TKW Karawang Akan Disuntik Mati
TKW Asal Karawang Akan Disuntik Mati, Ini yang Dilakukan Kepala Kejari Martha Parulina
Kepala Kejaksaan Negeri Karawang Martha Parulina Berliana menghubungi perwakilan Atase Kejaksaan Riyadh, Arab Saudi untuk membantu TKW asal Karawang
Niatnya untuk memperbaiki taraf hidup dan bercita-cita ingin memperbaiki rumahnya.

Ketika pergi menjadi buruh migran ke Arab Saudi, Narmi meninggalkan seorang anak laki-laki Tomi ang saat ini sudah berusia 23 tahun.
Narmi sempat mengirimkan gaji sebanyak 3 kali kepada keluarga, terakhir kali pada Tahun 2013.
Akan tetapi Narmi jarang sekali menghubungi pihak keluarga di Indonesia.
"Sekalinya menghubungi itu juga kita mendengar dari sahabat atau kenalan Narmi sesama TKW di sana, " kata Dewi kepada Tribun Jabar di rumah Narmi di Kampung Kobakmanyar, Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Rabu (8/6/2022).
Dari cerita sesama buruh migran, kata Dewi, Narmi hidup sangat menderita di sana.
Baca juga: TKW Indramayu Patah Tulang di Abu Dhabi, Keluarganya Ingin Daenah Dipulangkan, Ini Kata Pemerintah
Narmi tidak mendapatkan upah yang jelas.
Bahkan Narmi juga dilarang berkomunikasi dengan orang luar.
Termasuk, kata Dewi, cerita dati temannya bahwa Narmi mendapatkan ancaman ketika ketahuan menceritakan kondisi penderitaannya kepada orang luar.
"Kalau ketahuan cerita kata temannya. Narmi diancam akan disuntik mati. Karena majikannya itu punya anak dokter, " katanya.
Temannya itu meminta agar keluarga mencari cara untuk memulangkan Narmi ke Indonesia.
Sementara sponsor yang menaungi Narmi pergi, kata Dewi, telah bangkrut.
"Kita sangat meminta bantuan kepada pemerintah untuk memulangkan saudara saya ke Indonesia, " katanya.
Keluarga hanya tahu saat ini Nami berada di Alshuaib, Sakaka, Arab Saudi.
Baca juga: TKW Ini Minta Tolong ke Bupati Indramayu, Tangan Kirinya Patah Saat Kerja, Minta Dipulangkan