RICUH Demo Penolakan Kenaikan Harga BBM di DPRD Kota Cirebon Berujung Adu Jotos Mahasiswa & Aparat

Unjuk rasa tersebut tampak berakhir ricuh. Massa dan aparat yang dikerahkan untuk mengamankan aksi itu terlihat saling adu jotos.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Massa yang berunjuk rasa saat saling dorong dengan aparat di DPRD Kota Cirebon di Jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Senin (18/7/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Puluhan mahasiswa berunjuk rasa di DPRD Kota Cirebon di Jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Senin (18/7/2022).

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa menolak kenaikan harga BBM dan mendesak pemerintah untuk menurunkannya agar lebih terjangkau.

Unjuk rasa tersebut tampak berakhir ricuh. Massa dan aparat yang dikerahkan untuk mengamankan aksi itu terlihat saling adu jotos.

Kericuhan bermula saat massa memaksa masuk ke halaman DPRD Kota Cirebon, tetapi dihalau petugas, karena hanya perwakilannya yang diizinkan masuk.

Massa yang berunjuk rasa saat saling dorong dengan aparat di DPRD Kota Cirebon di Jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Senin (18/7/2022).
Massa yang berunjuk rasa saat saling dorong dengan aparat di DPRD Kota Cirebon di Jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Senin (18/7/2022). (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Namun, massa ngotot agar seluruh mahasiswa dapat masuk ke kantor Wakil Rakyat tersebut.

Bahkan, mereka tampak mencoba untuk menerobos barikade.

Akhirnya, massa dan aparat terlibat dorong-dorongan kemudian saling adu jotos, hingga akhirnya kericuhan mereda saat para mahasiswa membubarkan diri.

Koordinator aksi mahasiswa, Faiz, mengatakan, kenaikan harga BBM saat ini memengaruhi perekonomian nasional, dan naiknya harga kebutuhan pokok.

Baca juga: HARGA BBM Pertamina Terbaru 18 Juli 2022: Pertamax hingga Dexlite di Seluruh Indonesia

Menurut dia, kondisi tersebut sangat meresahkan masyarakat, karena situasi semakin sulit akibat kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok.

"Kami menuntut pemerintah menurunkan harga BBM, sehingga lebih terjangkau sesual pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia," ujar Faiz saat ditemui usai aksi.

Dalam aksi itu, pihaknya juga menolak RKUHP karena terdapat pasal kontroversial yang menimbulkan kesan otoriternya pemerintah Indonesia.

Padahal, Indonesia menganut sistem demokrasi dan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat sehingga kehadiran RKUHP sangat mencederainya.

"Kami menuntut agar RKUHP yang kini dibahas di DPR RI untuk dibatalkan secepatnya, karena mencederai demokrasi Indonesia," kata Faiz.

Baca juga: HARGA BBM Terbaru 17 Juli 2022, Pertamax dan Pertalite hingga Dexlite di Seluruh Indonesia

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved