TERKUAK, Inilah Alasan BEM SI Pindah Lokasi Demo dari Istana Negara ke Gedung DPR RI
Koordinator BEM SI Luthfi Yufrizal lantas membeberkan alasan pemindahan lokasi demo dari Istana NEgara ke DPR RI.
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: dedy herdiana
TRIBUNCIREBON.COM - Tepat pada hari ini Senin (11/4/2022) BEM SI menggelar aksi demo, rencananya aksi demo tersebut dilakukan di Istana Merdeka, namun BEM SI memutuskan untuk pindah ke lokasi lain, yakni Gedung DPR RI.
Koordinator BEM SI Luthfi Yufrizal lantas membeberkan alasan pemindahan lokasi demo dari Istana Negara ke DPR RI.
"Karena kami ingin memastikan konstitusi yang ada berjalan. Maka dari itu kami akan mengawal dari UUD dan memastikan DPR RI melaksanakan konstitusi dengan baik sesuai dengan yang sudah ada," kata Lutfhi Yufrizal dikutip dari Tribunjakarta.com, Senin (11/4/2022).
Dalam aksi demo tersebut, BEM SI juga menyuarak sebanyak 6 tuntutan, diantaranya:
1. Mendesak dan menuntut Jokowi bersikap tegas menolak dan memberikan pertanyaan sikap terhadap penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode, karena sangat jelas mengkhianati konstitusi.
2. Menuntut dan mendesak Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah, serta dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial ekologi, dan kebencanaan.
Baca juga: Bakal Jadi Pusat Demo, Kawasan DPRD Majalengka Siang Ini Masih Lengang dan Sepi
3. Mendesak dan menuntut untuk menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya.
4. Mendesak dan menuntut Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng serta mengevaluasi kinerja menteri terkait.
5. Mendesak dan menuntut Jokowi untuk menyelesaikan konflik Agraria.
6. Menuntut dan mendesak Jokowi-Maruf untuk berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji kampanye di sisa masa jabatannya.
Tak Menuntut Jokowi Turun jabatan
BEM SI membantah kabar yang menyebut aksi mereka adalah untuk menuntut Jokowi mundur sebagai Presiden RI. Kabar tersebut, sebelumnya muncul di media sosial, dipicu oleh keberadaan poster yang mengatasnamakan BEM SI dan mencantumkan pernyataan "Turunkan Jokowi dan kroninya".
Koordinator BEM SI Kaharuddin memastikan bahwa poster tersebut hoaks. "Belum ada poster aksi yang kami keluarkan," kata Kaharuddin.
"Di sini kami bukan untuk menggulingkan (Jokowi), kami tegas bahwa mahasiswa berdiri tegak sebagai oposisi, sebagai pengawas dan pengontrol kebijakan pemerintah, karena hari ini oposisi itu lemah," jelasnya.
Bahkan dirinya menekankan bahwa aksi demo tersebut tidak ditunggangi oleh kubu politik mana pun, tetapi murni aspirasi dari berbagai daerah yang diserap para mahasiswa untuk disampaikan kepada penguasa.