Kasus PMK di Kabupaten Cirebon Tembus Angka 1.356 Ekor Ternak, Didominasi Sapi
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Encus Suswaningsih, mengatakan, hingga kini hewan ternak yang terjangkit PMK mencapai 1.356 ekor.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Cirebon tampaknya kian bertambah.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Encus Suswaningsih, mengatakan, hingga kini hewan ternak yang terjangkit PMK mencapai 1.356 ekor.
Menurut dia, jumlah tersebut didominasi sapi, baik sapi potong maupun sapi perah, dan saat ini kasusnya telah mencapai 1168 ekor.
"Sapi potong yang terjangkit PMK totalnya mencapai 1.143 ekor dan 25 sapi perah," ujar Encus Suswaningsih saat ditemui di Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Jalan Sunan Ampel, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (29/6/2022).
Baca juga: Jelang Idul Adha, Minyak Goreng di Indomaret, Alfamart Diskon 19 % : Tropical & Sania Rp 20 Ribuan
Ia mengatakan, selain sapi perah dan sapi potong, kasus PMK juga ditemukan pada 178 ekor kerbau serta 10 domba di Kabupaten Cirebon.
Pihaknya mengakui penyebaran PMK antarhewan ternak tergolong sangat cepat meski tidak bersifat zoonosis atau menular kepada manusia.
Pada pertengahan Juni 2022, kasus PMK di Kabupaten Cirebon menjangkit 899 ekor sapi dan kerbau, namun kini telah telah mencapai 1356 kasus.
"Sekarang kasusnya tidak hanya ditemukan pada sapi dan kerbau, tetapi domba juga sudah ada yang terjangkit PMK," kata Encus Suswaningsih.
Baca juga: Jelang Idul Adha, CEK Daftar Harga Hewan Kurban 2022 Mulai Sapi hingga Domba, Berikut Kriterianya
Bahkan, sebaran kasus PMK yang sebelumnya terdapat di 17 kecamatan, kini semakin meluas hingga mencapai 22 kecamatan se-Kabupaten Cirebon.
Ia menyampaikan, seribuan ternak yang terjangkit PMK tersebut masih ditangani intensif dan diberikan obat serta vitamin secara rutin.
"Dokter hewan dari tiga Puskeswan di Kabupaten Cirebon terus berkeliling ke tiap peternakan untuk memantau kondisinya," ujar Encus Suswaningsih.