Satu Kampung Gagal Berlebaran, Dilarikan ke RS Gara-gara Santap Makanan Ini

Satu kampung gagal berlebaran Idul Fitri 2022 gara-gara mengalami keracunan massal.

Tribun Solo
Warga berjalan di depan Masjid At-Tiin Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Senin (2/5/2022). 

TRIBUNCIREBON.COM- Satu kampung gagal berlebaran Idul Fitri 2022 gara-gara mengalami keracunan massal.

Kejadian itu terjadi di lingkungan RW 01, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Hampir seluruh warga desa tersebut tidak bisa melaksanakan ibadah shalat Idul Fitri Senin (2/5/2022) karena harus dirawat di rumah sakit.

Penyebabnya satu, mereka mengalami keracunan setelah menyantap makanan pada acara buka puasa bersama, Sabtu (30/4/2022).

Akibat insiden tak terduga itu, dua orang warga RT 01 dinyatakan meninggal dunia.

Aktivitas di lingkungan satu desa itu pun seketika senyap.

Sebab sebagian besar warganya di-opname di RSUD dr Moewardi, RS Dr Oen Kandang Sapi, Rs Hermina, dan RS Kustati.

Baca juga: Setelah Kunjungi Jokowi dan Megawati, Prabowo Ternyata Temui Sosok Wanita Penting Ini

Semula, jumlah warga yang mengalami keracunan adalah 45 orang.

Namun pada hari ini, Senin (2/5/2022) total korban keracunan bertambah menjadi 90 orang.

Iklan untuk Anda: Ular boa Serang seekor jaguarundi! Kelanjutannya kejutkan Semua
Advertisement by

Terkait kasus tersebut, Sekretaris RT 01, Sumarno mengungkap fakta.

"Warga yang dibawa ke rumah sakit banyak kurang lebih ada 90-an," kata Sumarno dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunSolo.com.

"Dari 90-an itu, yang menjalani rawat jalan ada 60-an. Itu total dari satu RW yang terdiri dari 5 RT," tambahnya.

Mereka yang dirawat di fasilitas kesehatan sempat mengalami sejumlah gejala.

Diantarnya, pusing, mual, muntah, dan diare.

Gejala itu dirasakan korban mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.

Sumarno menyebut korban yang mengalami gejala keracunan didominasi warga RT 01.

"Warga yang mengalami gejala didominasi RT 01," ucap Sumarno.

"Itu karena mereka yang banyak menghadiri acara dan lokasi acara ada di RT 01," sambungnya.

Dugaan Penyebab Keracunan

Kasus keracunan massal di momen lebaran itu kini ditangani oleh Dinas Kesehatan Kota Solo dan Polresta Solo.

Aparat segera turun tangan menganalisa apa penyebab satu kampung di Solo itu mengalami keracunan massal.

Berdasarkan kesaksian korban, Dinas terkait akhirnya mencurigai satu benda sebagai pemicu keracunan.

Benda itu adalah sampel makanan berupa ayam.

Bukan tanpa alasan pihak aparat menganalisa ayam tersebut.

Ternyata ada korban yang mengurai kesaksian tentang kondisi ayam bakar tersebut saat disajikan.

Ayam bakar itu diduga sudah dalam kondisi basi.

"Kemarin ada beberapa cuitan warga mengatakan saat mau makan, (lihat) ayamnya sudah tidak layak dimakan. Katanya sudah tidak segar, lembek, berkeringat, sudah basi. Tapi, sama warga nekat akhirnya terkapar sakit," ungkap Sumarno.

Ayam bakar yang disajikan dalam nasi box tersebut pun dilengkapi sejumlah lauk dan buah, di antaranya semangka.

"Waktu buka bersama kemarin itu menyajikan teh hangat sama nasi box yang berisi nasi putih, ayam bakar, sama buah semangka," jelas Sumarno.

Nasi box itu dibagikan ke hampir 100 warga yang hadir dalam acara buka bersama tersebut.

Meski demikian, masih ada beberapa box yang tersisa dan kemudian dibagikan ke warga.

Warga kemudian menyantap makanan tersebut.

Beberapa di antara mereka kemudian mengalami gejala keracunan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.

Para pengurus RT dan RW lantas berkoordinasi di grup WhatsApp dan ditemukan ada banyak warga yang mengalami gejala keracunan.

"Pengurus RT dan RW kemudian mendatangi Solo Peduli untuk memint bantuan dan stand by. Kami kemudian meminta warga yang mengalami sakit datang ke Solo Peduli untuk diperiksa. Warga datang berbondong-bondong untuk diperiksa," kata Sumarno.

"Ada yang membaik, ada yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan dan harus dirujuk untuk menjalani opname," tutupnya.

Shalat Ied Ditiadakan

Pasca-insiden keracunan, aktivitas di lingkungan RT 01, Kelurahan Pucawangsawit, Jebres,  Solo pun tampak lengang.

Pintu-pintu rumah banyak yang tertutup rapat.

Masjid At-Tiin yang sempat jadi lokasi berbuka puasa terlihat tidak ada aktivitas apapun di sana.

Pintu masjid terkunci rapat. Aktivitas Salat Id di masjid pun tidak nampak.

Warga setempat, Samidi mengatakan acara Salat Id di lingkungan RT 01 memang dibatalkan.

 "Sebetulnya ada, tapi dibatalkan karena banyak yang sakit. Di sini (RT 01) hampir semua keracunan," terang dia kepada Tribun Solo.com.

"(Kemarin) sudah ada pemberitahuan kalau Salat Id dibatalkan biasanya Salat Id di sini," tambahnya.

Beberapa warga sekitar berbondong jalan kaki melewati lingkungan RT 01/RW 01

Mereka hendak menuju ke lokasi Salat Id yang diadakan di kawasan Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT).

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved