga kerabatnya membantu merawat bayi yang dilahirkan korban.
"Karena saudara saya inginnya saya lebih fokus ke ini (korban) dulu. Alhamdulillah membantu, jadi biar mereka yang urus," kata T
Kondisi Korban Sudah Membaik
Pantauan TribunnewsBogor.com, Senin (25/7/2022), gadis cantik ini sudah tampak ceria saat berbincang dengan orang tuanya.
Terpantau korban juga terlihat santai ke luar rumah meski ada orang tak dikenal atau tamu di rumahnya.
Menurut ibunda korban, T (32), kondisi korban saat ini sudah termasuk membaik dibanding sebelumnya.
"Awal-awal sempat drop dia, ngurung, ditanya juga gak mau. Sekarang alhamdulillah sudah mulai membaik," kata T saat ditemui TribunnewsBogor.com di kediamannya, Senin (25/7/2022).
Dia menjelaskan bahwa korban sempat ditangani terkait kondisi traumanya oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) namun tak maksimal.
"Di P2TP2A pernah diarahkan ke situ, ditangani dua kali ke situ, cuman anak saya kayak yang gak nyaman. (P2TP2A) Bilangnya anaknya pendiem banget, harus sering, cuman kita gak turutin karena anak saya gak nyaman, di rumah aja. Alhamdulillah ke sini - ke sini dia mulai berangsur, cerianya kembali," katanya.
Sang ibunda juga mengatakan bahwa korban kini sudah berani pergi belanja ke warung sekitar rumah namun masih diantar anggota keluarga.
Bahkan korban belakangan juga menyampaikan kepada orang tuanya terkait keinginannya untuk melanjutkan sekolah.
Korban pun kini telah diterima menjadi salah satu siswa kelas 1 di sebuah SMK di wilayah Bogor.
"Sekarang udah bisa masuk sekolah lagi dia ceria banget, pengennya sekolah. Sekarang kelas 10, baru masuk SMK," kata T.
Ibu korban yang merupakan juru masak dan ayahnya yang merupakan buruh penggali pasir ini juga mendapat bantuan dari Kementrian Sosial.
Seperti bantuan keperluan sekolah korban dan juga modal usaha untuk jualan agar orang tua bisa tetap di rumah sambil menjaga anaknya sehingga tidak seperti sebelumnya yang kerap bekerja di luar rumah.
"Dari Kemensos, alhamdulillah bantuan biaya sekolah, terus modal buat jualan, sembako-sembako biar ayahnya bisa selalu mantau di rumah," ungkapnya.
Diketahui, dalam kasus ini Polisi telah menangkap pelaku pria berinisial F (39) yang rupanya merupakan tetangga rumah korban sekaligus paman korban.
Pelaku melakukan pencabulan kepada korban berkali-kali sejak tahun 2020 saat korban masih SMP dengan cara menyelinap ke kamar korban disaat rumah sepi ditinggal kedua orang tua korban yang bekerja.
( Tribunpekanbaru.com /TribunnewsBogor.com)
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Hamili Siswi SMP hingga Akhirnya Melahirkan, Pelaku Malah Tawarkan Menikah Sore Besoknya Cerai, https://pekanbaru.tribunnews.com/2022/07/27/hamili-siswi-smp-hingga-akhirnya-melahirkan-pelaku-malah-tawarkan-menikah-sore-besoknya-cerai?page=all.