Gelombang Tinggi 6 Meter Berpotensi Terjadi di Pesisir Selatan Sukabumi, BMKG Minta Warga Waspada
Gelombang tinggi hingga 6 meter berpotensi terjadi di wilayah perairan selatan Sukabumi, Jawa Barat, hari ini, Sabtu (16/7/2022).
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Gelombang tinggi hingga 6 meter berpotensi terjadi di wilayah perairan selatan Sukabumi, Jawa Barat, hari ini, Sabtu (16/7/2022).
Perkiraan gelombang tinggi di pesisir selatan Sukabumi itu dikabarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG).
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengumumkan prakiraan gelombang tinggi hari ini yang berlaku mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
Baca juga: Cuaca Majalengka Hari Ini Sabtu 16 Juli 2022, BMKG: Kemarau Basah, Waspada Potensi Cuaca Ekstrem
Dalam prakiraan itu tercatat ketinggian gelombang mulai dari 4 hingga 6 meter atau gelombang sangat tinggi.
"Kondisi Sinoptik, perairan dan Samudera Hindia Selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY cuaca berawan berpotensi hujan ringan. Angin umumnya bertiup dari arah Timur laut hingga Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 1 - 17 knot. Tinggi gelombang laut berkisar antara 1,25 - 5,0 meter," bunyi prakiraan yang diumumkan Teguh.
Pantauan di lapangan, kondisi cuaca di wilayah pesisir Palabuhanratu hingga Cisolok hingga kini diguyur hujan ringan dan gelombang cukup tinggi.
Baca juga: Cuaca Cirebon Hari Ini Sabtu 16 Juli 2022, BMKG Sebut Akan Terjadi Hujan Disertai Angin
Teguh mengimbau warga pesisir untuk waspada dan berhati-hati, karena potensi gelombang tinggi kemungkinan terjadi hingga akhir bulan Juli 2022.
"Bagi masyarakat yang tinggal ataupun berkepentingan mengunjungi kawasan pesisir selatan Jawa Barat untuk selalu waspada dan berhati-hati, karena potensi gelombang tinggi masih mungkin terjadi hingga akhir bulan ini. Selain itu, perlu diwaspadai juga kejadian seperti abrasi dan kerusakan infrastruktur pantai lainnya yang disebabkan oleh gelombang tinggi dan angin kencang," ucapnya.
"Masyarakat diharap tidak percaya hoaks dan selau mencari informasi resmi kebencanaan, melalui informasi resmi yang dikeluarkan dari pihak yang berhubungan langsung dengan kejadian bencana seperti BKMG, Basarnas, BNPB, Tagana, TNI/Polri dan aparat Pemerintahan setempat," ujar Teguh.
Baca juga: Banjir Melanda Garut, Ada yang Tingginya Capai 2 Meter, Wabup Helmi Berharap Tidak Ada Korban Jiwa