Benarkah Meninggal di Hari Jumat Pertanda Baik & Husnul Khatimah? Ini Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya menjelaskan mengenai persepsi orang apakah benar meninggal pada hari jumat termasuk bagian husnul khotimah.

Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: dedy herdiana
Tribunnews
Ilustrasi meninggal 

TRIBUNCIREBON.COM - Setiap manusia di muka bumi pasti akan menemui ajalnya masing-masing, cepat atau lambat memang takdir kematian pasti akan menjemput.

Peristiwa kapan manusia meninggal dunia pun bahkan tidak ada yang mengetahuinya selain Allah SWT.

Meski kematian merupakan rahasia Allah SWT, namun sebagian umat muslim percaya jika meninggal di Hari Jumat merupakan pertanda yang baik.

Lantas apa sebenarnya keutamaan meninggal di Hari Jumat?

Buya Yahya menjelaskan mengenai persepsi orang apakah benar meninggal pada hari jumat termasuk bagian husnul khotimah.

Sebagaimana diketahui bahwa hari Jumat adalah hari yang mulia di antara hari lainnya.

Tentunya ada keutamaan di balik hari tersebut.

Misalnya melaksanakan shalat Jumat, atau amalan-amalan ringan yang diajarkan dalam Islam.

Senhingga mendapatkan keberkahan luar biasa dan pahala yang besar.

Lantas bagaimana persepsi orang yang mengatakan bahwa meninggal di hari Jumat termasuk husnul khotimah?

Baca juga: Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Begini Sosoknya di Mata Legislator RI Asal Majalengka

Memang semua orang menginginkan meninggal dalam keadaan husnul khotimah atau meninggal dengan keadaan baik.

Jangan sampai meninggal dengan keadaan tidak baik atau buruk.

Dalam sebuah ceramahnya, Buya Yahya pun menerangkan penjelasannya mengenai itu.

Hal itu dia beberkan dalam video di kanal YouTube YouTube Putra Amild Semarang yang diunggah pada 20 Oktober 2015 silam.

Hingga saat ini, banyak orang yang mengatakan bahwa meninggal di hari Jumat pasti husnul khatimah.

Sebab, banyak orang berpendapat hari jumat itu hari yang mulia, termasuk ketika seseorang meninggal di hari tersebut.

Dimana, disebutkan dalam sebuah hadist disebutkan bahwa Nabi Adam diciptakan pada hari Jumat.

Selain itu, Nabi Adam dimasukkan dan dikeluarkan dari surga juga di hari Jumat.

Buya Yahya menjelaskan tentang keutamaan meninggal di hari Jumat.

"Keutamaan orang yang meninggal hari Jumat adalah tanda Insyaallah bakal diampuni oleh Allah Subhanahu wata'ala.

Makanya kalau mati hari Jumat itu dipilih oleh Allah Subhanahu wata'ala," kata Buya Yahya.

Tentunya orang yang meninggal di hari Jumat itu adalah orang pilihan Allah SWT dan tidak sembarangan.

Dia menambahkan, seseorang tidak bisa memilih kapan dia akan mati, karena semua telah ditetapkan oleh Allah.

Sehingga tidak bisa jika seseorang terlalu menganggap remeh masalah kematian dengan harapan atau keinginan bisa mati di hari Jumat, meski telah banyak melakukan maksiat.

"Saya pengen mati hari Jumat, belum tentu dikasih.

Baca juga: INNALILLAHI, Prof Ahmad Syafii Maarif Sesepuh Muhammadiyah Meninggal Dunia di Hari Jumat Ini

Jadi itu karunia dari Allah Subhanahu wata'ala, seperti meninggalnya seseorang dengan kemampuan untuk mengucapkan kalimat syahadat juga kemuliaan, mati di hari Jumat kemuliaan," terang Buya Yahya.

Buya Yahya juga mengungkapkan bahwa adanya kematian di hari Jumat adalah sebagi pengingat untuk berbaik sangka kepada orang yang telah meninggal tersebut.

"Itu hanya cara melihat orang yang sudah mati di hari Jumat kita husnudzoni, bahwasanya Insyaallah matinya adalah mati husnul Khotimah. Mati baik dimuliakan oleh Allah," sebutnya.

Perihal apakah semua orang yang meninggal di hari Jumat sudah pasti husnul khotimah, kata Buya Yahya hjangan berkata pasti.

"Jangan berkata pasti, karena mungkin ada dosa yang menjadikan tidak diampuni oleh Allah, kesyirikan dan seterusnya,” ungkap Buya Yahya.

Itulah penjelasan Buya Yahya mengenai meninggal di hari Jumat apakah t6ermasuk bagian husnul khotimah.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved