Internasional

Anak Tentara Tembak Ibunya Gunakan Pistol Sang Ayah, Semprot Pengharum Agar Tak Bau Bangkai

Tak tanggung-tanggung, anak tersebut membunuh ibunya sendiri dengan menggunakan pistol milik ayahnya.

Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: Mumu Mujahidin
Tribunnews
Ilustrasi pistol 

TRIBUNCIREBON.COM - Seiring dengan perkembangan zaman, kini berbagai permainan online pun hadir dan cukup beragam.

Tak jarang, banyak anak yang ketagihan untuk bermain game online.

Bahkan, tak menutup kemungkinan sejumlah orantua mengaku kesulitan untuk membiasakan anaknya mengurangi game online.

Sehubungan dengan hal itu, kejadian tragis terjadi menimpa seorang ibu yang dibunuh oleh anak kandungnya, lantaran kesal dilarang bermain game di hp.

Diketahui, anak yang membunuh ibu kandungnya tersebut berusia 16 tahun.

Baca juga: Pria Rebut Pistol Polisi, Ngamuk dan Tembak Dua Pasien di Rumah Sakit hingga Tewas

Ilustrasi - Tewas tak bernyawa
Ilustrasi - Tewas tak bernyawa (Tribunnews)

Tak tanggung-tanggung, anak tersebut membunuh ibunya sendiri dengan menggunakan pistol milik ayahnya.

Mengetahui hal itu, ia sempat berdiam diri di samping jasad ibunya selama tiga hari, sebelum polisi akhirnya datang.

Dikutip dari India Today, peristiwa tersebut terjadi di Koloni Aldico, Lucknow, India.

Diketahui, pelaku tersebut tinggal bersama dengan ibu dan adik perempuannya yang baru berusia 10 tahun.

Saat kejadian, ayahnya sedang tidak berada di rumah karena tengah bertugas sebagai tentara di Kolkata.

Sebelumnya pada Minggu (5/6/2022), sang ibu bernama Sadhna berupaya agar anaknya berhenti untuk bermain game.

Baca juga: Pengakuan Ayah Tiri Bunuh Pacar Sang Anak karena Ini, Padahal Cemburu Simpan Perasaan 4 Tahun

Tak terima akan hal itu, anak yang juga pelaku marah seketika.

Tanpa pikir panjang, anaknya lantas membawa pistol milik sang ayah dan melepaskan peluru ke kepala sang ibu.

Seketika, Sadhna meninggal dunia usai ditembak oleh anaknya sendiri.

Pelaku kemudian meletakan kembali pistol di atas kasur, lalu mengunci adik perempuanya di kamar.

Ia menunggu tanpa memberitahu siapa-siapa selama 3 hari hingga jasad ibunya mulai membusuk.

Pelaku terus-terusan menyemprot pengharum ruangan agar bau bangkai dari tubuh Sadhna tidak tercium.

Ketika Ia sudah tidak tahan, pelaku pun melaporkan situasi kepada ayahnya.

Aksinya tak berhenti sampai disitu, pelaku lantas sempat membuat skenario jika ibunya dibunuh oleh tukang listrik yang tak dikenal yang masuk ke rumahnya.

Percaya dengan perkataan sang anak, ayah pelaku melaporkan kejadian itu kepada polisi.

Akan tetapi, kebenaran terungkap setelah polisi menginterogasi pelaku selama 2 setengah jam.

Terakhir dikabarkan, remaja tadi telah diamankan oleh pihak kepolisian sebelum diproses secara hukum.

Kisah lain, di Indonesia Seorang ibu bunuh anak kandungnya

Seorang ibu di Brebes, Jawa Tengah tega menganiaya tiga anaknya sekaligus.

Bahkan satu di antaranya meninggal dunia dalam penganiayaan itu,

Anak kedua tak berhasil diselamatkan dan tewas di tangan ibu kandungnya sendiri.

Dilaporkan yang menjadi pelakunya wanita 35 tahun berinisial KU.

Sementara korbannya berjumlah tiga orang, masing-masing berinisial KS (10), AR (7) ,dan EM (5).

AR meninggal dunia dan dua saudaranya mengalami kritis.

Hingga kini, motif pelaku nekat melakukan aksinya masih menjadi misteri.

Kronologi kejadian

Kejadian pilu ini berlangsung pada Minggu (20/3/2022) pagi selepas salat subuh.

TKP-nya berada dalam rumah pelaku di Dukuh Sokawera, Desa/Kecamatan Tonjong, Brebes.

Pagi itu, tiba-tiba warga sekitar mendengar teriakan dari rumah pelaku.

Warga yang mendengar mendatangi rumah dan mencoba masuk.

Pintu rumah KU didobrak.

Warga lalu melihat langsung para korban.

Korban anak kedua AR meninggal dunia karena mengalami luka parah di bagian leher.

Sedangkan anak pertama yang perempuan, KS, mengalami luka pada bagian dada.

Sedangkan anak ketiga atau bungsu laki-laki EM mengalami luka pada bagian lehernya.

KS dan EM yang kritis kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Aminah Bumiayu untuk mendapat perawatan.

Jeritan korban terdengar tetangga

Tetangga di lokasi kejadian bernama Iwan membagikan kesaksiannya.

Iwan menjelaskan, usai salat Subuh, ketika ua mengeluarkan sepeda motornya dari dalam rumah ia mendengar teriakan dan keributan dari dalam rumah KU.

Teriakan berasal dari suara Hamidah yang merupakan bibi dari dari KU.

Hamidah yang tinggal serumah dengan KU mendengar suara keributan dari dalam kamar yang ditempati pelaku dan ketiga anaknya.

Hamidah berupaya membuka pintu kamar tetapi terkunci dari dalam.

Kemudian ia berteriak minta tolong, lalu datang lah Iwan.

"Saya mendengar ada keributan dan anaknya menjerit. Saya dan warga lalu mendatangi rumah dan mendobrak pintu kamarnya," ujarnya.

Saat di dalam kamar, Iwan menolong satu anak yang mengalami luka pada bagian dada dan wajahnya terlebih dahulu.

Sementara dua anak lainnya terkapar di dalam kamar.

"Saya langsung membawa salah satu anaknya ke Puskesmas. Sementara ibunya saat itu lagi duduk dengan mengenakan mukenah," ungkapnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved