Persib Mania
2 Bobotoh Meninggal, Umuh Muchtar Segera Lakukan Evaluasi untuk Laga Selanjutnya
Ungkapan duka cita terus berdatangan untuk almarhum Asep Ahmad Solihin (27), bobotoh yang meninggal
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Ungkapan duka cita terus berdatangan untuk almarhum Asep Ahmad Solihin (27), bobotoh yang meninggal dalam insiden membludaknya penonton di Stadion GBLA, Kota Bandung, Jumat (17/6/2022) malam.
Komisaris PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar bersama Direktur PT. PBB, Teddy Tjahjono, General Coordinator Panitia Pelaksana Persib, Budi Bram Rachman, dan perwakilan manajemen lainnya tampak hadir dalam prosesi pemakaman almarhum di RT 02 RW 03 Kelurahan Cibaduyut Wetan, Kecamatan Bojong Loa Kidul, Kota Bandung.
Dalam kesaksiannya tersebut komisaris dan perwakilan manajemen menyampaikan rasa duka dan turut bela sungkawa secara langsung kepada keluarga almarhum.
"Tentunya kami turut bela sungkawa dan berduka atas insiden ini. Peristiwa ini tidak terprediksi, dan rasanya tidak mungkin, karena tiket yang kita jual hanya 15 ribu. Selain itu, kita juga sudah menyiapkan empat layar lebar di luar stadion untuk memfasilitasi bobotoh yang tidak bisa masuk," ujar Umuh Muchtar usai bertakziah, Sabtu (18/6/2022).
Baca juga: Kapolrestabes Bandung Ungkap Detik-detik 2 Bobotoh Meninggal di GBLA, Korban Sempat Pingsan

Menurut Umuh Muchtar, animo penonton yang sangat besar untuk menyaksikan pertandingan Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya, membuat penonton membludak dan melebihi ketentuan maksimal kapasitas dari penggunaan stadion.
"Animonya memang terlalu tinggi dan terlalu banyak yang datang untuk nonton langsung ke stadion, saya tahu dan lihat sendiri ada bobotoh yang datang dari Cilacap dan Serang itu yang jauh-jauh begitu. Akibatnya penonton membludak dan semua yang diluar merangsang ke dalam," ucapnya.
Umuh pun berjanji akan segera mengevaluasi penyelenggaraan pertandingan agar peristiwa serupa tidak kembali terulang di kemudian hari.
Pihaknya pun berterima kasih kepada Polda Jabar serta Polrestabes Bandung dan Kodim 0618 Kota Bandung, yang sudah memberikan dukungan pengamanan yang luar biasa. Bahkan, Kapolda Jabar, Kapolrestabes Bandung, juga Dandim turut hadir mengawasi pelaksanaan kegiatan.
"Yang sudah terjadi apa boleh buat, tentunya kita akan evaluasi semua dan belajar dari pengalaman untuk bagaimana selanjutnya (penyelenggaraan) agar nanti lebih aman," ujar Umuh.
Terkait laga terakhir yang akan dimainkan Persib Bandung di babak penyisihan grup C turnamen Piala Presiden 2022, dengan menghadapi Bhayangkara FC, akankah tetap digelar dengan penonton.
Menurutnya, pertandingan tersebut akan tetap dihadiri penonton. Namun, Umuh mengimbau kepada bobotoh yang tidak memiliki tiket agar tidak memaksakan diri hadir ke stadion, dan tetap memberikan dukungan dari rumah masing-masing.
"Nanti, saya lihat kalau penonton akan ada. Tapi mengimbau kalau tidak punya tiket ya nonton di tv aja mungkin lebih leluasa dan lebih nyantai di tv. Dari pada berdesakan terus nanti ada korban lagi," ucapnya.
Umuh menambahkan, atas kejadian tewasnya dua bobotoh semua pihak agar tidak saling mengalahkan, namun tetap melakukan evaluasi agar semakin lebih baik.
"Saya minta agar tidak menyalakan siapapun atas musibah ini, tapi saling evaluasi, karena kita sedang berduka," ujarnya.
Ia pun menegaskan, bahwa setiap bobotoh memiliki caranya penyampaian masing-masing dalam hal memberikan dukungan kepada tim Persib Bandung.
Sehingga, ia menolak dengan adanya istilah oknum bobotoh yang menjadi kambing hitam atas musibah yang terjadi kemarin.
"Kalau diluar sana ada sebut oknum bobotoh - oknum bobotoh, saya sampaikan tidak ada itu, karena semua adalah bobotoh sejati. Tapi sayangnya yang tidak punya tiket dengan segala cara memaksakan diri, dan mudah-mudahan kedepan semua semakin mengerti, kalau tidak punya tiket, ya nonton di rumah saja," katanya.
Sementara itu, Direktur PT. PBB, Teddy Tjahjono menegaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait penyelenggaraan pertandingan sebelumnya.
Terutama kehadiran Bobotoh yang melebihi kapasitas maksimal penggunaan stadion, sebagai acuan untuk pertandingan berikutnya.
"Tentu kita akan evaluasi kedepannya seperti apa. Seperti nasihat yang disampaikan oleh Pak Umuh, bahwa sebaiknya yang tidak punya tiket, tidak datang ke stadion, karena jumlah penonton kemarin sudah jelas melebihi kapasitas 15 ribu dari tiket yang kami jual, tapi kami tidak bisa hitung berapa jumlah pastinya (jumlah Bobotoh)," ujarnya di lokasi yang sama. (Cipta Permana).