Persibmania

Saudara Almarhum Bobotoh Asep Ahmad Solihin Cerita Kronologi Mencekam Jelang Persib vs Persebaya

Pihak keluarga almarhum Asep Ahmad Solihin menceritakan kronologi kejadian berdesakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA)

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id/Deanza Falevi
Suporter Persib Bandung atau bobotoh membludak di luar Stadion GBLA saat akan menyaksikan Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya di Piala Presiden 2022, Jumat (17/6/2022). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Pihak keluarga almarhum Asep Ahmad Solihin menceritakan kronologi kejadian berdesakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada pertandingan Persib Bandung  vs Persebaya, Jumat (17/6/2022).

Raihan (25), saudara dari Ahmad Solihin yang saat itu pergi bersama ke Stadion GBLA mengatakan, pada sekitar pukul 19.00 WIB, pintu masuk ke stadion telah ditutup dan saat itu sudah tidak ada Panitia Penyelenggara ataupun petugas keamanan.

"Dari belakang merangsek ke depan. Saya posisi di tengah. Saya di depan, almarhum di belakangnya," ungkap Raihan.

Raihan, saudara dari almarhum Asep Ahmad Solihin cerita kronologi kejadian desak-desakan yang terjadi di Stadion GBLA.
Raihan, saudara dari almarhum Asep Ahmad Solihin cerita kronologi kejadian desak-desakan yang terjadi di Stadion GBLA. (Tribunjabar.id/Deanza Falevi)

Dia mengatakan, saat kondisi berdesakan itu, orang-orang yang berada didepannya jatuh. 

"Otomatis saya ikut jatuh. Nah, dari situ pagar yang di pinggir juga roboh ikut nimpa ke saya terus yang dari belakang merangsek ke depan. Gak ada yang menyelamatkan, jadi keinjek terus," ucap Raihan.

Baca juga: Pesan Terakhir Bobotoh Persib Asal Bogor Sebelum Meninggal di GBLA, Tulis Ini Pada Sang Sepupu

Lebih lanjut ia mengatakan, kejadian itu terjadi di pintu masuk V Stadion GBLA. 

Raihan menceritakan bahwa ia dan Ahmad Solihin telah memiliki tiket dan pergi ke Stadion GBLA dari rumah Ahmad secara bersamaan dengan teman yang lainnya.

Meski telah memiliki tiket, Raihan dan Ahmad Solihin kesulitan untuk memasuki Stadion GBLA karena jumlah suporter yang membludak.

"Kebetulan saya datang jam setengah 6, jadi jam 6 mulai ngantri masuk," kata dia.

Adapun penyebab terjadinya desak-desakan, Raihan mengatakan bahwa saat mengantre tiba-tiba pintu masuk ke Stadion GBLA ditutup. Pada saat itu, mulai terjadi kepanikan dan membuat kekacauan.

"Asalnya dibuka, cuma setelah jam 7 itu ditutup. Gak ada koordinir. Udah saja Bobotoh semua di situ, gak ada lagi yang ngatur," ucapnya.

Dirinya menjelaskan pada kejadian tersebut banyak bobotoh yang ikut terjatuh juga. Raihan yang ikut terjatuh merasakan sakit di kepala dan uluh hati hingga membuat tidak sadarkan diri.

"Saya gak tau (berapa lama kejadiannya). Bangun-bangun udah di PMI, dirawat. Saya gak inget apa apa," pungkasnya terkait kronologi Bobotoh tewas di Stadion GBLA.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved