Emak-emak Kepalkan Tangan Dukung Mahasiswa Unjuk Rasa di Kota Makassar: Jangan Berhenti Nak, Ayo!
Di sela aksi unjuk rasa, seorang emak-emak yang menumpangi mobil menyemangati mahasiswa.
TRIBUNCIREBON.COM - Gelombang aksi unjuk rasa mahasiswa terus terjadi dimana-mana, termasuk di Makassar.
Aksi unjuk rasa penolakan penundaan pemilu oleh mahasiswa Makassar, Sulawesi Selatan mendapat dukungan warga.
Seperti yang terlihat hari ini, Sabtu (9/4/2022) sore.
Saat unjuk rasa berlangsung di depan kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Jl Sultan Alauddin, para mahasiswa dapat semangat dari emak-emak.
Awalnya mahasiswa unjuk rasa diwarnai aksi bakar ban dan pengadangan truk sekitar dua jam.
Baca juga: Mahasiswa Buka Puasa dan Shalat di Depan Istana Bogor, Tetap Ibadah di Tengah Unjuk Rasa
Mahasiswa silih berganti berorasi di atas truk yang dijadikan panggung orasi.
Di sela aksi unjuk rasa, seorang emak-emak yang menumpangi mobil menyemangati mahasiswa.
Ia berterima kasih di sela kaca kabin depan sambil mengepalkan tangan kiri.
"Ayo, turunkan minyak kelapa, jangko (jangan) berhenti nak, jangko berhenti nak, ayo...," ucapnya dengan begitu semangat.
Aksi emak-emak itu, diabadikan dalam rekaman ponsel yang digunakan penumpang di kabin tengah.
Adapun tuntutan pengunjuk rasa, meminta agar wacana penundaan pemilu tidak diamini pemerintah.
Pasalnya, menurut pengunjuk rasa, selain melanggar konstitusi, wacana tersebut juga dinilai tidak sepatutnya dimunculkan di tengah banyaknya persoalan sosial.
"Kami dengan tegas menolak penundaan pemilu karena hanya menimbulkan polemik," ucap seorang orator.
Baca juga: Demo Besar-besaran Tagih Janji Jokowi akan Kembali Digelar Mahasiswa Senin Besok, Ini 6 Tuntutannya

Selain itu, juga disuarakan terkait ketidakpastian bahan pokok seperti minyak goreng dan solar.
"Kami yakin, di balik kelangkaan minyak goreng ini ada mafia yang bermain. Ini harus diusut tuntas," ucapnya.
Di sela orasi, tidak lupa pengunjuk rasa menggelontorkan sumpah pemuda.
Begitu juga dengan yel-yel, yang meminta presiden Joko Widodo untuk mundur.
"Jokowi turun Alhamdulillah, Luhut naik Naudzubillah, tidak ada presiden tak apa-apa, masih ada mahasiswa. Turunkan Jokowi," teriak mahasiswa serempak