Enam Warga Bandung Barat Masuk Kelompok Khilafatul Muslimin, Bermarkas di Cimahi
Sekretariat Khilafatul Muslimin memang ada di Kota Cimahi dan enam orang anggotanya ada di wilayah hukum Bandung Barat.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT - Sedikitnya enam orang warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) aktif menjadi anggota Khilafatul Muslimin yang saat ini tengah menjadi sorotan setelah melakukan konvoi.
Berdasarkan hasil penulusuran Tribun Jabar, kelompok ini memiliki markas di musala kecil di Jalan Sadarmanah, Gang Unjani nomor 33 B, RT 5/6, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) KBB mengatakan, sekretariat kelompok ini memang ada di Kota Cimahi dan enam orang anggotanya ada di wilayah hukum Bandung Barat.
"Kurang lebih untuk data sementara ada 6 orang warga KBB (jadi anggota aktif Khilafatul Muslimin," ujarnya di Kantor Kesbangpol, Bandung Barat, Jumat (3/5/2022).
Baca juga: SOSOK Abdul Qadir Hasan Baraja Pendiri Khilafatul Muslimin, Residivis Terorisme, Dipenjara 3 Kali
Dalam kegiatannya, kata dia, kelompok Khilafatul Muslimin ini bergerak untuk mengkampanyekan tentang paham khilafah dengan cara konvoi dan membagikan selebaran.
"Seperti yang sudah tersebar di sosial media, pada konvoi itu mereka juga membagikan selebaran (paham) khilafah," kata Suryaman.
Kendati demikian, pihaknya enggan berspekulasi lebih jauh terkait aktivitas mereka karena saat ini Kesbangpol bersama jajaran kepolisian dan TNI tengah melakukan pendalaman.
Selain itu, pihaknya juga belum bisa memastikan apakah gerakan ini merupakan gerakan yang berkaitan dengan organisasi terlarang atau tidak karena pihaknya masih mendalami ideologi yang menjadi mesin penggeraknya.
"Kami belum bisa menyimpulkan apakah gerakan ini terafiliasi dengan itu (HTI) atau tidak. Tapi pada sistem gerakannya, mereka mengkampanyekan khilafah," ucapnya.
Sementara terakit aksi konvoi menggunakan roda dua yang digelar di beberapa daerah di Jawa Barat dan dengan waktu yang mendekat pada hari lahir Pancasila, pihaknya menduga kegiatan ini sudah diatur.
"Konvoinya dilakukan dua hari sebelum hari lahir Pancasila, ini seolah sudah disetting duluan. Tapi itu baru spekulasi, kita tunggu hasil penyelidikan ya," ujar Suryaman.
Baca juga: Heboh Beredar Selebaran dari Kelompok Khalifatul Muslimin di Jawa Barat, Begini Kata MUI Jabar
