Istri Singgung Pelakor Berinisial A Sebelum Akhiri Hidup & Bunuh 2 Anaknya, Ini Isi Chat Pada Suami
Pesan itu terakhir itu meminta agar suaminya bisa hidup bahagia dengan orang ketiga yang diketahui berinisial A.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Lentina Dora Hutasoit (29) seorang ibu muda di Garut menjadi pelaku tas meninggalnya kedua anaknya dengan cara diracun.
Ia kemudian mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri di kamar belakang rumahnya.
Hal itu diduga dipicu oleh masalah adanya pelakor atau orang ketiga di dalam rumah tangganya.
Ia dan kedua anaknya yang masih di bawah umur ditemukan sudah tidak bernyawa di rumah kontrakannya di Perum Cibunar, Desa Cibunar, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut pada Sabtu (16/4/2022) pagi.
Dari penyelidikan polisi diketahui pada Jumat malam, Lentina sempat melakukan panggilan sebanyak tujuh kali kepada suaminya yang saat itu sedang berada di luar kota.

Sebelum panggilan tersebut, Lentina sempat mengirim pesan yang ternyata adalah pesan terakhir yang disampaikan kepada suaminya sebelum ia meninggal dunia.
Pesan itu diketahui oleh polisi saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Pesan itu terakhir itu meminta agar suaminya bisa hidup bahagia dengan orang ketiga yang diketahui berinisial A.
"Berbahagialah kamu sama si *** bang. Apa yang dia minta kamu kasih. Semoga kamu berjodoh susah maupun senang kamu sama dia," tulis Lentina dalam pesan terakhirnya.
Lentina juga meminta sang suami untuk hidup dengan orang ketiga tersebut dan mulai melupakan anak dan istrinya.
"Lupakan kami bertiga aku sama (nama anak) dan (nama anak), dan si *** itulah peluk-peluk dan lebih penting *** daripada aku, (nama anak) dan (nama anak), terimakasih," ucap Lentina mengakhiri pesannya.
Baca juga: Ibu Tega Racun Dua Anaknya Lanjut Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri karena Suami Selingkuh
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto mengatakan pesan tersebut dikirim pada Jumat petang pukul 18.30 dan 18.31 WIB.
"Dan setelah itu dia melakukan panggilan sebanyak tujuh kali kepada suaminya dari jam 18.35 WIB hingga jam 18.40 WIB," ujarnya saat jumpa pers di Mapolres Garut, Senin (18/4/2022).
Dari hasil autopsi disebutkan bahwa Lentina dan kedua anaknya meninggal dunia delapan jam sebelum ditemukan.
Sehingga penyidik berkeyakinan bahwa terjadinya peristiwa nahas tersebut terjadi dari Jumat malam pukul 19.00 WIB hingga hari Sabtu tanggal 16 April pukul 07.00 WIB.
Dari hasil penyelidikan dan hasil autopsi, polisi menemukan fakta bahwa kedua anak tersebut meninggal karena diracun oleh ibunya.
Racun yang digunakan adalah campuran jus buah naga dengan sabun pencuci piring.
"Dan setelah kedua anaknya meninggal, pelaku kemudian mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri," ujar Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Ia juga menjelaskan telah ditemukan sidik jari sang ibu pada gelas tempat jus tersebut diminum.
Baca juga: Ibu dan 2 Anak di Garut Diduga Akhiri Hidup, Sang Suami Disoraki Tetangga Saat Keluar Rumah
Kegaduhan keluarga tersebut sempat diceritakan oleh Ketua RT setempat, Yakni Rudi Bahrudin.
Ia menyebutkan, empat hari sebelum kejadian, ia sempat melerai pertengkaran antara korban dan suaminya.
"Istrinya pernah cekcok dengan suami, sama saya dilerai begitu," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Sabtu (16/4/2022).
Ia menjelaskan cekcok tersebut bermula saat sang suami ketahuan menjalin komunikasi intim dengan perempuan lain sehingga membuat istrinya cemburu.
Rudi menjelaskan, Lentina saat itu mendatanginya dan meminta menasihati suaminya yang diduga memiliki perempuan lain.
"Kejadiannya sekitar empat hari yang lalu, saya ke sini melerai dan memberi nasihat lah," ungkapnya.
Ia menyebutkan keluarga itu kesehariannya membuka usaha warung kelontongan di depan rumahnya.
Warung tersebut sudah terlihat tutup sejak Jumat kemarin.
Baca juga: Pesan Terakhir Istri pada Suami Sebelum Ajak 2 Anak Akhiri Hidup karena Ada Wanita Lain, Ini Katanya
Catatan Redaksi
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Kesehatan Jiwa RSD/RSJ.(*)