Sejumlah Polisi Luka-luka Akibat Lemparan Batu Oknum Massa yang Ricuh Saat Demo di Gedung DPR
Sejumlah anggota polisi terkena lemparan batu yang dilempar oleh oknum massa aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI yang berakhir ricuh.
TRIBUNCIREBON.COM - Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta berakhir ricuh, Senin (11/4/2022).
Akibatnya sejumlah anggota polisi yang bertugas mengamankan aksi unjuk rasa tersebut mengalami luka-luka.
Sejumlah oknum massa aksi diduga melempar batu ke arah Gedung DPR RI hingga mengenai sejumlah anggota polisi yang bertugas.
Pantauan Tribunnews di lokasi, Senin (11/4/2022), massa mulai aksi melempar batu ke arah Gedung DPR setelah para pimpinan DPR dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui mereka.
Baca juga: Ribuan Mahasiswa Kepung Gedung DPRD Kuningan, Ketua dan Anggota Dewan Menemuinya di Gerbang

Setelah itu, sekira pukul 15.42 WIB, massa mulai melempar batu dan botol minuman ke dalam Gedung DPR.
Aparat kepolisian pun sempat menembakkan gas air mata ke arah massa aksi.
Namun akibat aksi lempar batu dan botol minum itu membuat sejumlah anggota polisi terluka akibat terkena lemparan.

Unjuk Rasa Ricuh
Kericuhan terjadi di depan Gedung DPR, ketika mahasiswa yang berdemonstrasi bentrok dengan aparat keamanan.
Polisi menembakkan watercanon ke arah demonstran.
Massa dari pengunjuk rasa akhirnya masuk ke dalam jalan tol.
Mereka terlihat memblokade dan memberhentikan sejumlah kendaraan di dalam jalan tol.
Akibatnya masuknya massa ke jalan tol, mobil-mobil pun terpaksa mengambil lajur paling kanan.
Massa aksi dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan serikat mahasiswa lainnya mulai gelar orasi di depan gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).
Mahasiswa yang terpantau jumlahnya sekitar seribu orang ini mulai menggelar aksi sekitar pukul 14.00 WIB.
Sebelum menggelar aksi, mereka melakukan long march yang diketahui mulainya dari kawasan depan gedung TVRI Senayan.
"Jokowi tiga periode bilang tolak," kata sang orator yang berada di atas mobil komando.
"Tolak!" sahut masa aksi.
Tak hanya itu, mereka juga menuntut agar pemerintah dapat menstabilkan harga bahan pokok tak terkecuali harga bahan bakar mesin (BBM).
Berdasarkan pantauan Tribunnewscom di lokasi, aparat keamanan dari kepolisian dibantu TNI dan Dishub melakukan penjagaan.
Mengingat massa aksi mahasiswa yang tumpah ke jalan, membuat ruas jalan Gatot Subroto menuju Palmerah ditutup oleh petugas kepolisian, hanya satu ruas jalan Transjakarta yang tetap dibuka oleh kepolisian.
Hingga berita ini ditayangkan, terlihat masa aksi mahasiswa masih berdatangan dari beberapa elemen. Sedangkan arus lalu lintas, terlihat tersendat.
Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menyampaikan tuntutan dalam aksi yang digelar di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022) ini.
Sebagaimana dikutip dari lama instagram BEM SI, setidaknya ada empat poin tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi bertajuk Geruduk Rumah Rakyat tersebut.
Pertama, BEM SI mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
Diketahui, aksi ini merupakan aksi lanjutan dari yang sebelumnya pernah dilakukan BEM SI pada 28 Maret lalu di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen.
"Bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode," tulis poin tuntutan dalam unggahan tersebut.
Keempat, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
Dalam unggahan tersebut, BEM SI juga menyatakan upayanya dalam melayangkan tuntutan itu.
Mereka menyatakan, akan tetap menyuarakan aspirasi atau tuntutannya hingga menang.
"Kami ada dan terus berlipat ganda. Panjang Umur Perjuangan ! Hidup Mahasiswa ! Hidup Rakyat Indonesia ! Hidup Perempuan Indonesia!" bunyi seruan dari unggahan tersebut.