Kisah Mistis
Kecelakaan Maut Ibu Hamil, Jadi Kisah Dibalik Nama Tanjakan Dini di Jalur Geopark Ciletuh
Tanjakan Dini, itulahan sebutan namanya untuk tanjakan tajam yang kerap terjadi kecelakaan maut, menelan korban jiwa di jalur Geopark Ciletuh Sukabumi
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Tanjakan Dini, itulahan sebutan namanya untuk tanjakan tajam yang kerap terjadi kecelakaan maut, menelan korban jiwa di jalur Geopark Ciletuh Sukabumi.
Kontur Tanjakan Dini yang tepatnya berada di Kampung Cilegok, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini memiliki sudut kecuraman nyaris 90 derajat.
Baca juga: Kecelakaan Maut Elf Bernopol Jakarta Angkut Wisatawan Terjun ke Jurang di Tanjakan Geopark Sukabumi

Dibalik keindahan pemandangan yang disuguhkan tanjakan curam dan berkelok di jalur Sabuk Geopark ini menyimpan kisah mistis yang mencekam, sehingga tanjakan itu disebut Tanjakan Dini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kisah dibalik nama Tanjakan Dini konon berasal dari peristiwa kecelakaan maut mobil bak terbuka L-300 yang membawa rombongan pulang dari arah Palabuhanratu menuju Girimukti, Ciemas.
Saat itu, mobil bak L-300 tidak kuat menanjak ketika kondisi jalur Geopark baru pembukaan dan jalan masih berkontur tanah.

Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Mobil Elf Masuk Jurang di Geopark Ciletuh, Satu Orang Meninggal
Mobil itu kecelakaan dan terdapat korban jiwa ibu hamil berusia 33 tahun bernama Dini.
Nama ibu hamil korban tewas dalam kecelakaan itu melekat di lokasi tersebut sejak tahun 2017 silam.
Hingga kini, tanjakan yang dulu disebut tanjakan Karaghau dan sering disebut tanjakan Cilegok itu berubah menjadi Tanjakan Dini.
"Dari dulu disebut itu karena pertama buka jalan ini ada yang meninggal saat tergulingnya mobil ss (bak), korban namanya Dini, ibu hamil, kecelakaan saat itu mau pulang, cuma gak kuat nanjak," ujar seorang warga, Madin (40) di Tanjakan Dini, Senin (25/7/2022) sore.
Ia mengatakan, ibu hamil bernama Dini itu merupakan tetangganya di Kampung Cimanggu, Desa Girimukti, Ciemas.
"Warga Kampung Cimanggu, Desa Girimukti, tetangga saya," jelasnya.
Memiliki sejarah kejadian kecelakaan maut saat pembukaan jalan, hingga kini peristiwa kecelakaan di tanjakan Dini kerap terjadi.
Terbaru, mobil Elf bernomor polisi B 7762 TAA pengangkut belasan wisatawan terjun ke jurang di tanjakan Dini, Minggu (24/7/2022) sore.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda M Yanuar Fajar mengatakan, kecelakaan terjadi diduga akibat rem blong dan sopir tidak menguasai medan jalan.
"Hasil olah TKP penyidik dari lapangan, kejadian tersebut terjadi ketika kendaraan Elf melaju dari arah Ciemas menuju Palabuhanratu, ketika jalan menurun diduga hilang konsentrasi tidak hati-hati, sehingga out of control dan tidak bisa mengendalikan laju kendaraan, sehingga terperosok ke pinggir jalan," ujarnya di kantor unit Gakkum Satlantas, Senin (25/7/2022) pagi.
Ia mengatakan, terdapat 14 penumpang di minibus jenis Elf tersebut. Satu orang diantaranya meninggal dunia.
"Untuk korban penumpang ada 14 orang, hasil diagnosa dokter yang 1 meninggal dunia, yang 13 luka ringan," jelasnya.
Saat ini, mobil Elf itu telah dievakuasi dan dibawa ke tempat barang bukti milik unit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi.
Terlihat mobil mengalami kerusakan parah di bagian depan dan bagian kiri, kaca mobil pecah dan terlihat lumuran darah di dalam mobil.* (M Rizal Jalaludin)