Ada Tiga Anak yang Diduga Paksa Bocah 11 Tahun Berbuat Tak Senonoh dengan Kucing, Ini Kata Polisi

Kabid Humas Polda Jabar, sebut, ada tiga anak di bawah umur yang menjadi terduga pelaku dalam insiden meninggalnya bocah 11 tahun di Tasikmalaya

Editor: Mumu Mujahidin
Dok Tribun Manado
Ilustrasi: perundungan bocah 11 tahun di Tasukmalaya yang dipaksa lakukan hal tak senonoh pada kucing hingga meninggal dunia. 

Polisi Naikkan Status ke Tahap Penyidikan

Kasus perundungan terhadap bocah 11 tahun di Tasikmalaya, dinaikan ke tahap penyidikan

Bocah 11 tahun di Tasikmalaya itu, diduga meninggal dunia akibat depresi setelah mendapat perundungan dari teman-temannya yang menyebar video korban saat dipaksa menyetubuhi kucing

"Untuk Tasikmalaya sekarang kasusnya sudah naik dalam penyidikan," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo, di Mapolda Jabar Senin (25/7/2022).

Penyidik, kata dia, sebelumnya telah melakukan gelar perkara dan hasilnya ditemukan adanya dugaan perundungan yang dilakukan pada korban sebelum meninggal dunia.

"Bisa disimpulkan memang bahwa terjadi kondisi bully," katanya.

Baca juga: Malu Dipaksa Teman-temannya Begitu dengan Kucing sambil Direkam, Bocah SD di Tasikmalaya Meninggal

Dalam perkara ini, kata dia, pihaknya belum menetapkan tersangka. Namun, terdapat tiga orang terduga dalam insiden ini.

"Sementara ini, kita dapat ada tiga orang (terduga pelaku) dan semuanya masih kategori anak semua. Prosesnya sendiri, kita akan gunakan Undang-Undang Perlindungan Anak terkait pasal yang diterapkan, tapi memang pada saat sekarang belum dilakukan gelar perkara untuk menentukan tersangkanya," ucapnya.

Sebelumnya, seorang anak berusia 11 tahun di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, meninggal karena depresi.

Penyebabnya, korban mengalami depresi sehingga tak mau makan karena rekaman video korban dipaksa teman-temannya berbuat tak senonoh dengan kucing menyebar di medsos.

Akibat kejadian itu, korban malu dan tertekan hingga depresi. Belakangan korban pun tak mau makan hingga kondisinya drop dan akhirnya dibawa ke rumah sakit. Namun nyawa korban tak tertolong.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, aksi pemaksaan terhadap korban berbuat tak senonoh dengan kucing juga diduga dalam konteks membuli korban.

"Korban tak bisa berbuat banyak. Pada saat yang sama kejadian itu divideo dan kemudian rekamannya menyebar di medsos," ujar Ato.

Hal itulah, tambah Ato, yang membuat korban malu dan akhirnya mengalami depresi. 

"Saya sangat prihatin. Kejadian seperti ini baru kali pertama terjadi. Korban sampai depresi dan akhirnya enggan makan hingga akhirnya meninggal dunia," kata Ato. 

Pihak KPAID terus memantau kejadian tersebut, termasuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian, terkait penanganan kasus hukumnya.


 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved