Teman Prianya Dianiaya, Wanita Muda Dibawa ke Hutan Lalu Digilir 4 Begal hingga Pingsan

Pulang dini hari diantar teman prianya, seorang wanita muda di Kota Lhokseumawe, Aceh menjadi korban rudapaksa.

Kompas.com/Laksono Hari Wiwoho
Ilustrasi pemerkosaan dan pencabulan. 

TRIBUNCIREBON.COM- Pulang dini hari diantar teman prianya, seorang wanita muda di Kota Lhokseumawe, Aceh menjadi korban rudapaksa.

Di tengah perjalanan mereka tiba-tiba diadang oleh empat pria lalu dibawa ke hutan.

Keduanya yang mengendarai sepeda motor dihentikan pelaku yang membawa pistol saat tiba di jalan Desa Guha Uleu, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara.

Wanita berusia 21 tahun itu dirudapaksa berilir oleh pelaku hingga akhirnya pingsan, sedangkan teman prianya

Korban sempat dibawa para pelaku ke Kawasan hutan kemudian digilir hingga pingsan.

Sementara teman prianya sempat dianiaya dan ditodongkan pistol oleh para pelaku.

Baca juga: Gadis 16 Tahun Digilir 10 Pria, Ibunya Curiga Lihat Korban Sering Nangis Sambil Lihat HP

Kejadian tragis itu menimpa gadis berinisial TR (21) saat diantar ke rumahnya oleh teman prianya berinisial J (22).

Kasus yang menimpa kedua korban tersebut sudah dilaporkan ke polisi, dan saat ini sedang diselidiki Satuan Reskrim Polres Lhokseumawe.

Pria J yang ditanyai Serambinews.com menjelaskan kronologi mereka dicegat oleh empat pria yang diduga kawanan begal.

 
Pria J menyebutkan kawanan Begal berjumlah empat orang beraksi di jalan lintas kawasan Gampong Guha Uleu, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (5/6) dini hari sekira pukul 02.30 WIB.

Kejadian bermula saat J mengantarkan TR pulang kerumahnya lewat jalan elak.

Karena sudah larut malam dini hari, sehingga kondisi jalan lintas itu sepi.

Saat tiba di jalan kawasan Gampong Guha Uleu Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara, sekira pukul 02.30 WIB, tiba-tiba sepeda motor yang ditumpangi J berboncengan dengan TR dihentikan oleh empat pria dengan menodongkan pistol.

"Sesampainya di lokasi kejadian, kami dihentikan oleh empat pemuda dengan menodong pistol ke arah saya," kata J.

Kemudian, J mengaku dirinya bersama TR diinterogasi dengan berbagai pertanyaan oleh para pelaku.

Setelah itu, keduanya dibawa paksa oleh pelaku ke hutan dengan lokasi yang berbeda.

Menurut pegakuan J, dirinya dibawa ke hutan sebelah Utara dan TR dibawa ke hutan arah Timur.

J juga mengaku dirinya sempat ditampar beberapa kali oleh para pelaku di bawah todongan pistol.

Sementara korban TR, kata J, dirudapkasa secara bergiliran oleh empat pelaku hingga tidak sadarkan diri alias pingsan.

“Saya ditampar beberapa kali, sedangkan TR diperkosa secara bergiliran hingga tidak sadarkan diri,” kata J.

J menyebutkan, usai kejadian itu dirinya bersama TR ditinggalkan di hutan sekira pukul 04.00 WIB.

Sedangkan sepeda motor, telepon genggam, dan harta benda lainnya dibawa kabur oleh kawanan begal tersebut.

Kemudian, J dan TR menyetop mobil pengangkut sawit yang melintas di jalan.

Keduanya menceritakan apa yang telah terjadi pada sopir mobil pengangkut sawit tersebut.

Lalu, J dan TR meminta bantuan sopir mengantarkan mereka pulang ke rumah.

"Saat kami mencari jalan pulang, tiba-tiba lewat mobil pengangkut sawit” jelas J.

Kami minta bantu sopir mengantarkan pulang dan memberitahukan kepada mereka bahwa kami baru saja mengalami kejadian tragis itu," cerita J.

Polres Lhokseumawe Selidiki

Kasus pembegalan dan rudapaksa tersebut saat ini sedang diselidiki Satuan Reskrim Polres Lhokseumawe.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto melalui Kasat Reskrim AKP Zeska Julian, yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan pihaknya sedang menyelidiki perkara ini.

"Kami sudah menerima laporan korba, kasus ini masih dalam penyelidikan," kata AKP Zeska Julian Taruna Wijaya.

“Saat ini kasus sedang kita Lidik, dan mengumpulkan keterangan dari kedua saksi korban,” kata AKP Zeska Julian, kepada Serambinews.com, Selasa (7/6/2022).

Kasat Reskrim, menyebutkan saat itu korban TR sedang dalam perjalanan pulang diantar oleh teman lelakinya.

Namun nahas, di tengah jalan mereka dihadang oleh 4 pria yang diduga membawa pistol.

“Kami saat ini masih mengembangkan laporan dari korban. Namun masih terkendal dari saksi bahwa korban TR masih ragu dalam memberi keterangan tersebut,” pungkasnya.

( Tribunpekanbaru.com / SerambiNews.com)

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved