Pernah Berniat Menikahi Anak Tirinya, Pembunuh Mahasiswa Kedokteran Simpan Perasaan 4 Tahun

Ayah tiri memiliki perasaan suka atau kasmaran terhadap TS, anak tirinya sendiri selama 4 tahun, bahkan pernah berniat menikahinya.

Editor: Mumu Mujahidin
KOLASE - SURYAMALANG.COM/Instagram
Korban pembunuhan, Bagus Prasetya Lazuardi (BPL) semasa hidup dan TS yang berdiri bersebelahan dengan tersangka ZI saat foto bersama dengan keluarga korban zaat takziah di Tulungagung. 

TRIBUNCIREBON.COM - Motif cinta segitiga antara ayah dan anak tiri hingga berujung pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang akhirnya terungkap.

Motif cinta antara korban Bagus Prasetya Lazuardi, pacar korban, TS dan cinta ayah tirinya yang tak berbalas menjadi pemicu terjadinya pembunuhan pada BPL.

Kisah cinta di antara 3 orang terkait pembunuhan ini terungkap dari penuturan polisi dan beberapa saksi.

Korban BPL diketahui memiliki hubungan atau berpacaran dengan TS.

Keduanya yang sama-sama merupakan mahasiswa kedokteran di FK UB diketahui baru saja menjalin cinta.

Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) di Mapolda Jatim.
Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) di Mapolda Jatim. (SURYAMALANG.COM/Luhur Pambudi)

Sedangkan tersangka pembunuhan BPL, yakni ZI yang merupakan ayah tiri dari TS belakangan diketahui memendam rasa cinta kepada anak tirinya itu.

Rasa cinta yang tak berbalas dari TS inilah yang kemungkinan jadi pemicu terjadi pembunuhan pada BPL.

Terkait hubungan korban BPL dengan TS, ayah korban BPL, Dr Tutit Lazuardi mengaku baru mengetahui jika mereka berpacaran.

dr Tutit mengaku sebenarnya tidak tahu sama sekali seperti apa hubungan anaknya dengan TS.

 
Dirinya baru tahu hubungan ini setelah mendapat cerita dari teman-teman Bagus, saat kasus ini sedang ramai.

Sehingga saat ZI, TS dan ibunya datang takziah, dr Tutit sudah tahu hubungan mereka.

"Sebenarnya saya juga tahu mereka ini calon besan. Tapi gak menduga seperti ini," ujarnya.

Dari cerita yang didapat dr Tutit, Bagus dan TS baru satu bulan berpacaran.

Karena itu Bagus juga tidak pernah menceritakan hubungan ini kepadanya.

Diduga hubungan ini terjadi saat Bagus dan TS sama-sama praktik di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar.

"TS ini sebenarnya dua tingkat di bawahnya. Tapi sering praktik bareng di sejumlah rumah sakit," ungkap dr Tutit.

Kemesraan Korban Jadi Pemicu

Terpisah, salah satu rekan kakak TS, berinisial P, pada SURYAMALANG.COM mengatakan hubungan antara TS dan BPL sejauh ini baik- baik.

P menyebut korban bersama TS sering mengunggah momen bahagia di media sosial.

Diduga unggahan di medsos yang menunjukkan kemesraan BPL dan TS inilah yang diduga memicu kecemburuan tersangka ZI, ayah tiri TS.

"Sepengetahuan saya, sejauh ini hubungan TS dengan korban baik-baik saja. Saya mengikuti media sosialnya, dan terlihat baik-baik saja. Kelihatan bahagia di story media sosialnya," ujar P kepada TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM, Senin (18/4/2022).

P juga menjelaskan, nampaknya setiap TS berhubungan dengan seorang laki-laki tak pernah berjalan mulus.

Sebab, pengakuan P dari cerita TS dengan pacar sebelumnya, sempat terjadi masalah.

Ia menduga, bahwa hubungan tersebut tak direstui oleh keluarga TS.

"Sama pacarnya yang sebelumnya putus. Setahuku, entah itu dalam artian tidak disetujui keluarganya atau ada masalah lain," jujurnya.

Baca juga: Pacar dan Ayah Tirinya Ditahan Polisi Soal Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB, Diduga Motif Asmara

Simpan Perasaan hingga 4 Tahun hingga Berniat Menikahi Anak Tiri

Perlu diketahui, P merupakan sahabat dan kenal akrab dengan kakak TS.

Di sisi lain, perasaan cinta tersangka ZI pada anak tirinya yang merupakan pacar korban, TS terungkap dari hasil pemeriksaan polisi pada tersangka dan beberapa saksi.

Berdasarkan keterangan hasil pemeriksaan oleh kepolisian terhadap tersangka, ZI dikeahui memiliki perasaan suka atau kasmaran terhadap TS, anak tirinya sendiri. 

Temuan informasi tersebut, disampaikan oleh salah seorang saksi yang sudah diperiksa oleh penyidik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim

Perasaan suka dan sayang itu telah muncul sejak kurun waktu 3-4 tahun lalu.

Namun, tersangka baru mengungkapkan informasi tersebut kepada temannya itu, sekitar empat bulan lalu. 

Foto bersama terduga pelaku pembunuhan BPL (berpeci putih), mahasiswa kedokteran UB Malang bersama keluarga korban saat takziah bertemu orangtua korban di Tulungagung tersebar (Foto kiri). Terduga pelaku saat melakukan rekonstruksi di Purwodadi, Sabtu (16/4/2022) dini hari
Foto bersama terduga pelaku pembunuhan BPL (berpeci putih), mahasiswa kedokteran UB Malang bersama keluarga korban saat takziah bertemu orangtua korban di Tulungagung tersebar (Foto kiri). Terduga pelaku saat melakukan rekonstruksi di Purwodadi, Sabtu (16/4/2022) dini hari ((SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA))

"Iya (suka anak tirinya). Dia menyampaikan kepada salah seorang saksi, sekitar 3-4 bulan," ujar Kasubdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono, di Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022). 

Bahkan, saking kuatnya perasaan tersebut. Tersangka sempat memiliki keinginan untuk menikahi TS, anak tirinya sendiri. 

Namun, lanjut Lintar, keinginan tersangka itu sempat diurungkan setelah mendapat teguran dari temannya, atau dalam konteks penyidikan kasus ini, sebagai saksi. 

"Ada keinginan menikahi putrinya sendiri. Tapi sama saksi dilarang," ungkap mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim itu. 

Ternyata, hal itu sama sekali tidak diketahui oleh sang anak tiri atau TS.

TS nyatanya tidak memiliki perasaan yang sama, seperti yang dirasakan tersangka. 

"(Perilaku senonoh tersangka ke TS) Enggak ada. (Sebatas suka dan nge-fans) iya. (Anak tiri mencintai juga) enggak," pungkasnya. 

Sementara itu, tersangka ZI mengaku geram karena korban pernah melakukan pelecehan seksual melalui percakapan pesan kepada anak tirinya, TS. 

Oleh karena itu, Ziath mengaku, berniat menegur perlakuan korban terhadap anak tirinya itu. 

Namun, cara-cara menegur yang dilakukan oleh dirinya terhadap korban terlalu berlebihan, hingga menyebabkan korban tewas. 

"Sayang berlebihan. Karena ada chat pelecehan seksual," ujar Ziath yang saat itu memakai pakaian tahanan berwarna oranye itu di Mapolda Jatim. 

AKBP Lintar Mahardono menampik apa yang disampaikan tersangka itu.

Tidak ada pelecehan seksual yang dilakukan korban, kemungkinan persepsi itu muncul karena tersangka cemburu

"Kalau melakukan pelecehan sih enggak. Ya karena dia dongkol membaca chat sesaat sebelum membunuh. 'Endi gon HP-mu nontok, ternyata kamu sama anakku pernah lakukan ini'. Ya kayak orang pacaran," ujar Lintar. 

Di tambah lagi, lanjut Lintar, tersangka sempat mendapati adanya perubahan sikap pada TS sang anak tiri

Perubahan sikap TS tersebut, dianggapnya mengganggu hubungan tersangka dengan anak tirinya. 

"Sebelumnya dia pernah cerita kalau ada perubahan sikap," pungkas mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim itu. 

Baca juga: Cara Mahasiswa Kedokteran Dihabisi Ayah Tiri Sang Pacar Terungkap, Pelaku Bawa Palu dari Rumah

Tersangka Takziah Temuai orangtua Korban

Selain motif cinta tak berbalas dan kecemburuan, perilaku tersangka ZI yang membunuh korban  Bagus Prasetya Lazuardi (BPL) dinilai sadis atau bertangan dingin.

Hal ini karena tersangka diketahui bisa dengan tenag ikut takziah dan bertemu dengan orangtua korban.

Ayah Bagus Prasetya Lazuardi, Dr Tutit Lazuardi mengakui jika tersangka datang takziah ke rumahnya. 

Rombongan kecil ini terdiri dari TS, ZI ayah tirinya dan ibu kandungnya.

Ketiganya datang selepas pemakaman Bagus pada Rabu (13/4/2022) siang.

"Mereka sempat pamit mau ke kerabatnya. Sore lalu datang lagi mau pamitan balik ke Malang," terang dr Tutit.

Selama takziah ZI dan dr Tutit banyak bicara soal kondisi Malang saat ini.

Namun tidak berbicara soal Bagus secara khusus.

Sebelum pulang itulah dr Tutit foto bersama mereka, hingga fotonya beredar dan menjadi perbincangan.

"Karena setiap tamu yang akan pulang juga berfoto. Jadi saya juga tidak berpikir aneh-aneh," ucap dr Tutit.

Foto ZI yang takziah ke rumah orang tua korban menjadi perbincangan warganet.

Dalam foto itu terlihat dr Tutit memegang tangan ZI, seorang beliau menaruh rasa percaya pada ZI.

Sementara ZI tersenyum ke arah kamera.  

Saat pemakaman di Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, dr Tutit mengaku melihat TS.

Saat itu TS datang bersama para dokter muda dan teman-teman Bagus.

Namun dr Tutit mengaku tidak tahu pasti, apakah ZI ikut datang ke pemakaman.

Dokter spesialis kandungan terkenal di Tulungagung mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anak laki-lakinya ini.

Namun ayah empat anak ini mengaku masih sangat terpukul.

Baca juga: Motif Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran Mulai Terungkap, Ayah Tiri Pacar Pelakunya, Asmara atau Harta?

Berita lain terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved