Ibadah Haji 2022
Isak Tangis Warnai Pelepasan Ratusan Jemaah Haji Asal Kota Cirebon ke Tanah Suci di Makorem 063
Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, tampak melepas keberangkatan para jemaah haji di Makorem 063/SGJ, Jalan Brigjend Dharsono, Kota Cirebon.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Seratusan jemaah haji asal Kota Cirebon yang tergabung dalam Kloter 38 berangkat ke Tanah Suci, Selasa (28/6/2022).
Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, tampak melepas keberangkatan para jemaah haji di Makorem 063/SGJ, Jalan Brigjend Dharsono, Kota Cirebon.
Prosesi itu diiringi isak tangis tampak mewarnai pemberangkatan jemaah haji dari Kota Cirebon.
Mereka terlihat saling berpelukan dengan keluarga yang mengantarnya.
Kepala Kemenag Kota Cirebon, M Ahsan, mengatakan, jemaah haji dari Kota Udang yang berangkat ke Arab Saudi pada hari ini berjumlah 162 orang.
"Jumlah tersebut terdiri dari 158 warga Kota Cirebon dan empat orang dari Kabupaten Cirebon," ujar M Ahsan saat ditemui seusai kegiatan.
Ia mengatakan, pada Kloter 38 juga terdapat jemaah haji asal daerah lain, di antaranya, 133 orang dari Subang, 109 orang asal Kabupaten Bandung.
Pihaknya mengakui kuota jemaah haji tahun ini hanya 47 persen dari tahun-tahun sebelumnya yang biasanya mencapai 330 orang.
Sebab, menurut dia, ibadah haji tahun ini merupakan rombongan pertama yang diberangkatkan sejak ditutup sementara akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Petani Sukabumi Naik Haji, Berkat Nabung di Celengan Selama 20 Tahun
"172 orang yang belum berangkat akan diprioritaskan untuk ibadah haji tahun depan, karena dari pemerintah Arab Saudi masih membatasi kuotanya," kata M Ahsan.
Sementara Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, berpesan agar para jemaah haji senantiasa menerapkan protokol kesehatan selama berada di Tanah Suci.
Ia menyampaikan, pandemi Covid-19 belum berakhir meski sejauh ini situasinya semakin terkendali, sehingga protokol kesehatan harus tetap diterapkan.
"Mari saling melindungi melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat meski telah divaksin, karena virusnya masih ada," ujar Eti Herawati.
Baca juga: Tak Punya Uang Sepeserpun untuk Bekal Naik Haji, Tukang Becak dan Istrinya Makan Gratis Saat Manasik
