Pemudik Asal Tasik Ini Bisa Sampai Bandung dengan Cepat, tapi Anaknya Tertinggal di Lingkar Gentong

ia mengetahui anaknya masih tertinggal di Gentong, setelah menghubungi melalui sambungan telepon, saat beristirahat di Nagreg.

Editor: Machmud Mubarok
TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin
Kondisi arus lalu lintas di Nagreg, Kabupaten Bandung, H+4 Lebaran, Jumat (6/5/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Maman Taufik (52), pemudik asal Tasikmalaya, bisa cepat sampai Nagreg, namun anaknya tertinggal di Lingkar Gentong Tasikmalaya, Jumat (6/5/2022).

Maman yang berkendara dengan sepeda motor, mengaku, berangkat dari Tasik setelah azan Asar, sekitar pukul 16. 00 WIB.

"Alhamdulillah lancar, hanya macet di Gentong Tasikmalaya karena ada mobil mogok," kata Maman, saat beristirahat di warung yang ada di Lingkar Nagreg, sekitar pukul 19.00.

Baca juga: Nagreg Diprediksi Bakal Padat Malam Ini, Arus Mudik 2022 Akan Terus Meningkat

Maman mengatakan, dari Tasik daerah Panjalu, hingga Nagreg, hanya sekitar dua jam lebih atau tiga jam. 

"Lancar yang macet hanya saat ada mobil mogok. Sebab saya kebetulan saat lewat selalu pas jalan dibuka karena mulai dari daerah Gentong ada buka tutup jalan," kata Maman.

Sebab memang, jalur Tasikmalaya hingga Bandung terdapat penerapan one way, atau buka tutup jalur, di beberapa daerah, seperti Gentong Tasikmalaya, dan Limbangan Garut.

"Ya saya cepat, tapi anak saya sampai sekarang masih di daerah Gentong Tasikmalaya," tuturnya.

Maman mengaku, mengetahui anaknya masih tertinggal di Gentong, setelah menghubungi melalui sambungan telepon, saat beristirahat di Nagreg.

"Jadi kami dari Tasik berangkat 3 motor, bersama anak saya. Sampai kini katanya masih di Gentong," kata dia.

Maman mengaku, saat macet ia sulap selip, sehingga bisa melewati atrean kendaraan, dan pas diberlakukan one way, tepat saat ia melaju.

"Anak saya gak bisa sulap-selip karena perempuan, jadi ia menunggu jalan hingga dibuka kembali," katanya.

Maman menjelaskan, untuk sepeda motor masih bisa jalan, namun saat ada mobil mogok stak tak bisa jalan.

"Tapi kalau mobil, sulit untuk sulap selip di daerah Gentong. Jadi ya macet," tuturnya.

Maman mengaku, kampung halamannya berada di Tasikmalaya. Di Bandung ia bekerja untuk menafkahi keluarganya, sehingga setelah lebaran ini ia kembali ke Bandung, untuk kembali bekerja.

Setelah beristirahat sekitar setengah jam, Maman kembali melanjutkan perjalanannya menuju daerah Mohammad Toha, Bandung. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved