Satu Jam Hujan, Jalan Siliwangi Jatibarang Indramayu Langsung Banjir, Anggota DPRD Jabar Beri Solusi

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Bencana banjir yang terus menerus menggenangi ruas Jalan Siliwangi Jatibarang Indramayu mendapat sorotan khusus dari Anggota DPRD Jawa Barat, Eryani Sulam.

Eryani Sulam bahkan menyempatkan diri meninjau langsung titik banjir yang rutin terjadi di wilayah setempat setiap kali diguyur hujan.

Pusat titik banjir tersebut tepatnya terjadi di tingkungan Bunderan Taman Jatibarang di Desa Jatibarang Baru, Kecamatan Jatibarang.

"Saya mewakili Komisi IV DPRD Jabar datang langsung ke lokasi untuk mengetahui permasalahan yang terjadi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (25/5/2022).

Eryani Sulam mengatakan, dari hasil peninjauan tersebut, ia memperhatikan, hanya dalam waktu satu jam diguyur hujan, air langsung menggenang sampai lebih dari separuh jalan.

Penyebabnya, karena tidak ada saluran pembuangan dan drainase pada jalan sepanjang 600 meter tersebut.

Padahal, kata dia, beberapa hari lalu sempat dilakukan pengerukan. Namun masalah utamanya tetap dari sisi akses pembuangan air.

Dalam peninjauan itu diketahui juga turut dihadiri pihak pemerintah setempat, masyarakat, dan dinas terkait.

Ia pun menyarankan agar dibuat beberapa sodetan akses air sebagai upaya penanggulangan.

"Jadi telah disepakati solusi jangka pendek dan panjang untuk mengatasinya, yaitu dengan membuat beberapa sodetan untuk akses air," ujar dia.

Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah VI DBMPR Provinsi Jawa Barat, Boy Bob Agustan mengatakan, sebagai solusi, pihaknya sudah melakukan perbaikan drainase pada sisi jalan serta pengurasan.

"Kami sudah melakukan beberapa langkah untuk perbaikan saluran tersebut dan yang jadi permasalahan untuk mengalirkannya memang berkaitan dengan warga sekitar," ujar dia.

Dalam peninjauan itu, kata Boy Bob Agustan, pihaknya juga menyepakati saran dari Anggota DPRD Jabar dan secepatnya akan menindaklanjuti persoalan ini sebagai upaya penanggulangan.

Lanjut dia, agar air yang menggenangi jalan bisa cepat mengalir ke saluran pembuangan.

"Sehingga ketika hujan terjadi, genangan air tidak terjadi lagi," ujar dia.