Ibunda Rendy Asal Majalengka Ini Kaget, Baru Tahu Anaknya Dapat Beasiswa di Kampus Top Luar Negeri 

Betty pun tak menyangka, anak sulungnya itu bisa diterima berkuliah di luar negeri. Sebab menurut informasi yang ia terima, pesaingnya ribuan

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Rendy Rizky Fahrezi (18), seorang siswa asal Desa Burujul Kulon, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka saat ditemui di rumahnya, Senin (18/7/2022), yang dinyatakan penerima beasiswa kuliah di Rusia. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Raut wajah bahagia masih terpancar dari diri Rendy Rizky Fahrezi (18).

Pasalnya, ia belum lama ini dinyatakan lolos untuk menerima beasiswa perkuliahan di salah satu kampus di Moskow, Rusia.

Ia menjadi calon mahasiswa baru di kampus luar negeri bersama 261 peserta lainnya se-Indonesia baik jenjang S1, S2 maupun S3 melalui beasiswa yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Federasi Rusia.

"Bulan Maret 2022 kemarin saya dapat informasi melalui email bahwa saya dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa. Alhamdulillah gak nyangka," ujar Rendy saat ditemui di rumahnya di Desa Burujul Kulon, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Senin (18/7/2022).

Namun, prestasinya itu, jelas dia, awalnya tidak diketahui oleh orang tuanya, khususnya sang ibu.

Mendaftar dari bulan September 2021 lalu, sang ibunda baru mengetahuinya selepas Rendy dinyatakan lolos.

"Ya kaget awalnya, karena Rendy gak ngasih tahu. Tahunya pas sudah dinyatakan lolos bulan Maret kemarin," ucap Betty Nurbaetty (38), ibu dari Rendy.

Baca juga: CERITA Anak Yatim di Majalengka Raih Beasiswa Kedokteran di Rusia, Ayahnya Meninggal Karena Covid-19

Rendy Rizky Fahrezi (18), seorang siswa asal Desa Burujul Kulon, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka saat ditemui di rumahnya, Senin (18/7/2022), yang dinyatakan penerima beasiswa kuliah di Rusia.
Rendy Rizky Fahrezi (18), seorang siswa asal Desa Burujul Kulon, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka saat ditemui di rumahnya, Senin (18/7/2022), yang dinyatakan penerima beasiswa kuliah di Rusia. (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Betty pun tak menyangka, anak sulungnya itu bisa diterima berkuliah di luar negeri.

Sebab, menurut informasi yang ia terima, pesaingnya mencapai ribuan.

"Ya pasti gak nyangka. Apalagi katanya ada ribuan yang mendaftar. Alhamdulillah anak saya bisa menggapai cita-citanya," jelas dia.

Kendati akan ditinggal oleh Rendy selama beberapa tahun untuk menempuh pendidikan di luar negeri, perempuan berusia 38 tahun itu mengaku pasrah.

Ia lebih mengedepankan prestasi anaknya untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter, dibanding harus ditinggal beberapa waktu.

"Berat sih, cuma ya gimana. Rendy mau kuliah kedokteran juga keinginan ayahnya yang sekarang sudah meninggal. Sebelum meninggal, Ayahnya terus mendorong Rendy untuk giat belajar," katanya.

Seperti diketahui, Rendy Rizky Fahrezi (18), sungguh beruntung.

Anak seorang yatim asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat itu akan terbang ke Rusia setelah mendapatkan beasiswa kuliah di salah satu kampus di negara Eropa tersebut.

Ditemui di rumahnya di Desa Burujul Kulon, Kecamatan Jatiwangi, Rendy bercerita jika dapat berkuliah di luar negeri adalah salah satu keinginannya.

Saat ini, siswa yang lulus dari SMAN 1 Jatiwangi itu sedang mempersiapkan diri sebelum berangkat pada September nanti.

"Awalnya kan memang saya bercita-cita menjadi dokter. Terus saya dari kelas 10 sudah mencari-cari beasiswa, baik di Indonesia maupun luar negeri."

"Tapi saya pikir, lebih baik cari beasiswa di luar negeri, karena di Indonesia tetap dirasa mahal. Nah lalu saya dapat tuh ada pendaftaran beasiswa ke Rusia melalui website Kementerian Pendidikan Federasi Rusia, kenapa ke Rusia? Karena tidak perlu pakai TOEFL, melainkan bahasa," ujar Rendy kepada Tribun, Senin (18/7/2022).

Sehingga, pada tahun lalu atau tepatnya tanggal 15 September 2021, Rendy resmi mendaftar sebagai salah satu peserta penerima beasiswa ke Rusia.

Dalam tahapannya, anak pertama dari pasangan Usep Saeful (50) dan Betty Nurbaetty (38) itu memenuhi berbagai persyaratan.

Seperti mengisi formulir, biodata, KTP, paspor, piagam penghargaan pendidikan maupun lainnya.

"Termasuk saya harus menulis motivation letter dan proporsional Essay untuk dinilai oleh mereka," ucapnya.

Seiring berjalannya waktu, pada awal tahun 2022 kemarin, Rendy mendapatkan kabar gembira bahwa ia lolos ke tahap berikutnya.

Ia pun harus menjalani tahapan seleksi selanjutnya, yakni wawancara.

"Setelah itu, tanggal 20 Januari 2022, saya mendapatkan email bahwa saya dinyatakan lolos ke tahap berikutnya."

"Dari ribuan yang daftar, peserta yang lolos ke tahap wawancara sekitar 500 orang se-Indonesia."

"Setelah tahap wawancara, Alhamdulillah saya dinyatakan lolos untuk mendapatkan beasiswa kuliah di Rusia yang diberi tahu lewat email kembali pada bulan Maret 2022," jelas dia.

Menurut Rendy, dari ribuan peserta yang mendaftar, hanya ada 261 peserta yang berhak mendapatkan beasiswa itu.

Dari jumlah itu, terbagi dari berbagai jenjang dari S1 hingga S3.

Adapun, Rendy berhak mendapatkan beasiswa kuliah di Rusia di jurusan kedokteran.

"Se-Indonesia yang diterima itu sebanyak 261 orang untuk kuliah di Rusia, berbagai jenjang dari S1, S2 dan S3."

"Untuk berangkat sendiri, saya masih menunggu 
menunggu Letter of Acceptance atau LoA untuk mengetahui jadwal berangkat dan kampus yang akan menerima saya."

"Sebab, ketika pendaftaran kemarin, saya juga diminta memilih 6 kampus di Rusia. Nah salah satu kampus yang saya pilih, yaitu I.M. Sechenov First Moscow State Medical University," katanya.

Rendy mengungkapkan, motivasinya sendiri untuk berkuliah di jurusan kedokteran salah satunya berasal dari ayahnya.

Di mana, ayahnya dinyatakan meninggal dunia pada bulan Juli 2021 lalu karena Covid-19.

Sehingga, ia bercita-cita memiliki keinginan untuk bisa mengobati seluruh orang yang sedang mengalami sakit.

"Ayah saya berprofesi sebagai wirausaha dengan menjual barang kelontongan, waktu tahun 2021 ayah tidak bisa terselamatkan karena Covid-19. Sehingga, selain memang punya keinginan dari kelas X untuk jadi dokter, keinginan kuatnya juga berasal dari ayah saya."

"Saya berharap, dengan nanti keahlian saya berprofesi sebagai dokter, saya bisa menyembuhkan semua orang," ujarnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved