RESMI Brigjen Iwan Setiawan Jabat Danjen Kopassus, Sosok Asal Bandung Ini Penakluk Gunung Everest
RESMI, Brigjen Iwan Setiawan kini sudah menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
TRIBUNCIREBON.COM - RESMI, Brigjen Iwan Setiawan kini sudah menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Jenderal bintang satu kelahiran Bandung ini sudah resmi sebagai Danjen Kopassus, setelah melalui Serah Terima Jabatan yang dipimpin langsung oleh KSAD Jenderal Dudung Abdurachman di Aula A.H. Nasution Mabesad, Jakarta. Jumat (8/4/2022).
Sertijab Danjen Kopassus tersebut bersamaan dengan sertijab 5 jabatan lainnya.

Dilansir Tribuncirebon.com dari Tniad.mil.id, enam jabatan strategis di jajaran TNI Angkatan Darat diserah terimakan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M.
Baca juga: SOSOK Ustaz Yusuf Mansur, Lagi Trending di Twitter Gara-gara Video Paytren Butuh Uang
Adapun keenam jabatan yang diserahterimakan yaitu:
- Irjenad dari Letjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi kepada Mayjen TNI Rudianto,
- Asrena Kasad dari Mayjen TNI Candra Wijaya kepada Mayjen TNI Kasuri,
- Aster Kasad dari Mayjen TNI Achmad Marzuki kepada Mayjen TNI Karmin Suharna, S.I.P., M.A.,
- Pangdam IV/Dip dari Mayjen TNI Rudianto kepada Mayjen TNI Widi Prasetijono,
- Danjen Kopassus dari Mayjen TNI Widi Prasetijono kepada Brigjen TNI Iwan Setiawan, S.E., M.M., dan
- Kapushubad dari Mayjen TNI Masri, S.Sos., kepada Brigjen TNI Nurcahyo Utomo, M.Pm.
Baca juga: SOSOK Ronal Surapradja, Komedian dan Presenter yang Gugat Cerai Istrinya Seruni Purnamasari
Dalam acara itu juga dilakukan penandatanganan berita acara serah terima jabatan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Gabungan Mabesad, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang V Sterad PG Mabesad, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang VI Srenad PG Mabesad, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah IV/Dip, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang BS Kopassus, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XI Pushubad PG Mabesad.
Kasad dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para pejabat lama atas pelaksanaan tugasnya selama mengemban amanah jabatan dengan segala bentuk pengabdian dan dedikasi yang begitu besar kepada TNI AD.
“Kepada pejabat baru, saya ucapkan selamat atas jabatan barunya. Ukir prestasi dan adakan peningkatan-peningkatan dari sebelumnya, terutama memberikan kontribusi yang positif kepada pemerintah dalam membangun bangsa dan negara ini,” ucap Kasad.
Lebih lanjut Kasad menyampaikan bahwa tantangan ke depan semakin berat, untuk itu para pejabat diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme prajurit dengan melakukan kegiatan latihan dan kegiatan teritorial yang memberikan dampak signifikan dalam membantu kesulitan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya ingin semua kegiatan yang kita lakukan berdampak positif bagi prajurit dan masyarakat, serta pemerintah baik pusat maupun daerah,” ujarnya.
Hadir pada acara sertijab diantaranya Wakasad, Koorsahli Kasad, Pangkostrad, Dankodiklatad, Danpusterad, Danpuspomad, Ka RSPAD Gatot Soebroto, Danpussenif Kodiklatad, para Asisten Kasad, serta Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana dan Ketua Yayasan Kartika Jaya.
Lantas, siapakah Brigjen Iwan Setiawan?
Berikut sosok dan profil Brigjen Iwan Setiawan yang akan menjadi orang nomor satu di Korps Baret Merah, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Biodata Brigjen Iwan Setiawan
Brigjen TNI Iwan Setiawan saat menjadi Danrem 173/Praja Vira Braja. (Youtube TNI AD)
Dikutip dari wikipedia.org, Iwan Setiawan lahir di Bandung, 16 Februari 1968 sehingga saat ini ia berumur 54 tahun.

Baca juga: SOSOK Brigjen Widi Prasetijono Mantan Ajudan Jokowi yang Kini Sudah RESMI Jadi Danjen Kopassus
Iwan Setiawan adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Iklan untuk Anda: Gadis tertidur dengan ular pitonnya dan terbangun karena curiga
Advertisement by
Saat ini, Iwan Setiawan menjabat sebagai Wakil Asisten Latihan (Waaslat) Kasad bidang Kerjasama Militer (Kermamil).
Ia menduduki jabatan tersebut sejak 13 September 2021, bertepatan dengan mutasi dan promosi yang dilakukan Panglima TNI saat itu, Marsekal Hadi Tjahjanto.
2. Riwayat Jabatan
Dilansir tniad.mil.id, perjalanan karier Iwan Setiawan lebih banyak di Kopassus.
Masih dari wikipedia.org, Iwan Setiawan pernah bertugas di Danyon 22/Grup 2/Kopassus pada 2008.
Kemudian, ia berpindah tugas menjadi Wakil Komandan (Wadan) Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) selama 2012-2013.
Setahun kemudian, Iwan Setiawan mendapat tugas menjadi Komandan Brigade Infanteri (Danbrigif) 22/Ota Manasa.
Iwan juga sempat dipindahtugaskan menjadi Komandan Pusdikpassus pada 2014-2015 dan Komandan Rindam (Danrindam) Jaya pada 2015-2016 lalu menjadi Komandan Resor Militer (Danrem) 052/Wijayakrama pada 2016-2018.
Iwan Setiawan lantas ditugaskan menjadi Perwira Menengah (Pamen) Detasemen Markas Besar AD Denma Mabesad selama dua tahun, yaitu 2018-2020 dalam rangka mengikuti Pendidikan Lemhannas.
Kemudian, dia dipindahkan sebagai Danrem 173/Praja Vira Braja pada 2020-2021 yang berada di bawah naungan Kodam XVII/Cendrawasih.
3. Pernah Taklukkan Gunung Everest
Jenderal bintang satu tersebut disebut sebagai sosok yang menyukai tantangan.
Iwan Setiawan yang kala itu berpangkat Lettu menjadi pemimpin Tim Selatan dalam penaklukan Gunung Everest pada 1997.
Pendakian ke gunung tertinggi di dunia tersebut digagas oleh Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Danjen Kopassus.
Dikutip dari hot.grid.id, Iwan Setiawan mengaku tak mengetahui apa itu Gunung Everest. Bahkan, ia tak memiliki pengalaman mendaki gunung.
"Saya pada saat itu belum tahu apa itu Mount Everest. Bayangkan, kita naik gunung aja belum pernah, terutama gunung es."
"Saat itu saya baru lulus komando, memang masih muda, fisiknya masih bagus. Kemudian ada seleksi untuk pendakian Mount Everest," kata Iwan Setiawan dalam video di channel youtube TNI AD.
Iwan mengatakan, bagi Kopassus, tugas adalah segalanya sekaligus merupakan salah satu kehormatan.
Hal tersebut juga berlaku bagi pasukan yang nantinya lolos untuk mengikuti Ekspedisi Everest tahun 1997.
"Alhamdulillah saya menjadi salah satu perwira akademi militer yang lolos dan lulus ekspedisi Mount Everest itu," ujarnya.
Mengetahui dirinya lolos seleksi, Iwan Setiawan pun meminta izin untuk menikahi kekasihnya.
"Saya sebelum berangkat izin dengan Danjen Kopassus untuk menikah. Dan saya diizinkan sebelum berangkat (menikah dulu)," terangnya.
Iwan pun kemudian menceritakan halangan yang dihadapinya ketika mendaki gunung tertinggi di dunia itu.
"Saya baru berjalan 100 meter langsung muntah-muntah. Kaget dan memang tidak siap dengan cuaca dingin," terangnya.
Meski mengalami sakit di awal, Iwan pun tak menyerah karena merasa membawa mandat besar di pundaknya.
"Dan saya satu-satunya perwira Akmil yang memimpin. Tumpuan arah dari Pak Prabowo saat itu, termasuk negara, di mana saya bisa mengibarkan bendera merah putih," paparnya.
Dua hari kemudian, Iwan dan rombongan pun melanjutkan perjalanan. Tak seperti yang diharapkan, Iwan mengalami jatuh bangun.
"Saya terjatuh di ketinggian 8.500 m, begitu terjatuh saya terbayang istri saya sedang hamil besar. Saya berdoa untuk bisa selamat dan bisa kembali melihat istri saya melahirkan," tambahnya.
"Saya berhasil sampai Mount Everest kemudian saya di puncak itu kehabisan oksigen. Bayangkan nggak orang bisa hidup di ketinggian 8.500m dengan suhu minus 50 derajat?" ujarnya.
Berkat kekuatan doa, Iwan dan rombongan pun berhasil selamat dan mengibarkan Bendera Merah-Putih di Puncak Gunung Everest.
"Begitu kembali, berhasil, saya dijemput sama 20 jenderal waktu itu kemudian kita menjadi orang Asia pertama."
"Kemudian dipanggil sama presiden, mendapatkan penghargaan berupa bintang," kata dia.
4. Terima Kembali 2 Anggota KKB Papua
Saat menjabat sebagai Danrem 173/Praja Vira Braja, Iwan Setiawan menerima dua anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua untuk kembali bergabung ke NKRI.
Dua anggota KKB Papua itu berikrar setia ke NJRI di aula Kodim 1709/Yawa.
Iwan Setiawan mengungkapkan, dua anggota KKB Papua tersebut menyerahkan 6 pucuk senjata api rakitan yang terdiri dari 4 pucuk laras panjang, 2 pucuk laras pendek (pistol), 97 butir munisi, 1 buah HT, 4 lembar bendera bintang kejora dan beberapa dokumen.
Mereka tergerak untuk menyerah dan kembali ke NKRI setelah melihat keseriusan pemerintah Indonesia karena telah membangun Papua dan ditambah terlaksananya PON yang sangat megah.
"Sebenarnya mereka sudah begitu lama menyimpan senjata beserta amunisi ini, sebab mereka itu beranggapan Papua akan merdeka."
"Namun setelah melihat pembangunan dan penyelenggaraan PON di Papua, mereka yakin inilah yang benar bahwa papua sebenarnya dibawah bingkai NKRI," kata Brigjen Iwan, dilansir korem173-tniad.mil.id.
"Selain itu, penyerahan diri kedua simpatisan ini juga karena ingin mendapatkan kehidupan yang tenang dan tanpa dibayang-bayangi oleh kejaran aparat keamanan," tambahnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tniad.mil.id dan Tribunnews.com