Bacaan Niat Puasa Tasu'a dan Asyura di Bulan Muharram, Amalan yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Berikut bacaan niat puasa Tasu'a dan Asyura yang dilaksanakan pada 9 dan 10 Muharram beserta artinya.
TRIBUNCIREBON.COM - Bulan Muharram akan segera tiba.
Di bulan pertama tahun Hijiriah ini ada beberapa ibadah sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW.
Ibadah itu di antaranya puasa sunnah tanggal 9 Muharram yang disebut Tasu'a dan 10 Muharram yang disebut Asyura.
Baca juga: Doa Akhir Tahun Hijriyah dan Awal Tahun 1 Muharram 1444 H, Bersiap Perbanyak Amal Saleh
Pada perhitungan tahun Hijriah, puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram.
Sementara puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram.
Jika 1 Muharram 1444 H jatuh pada 30 Juli 2022, maka puasa Tasua tahun 2022 bisa dilaksanakan pada 7 Agustus 2022.
Sedangkan puasa Asyura bisa dilaksanakan pada 8 Agustus 2022.
Berikut bacaan niat puasa Tasu'a dan Asyura yang dilaksanakan pada 9 dan 10 Muharram beserta artinya.
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust.M. Syukron Maksum, berikut niat puasa Tasu'a dan Asyura:
Bacaan niat puasa Tasu'a
"Nawaitu shauma Tasu'a sunnatal lillahita'ala."
Artinya, "Saya niat puasa Tasu'a, sunnah karena Allah Ta'ala.
Bacaan niat puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aala
Artinya: Saya niat puasa Asyura, sunnah karena Allah Ta’ala.
Berikut keutamaan menjalankan puasa di bulan Muharram:
1. Menebus Dosa Setahun Silam
Sebagai manusia yang tak luput dari dosa dan salah maka perlu adanya sarana untuk mengikis dosa-dosa yang mungkin telah dilakukan.
Satu dari beberapa cara yakni dengan menunaikan ibadah puasa Asyura.
Mengerjakan puasa Asyura dapat menebus dosa yang dilakukan setahun sebelumnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Abi Qatadah, bahwa Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, "Menebus dosa tahun yang lalu." (HR.Muslim)
2. Mengikuti Anjuran Rasul
Seperti yang telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA:
"Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa." (HR.Muslim).
Abu Hurairah juga berkata, Saya mendengar Rasulullah bersabda:
"Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!"
3. Keutamaannya di Bawah Puasa Ramadhan
Ada hadis yang diungkapkan Abu Hurairah, bahwa puasa pada bulan Muharram keutamaannya tepat di bawah puasa Ramadhan.
Menurut Abu Hurairah, suatu ketika Rasulullah ditanya:
"Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?"
Nabi bersabda: "Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram." (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).
Oleh karenanya, puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa.
Sebab puasa Ramadhan adalah wajib sedangkan puasa Muharram adalah sunah.
4. Hari Puasa Umat Nabi Musa
Ibnu Abbas mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.
Maka Nabi bertanya, "Ada apa ini?"
Mereka menjawab, "Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya."
Maka Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim).
Puasa Asyura berhubungan erat dengan Nabi sebelum Rasulullah, yaitu Musa dan kaumnya.
Maka dari itu, Beliau memuliakan hari itu dengan berpuasa.
5. Mewujudkan Impian Rasulullah
Ada sebuah keinginan Rasulullah yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput terlebih dahulu.
Keinginan itu adalah puasa Tasu'a, yakni puasa pada tanggal 9 Muharram.
Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra: Rasulullah bersabda:
"Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram)" (HR.Muslim).
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Fajar)