Pencarian Balita yang Tenggelam di Muara Cikaso Dihentikan, 4 Anggota Keluarganya Selamat

Operasi pencarian balita yang hilang karena tenggelam di perairan Pantai Muara Cikaso, Kabupaten Sukabumi dihentikan. 

Dok BPBD Kota Sukabumi
Pencarian balita yang hilang tenggelam di perairan Pantai Muara Cikaso, Kabupaten Sukabumi 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Sukabumi, Dian Herdiansyah.

TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Operasi pencarian balita yang hilang karena tenggelam di perairan Pantai Muara Cikaso, Kabupaten Sukabumi dihentikan. 

Tim SAR Gabungan, relawan dan BPBD Kota Sukabumi selama 7 hari melakukan pencarian korban belum ditemukan menyisir lokasi 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, korban balita tersebu terbawa arus bersama satu keluarganya Senin (16/5) lalu. Empat anggota keluarga lainnya termasuk kedua orang tuanya berhasil selamat. 

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhani mengatakan, selama tujuh hari melakukan penyisiran belum membuahkan hasil. 

"Tim gabungan yang dikerahkan mulai dari BPBD, Dinas Kesehatan, Karang Taruna, relawan dan para nelayan melakukan pencarian sejauh 8 kilometer arah timur dan barat," ujarnya. 

Pencarian balita yang hilang tenggelam di perairan Pantai Muara Cikaso, Kabupaten Sukabumi
Pencarian balita yang hilang tenggelam di perairan Pantai Muara Cikaso, Kabupaten Sukabumi (Dok BPBD Kota Sukabumi)

"Untuk operasi SAR laka laut itu hari kemarin, terakhir hari ketujuh sudah tutup. Tim gabungan sudah dikembalikan ke satuannya masing-masing," ujarnya, saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa pagi (24/5/2022) 

Selama pencarian, tim gabungan SAR mengalami kendala, Yaknu tingginya gelombang laut. Sementara korban hilang di perbatasan antara air laut dan air sungai. 

"Kendalanya di lapangan yang pertama memang sampai tanggal 20 kemarin itu gelombang tinggi dan itu sesuai dengan prediksi BMKG yang sudah mengeluarkan peringatan dini sebelumnya," tutur Imram. 

"Kemudian itu kan muara, pertemuan antara air sungai dan air laut jadi cukup besar gelombangnya, beda dengan karakteristik di Pelabuhan Ratu," jelasnya.

Oleh sebab itu, mereka tidak melakukan pencarian menggunakan perahu dengan pertimbangan keselamatan para tim SAR. Selain itu, keterbatasan relawan juga menjadi kendala. 

"Memang banyak kejadian di Plara, di laut bahkan di sungai Cimandiri. Jadi kita bagi-bagi kekuatan personel kita, maksimal 30 orang yang bertahan di sana selama 7 hari," ujarnya. 

Meski proses pencarian korban dihentikan, pihaknya masih melakukan pemantauan dengan bantuan relawan lokal, warga dan nelayan. Apabila ada informasi terbaru maka proses penyisiran akan dibuka kembali. 

"Kami bersama pihak keluarga dan orang tua korban, kita antarkan ke rumahnya di Cibeureum. Mohon doanya untuk adinda Azkia Kirana binti Zakaria mudah-mudahan ditempatkan di sisi Allah SWT," pungkasnya. 

Sebelumnya, Satu keluarga asal warga Kota Sukabumi dikabarkan tergulung ombak di pantai Muara Cikaso Desa Buniasih, kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (16/5/2022) kemarin, saat warga Kota Sukabumi tersebut, berwisata dan bermain di area pantai Muara Cikaso. 

Satu diantaranya, dikabarkan hingga hari ini Selasa (17/5/2022) korban belum ditemukan dan masih tahap pencarian.

Kapolsek Tegalbuled, AKP Deni Miharja dari satu keluarga tersebut, ada 5 orang yang tergulung ombak.

"Pada saat kejadian para Korban sedang bermain di pinggir Pantai, tiba- tiba datang ombak yang cukup besar menghantam Korban sehingga korban terseret ke tengah laut," jelasnya.

Dari ke lima korban tersebut, empat diantaranya selamat, yakni Jakaria (40), Kurniawan (38), Ema Yulianti (35) dan Satria (11) selamat dan telah dievakuasi.

"Sementara Azkia (5) tidak bisa menyelamakan diri, Hingga saat ini samih dalam percarian," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved