Harga Cabai Meroket, 2 Kuintal Tanaman Cabai Milik Petani di Majalengka Mendadak Hilang Dicuri

Saat harga cabai tengah meroket, petani di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat justru mengalami kerugian.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Andri, petani cabai di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka harus merugi. Pasalnya, tanaman cabainya diduga dicuri orang sebanyak 2 kuintal 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Saat harga cabai tengah meroket, petani cabai di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat justru mengalami kerugian.

Pasalnya tanaman cabai mereka mendadak hilang karena dicuri orang.

Peristiwa itu dialami seorang petani cabai bernama Andri (25) pada Sabtu (18/6/2022) malam.

Kebun cabainya yang berada di Blok Lewihpanjang, Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka disatroni maling.

Ditemui di kebunnya pada Jumat (24/6/2022), Andri menceritakan, ia baru mengetahui kebun cabainya didatangi maling pada Minggu pagi.

Baca juga: Bukan Main, Harga Cabai di Pasar Tagog Padalarang Kini Setara Harga Daging Sapi

Pada saat itu, ia yang hendak menyemprotkan cabai-cabai tersebut menjelang dipanen, melihat banyaknya cabai jenis keriting yang ditanamnya berserakan di kebun.

"Iya ini kecurian pas malam Minggu. Tahu ada yang nyuri pas hari Minggunya," ujar Andri kepada Tribun, Jumat (24/6/2022).

Andri, petani cabai di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka harus merugi. Pasalnya, tanaman cabainya diduga dicuri orang sebanyak 2 kwintal
Andri, petani cabai di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka harus merugi. Pasalnya, tanaman cabainya diduga dicuri orang sebanyak 2 kwintal (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Disebut dia, ada sekitar 2 kuintal cabai miliknya yang hilang dicuri.

Padahal menurutnya, tiga hari lagi, Andri akan mulai memanen dan dijual ke bandar di wilayahnya.

"Perkiraan sekitar 2 kuintal lebih ada. Iya itu udah mau di panen. Tiga hari menjelang panen. Jenis cabai yang hilang, yaitu keriting sama yang hijaunya abis," ucapnya.

Akibat peristiwa itu, Andri belum menghitung berapa kerugian yang dialaminya.

Namun, jika yang hilang sebanyak 2 kuintal dan biasa dijual dengan harga Rp 50 ribu per kilogram, diperkirakan kerugian mencapai Rp 10 juta.

"Iya rugi. Kalau total kerugian saya belum bisa memperkirakan, soalnya belum dihitung. Tapi harga cabai dari sini sekarang sekitar Rp 50 ribu per kilogram. Iya itu dari petani ke bandar," jelas dia.

Meski sudah mengalami kerugian, namun Andri menyebut sampai saat ini, ia belum melaporkannya ke pihak kepolisian.

Justru, Andri hanya bisa pasrah dan sudah mencoba mengikhlaskannya.

"Pasrah aja, mau gimana lagi, keluarga sudah ikhlas. Enggak (lapor)," katanya.

Seperti diketahui, harga cabai di pasaran saat ini sedang melambung tinggi.

Di pasar tradisional saja dari berbagai jenis cabai, termasuk cabai rawit merah harganya bisa mencapai Rp 120 ribu per kilogram.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved