Arus Mudik 2022

Memburu Rezeki di Jembatan Sewoharjo yang Mistis Saat Musim Mudik, Sehari Bisa Dapat Rp 300 Ribu

Ratusan orang berjejer di Jembatan Sewoharjo yang dikenal mistis, menanti uang receh yang dilempar para pemudik yang melintas.

Editor: dedy herdiana
Tribun Jabar/Ahya Nurdin
Warga mengumpulkan uang recehan yang dilemparkan para pengguna jalan di Jembatan Sewoharjo, di perbatasan Kabupaten Indramayu dengan Kabupaten Subang, Senin (25/4/2022). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Ahya Nurdin

TRIBUNCIREBON.COM - SELALU ada yang unik di jalur mudik. Ini pula yang terlihat di perbatasan Desa Sukra, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu dengan Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang.

Ratusan orang berjejer di Jembatan Sewoharjo yang dikenal mistis, menanti uang receh yang dilempar para pemudik yang melintas di musim arus mudik 2022.

Kebiasaan pengendara melempar uang receh saat melintas di Jembatan Sewoharjo sudah berlangsung selama puluhan tahun.

Mitosnya, pengendara yang "abai" tak melempar uang receh saat melintas di sana, tak akan selamat sampai ke tujuan.

Tak heran, setiap hari, selalu banyak uang receh yang berserakan di sekitar jembatan.

Mitos inilah yang rupanya dimanfaatkan warga setempat untuk mengais rezeki.

"Mitos atau fakta tergantung kepercayaan kita, yang pasti hingga kini banyak pengendara yang masih melempar koin receh saat melintas jembatan. Mungkin karena takut celaka di jalan jika tidak melempar koin" ujar Ratmi (59), warga Desa Sukra, yang saat ditemui di sekitar Jembatan Sewoharjo, Senin (25/4/2022) lalu, juga tengah ikut mengumpulkan uang receh yang dilemparkan para pengendara.

Suasana warga mengais rezeki sebagai penyapu koin di jembatan Sewoharjo yang penuh mistis 
Suasana warga mengais rezeki sebagai penyapu koin di jembatan Sewoharjo yang penuh mistis (Tribun Jabar/Ahya)

Ratmi mengatakan, Jembatan Sewoharjo memang dikenal angker.

"Dulu orang tua kita sangat percaya jika tak melempar uang saat melintas di jembatan maka akan celaka dan diganggu makhluk halus, sosok buaya putih penunggu jembatan. Bahkan, menurut orang tua saya, di bawah Jembatan Sewoharjo ini juga terdapat sebuah istana yang dihuni siluman buaya putih," ujarnya.

Ratmi mengaku sudah sejak kecil keiatan mengumpulkan uang receh di sekitar Jembatan Sewoharjo ini ia lakukan.

"Sejak usia saya 10 tahun. Tiap hari mengumpulkan uang recehan di sini," ujarnya.

Setiap hari, kata Ratmi, minimal ia bisa mendapat Rp 40 ribuan dari kegiatannya itu.

"Kalau saat mudik seperti ini, sehari bisa dapat Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribuan," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Sutiah (56), pengumpul uang receh lainnya di sekitar jembatan. Ia juga mengaku telah melakukan pekerjaan itu sejak usia tujuh tahun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved