RESMI Brigjen Iwan Setiawan Jabat Danjen Kopassus, Sosok Asal Bandung Ini Penakluk Gunung Everest

RESMI, Brigjen Iwan Setiawan kini sudah menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Editor: dedy herdiana
tniad.mil.id
Brigjen Iwan Setiawan 

"Saya baru berjalan 100 meter langsung muntah-muntah. Kaget dan memang tidak siap dengan cuaca dingin," terangnya.

Meski mengalami sakit di awal, Iwan pun tak menyerah karena merasa membawa mandat besar di pundaknya.

"Dan saya satu-satunya perwira Akmil yang memimpin. Tumpuan arah dari Pak Prabowo saat itu, termasuk negara, di mana saya bisa mengibarkan bendera merah putih," paparnya.

Dua hari kemudian, Iwan dan rombongan pun melanjutkan perjalanan. Tak seperti yang diharapkan, Iwan mengalami jatuh bangun.

"Saya terjatuh di ketinggian 8.500 m, begitu terjatuh saya terbayang istri saya sedang hamil besar. Saya berdoa untuk bisa selamat dan bisa kembali melihat istri saya melahirkan," tambahnya.

"Saya berhasil sampai Mount Everest kemudian saya di puncak itu kehabisan oksigen. Bayangkan nggak orang bisa hidup di ketinggian 8.500m dengan suhu minus 50 derajat?" ujarnya.

Berkat kekuatan doa, Iwan dan rombongan pun berhasil selamat dan mengibarkan Bendera Merah-Putih di Puncak Gunung Everest.

"Begitu kembali, berhasil, saya dijemput sama 20 jenderal waktu itu kemudian kita menjadi orang Asia pertama."

"Kemudian dipanggil sama presiden, mendapatkan penghargaan berupa bintang," kata dia.


4. Terima Kembali 2 Anggota KKB Papua

Saat menjabat sebagai Danrem 173/Praja Vira Braja, Iwan Setiawan menerima dua anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua untuk kembali bergabung ke NKRI.

Dua anggota KKB Papua itu berikrar setia ke NJRI di aula Kodim 1709/Yawa.

Iwan Setiawan mengungkapkan, dua anggota KKB Papua tersebut menyerahkan 6 pucuk senjata api rakitan yang terdiri dari 4 pucuk laras panjang, 2 pucuk laras pendek (pistol), 97 butir munisi, 1 buah HT, 4 lembar bendera bintang kejora dan beberapa dokumen.

Mereka tergerak untuk menyerah dan kembali ke NKRI setelah melihat keseriusan pemerintah Indonesia karena telah membangun Papua dan ditambah terlaksananya PON yang sangat megah.

"Sebenarnya mereka sudah begitu lama menyimpan senjata beserta amunisi ini, sebab mereka itu beranggapan Papua akan merdeka."

"Namun setelah melihat pembangunan dan penyelenggaraan PON di Papua, mereka yakin inilah yang benar bahwa papua sebenarnya dibawah bingkai NKRI," kata Brigjen Iwan, dilansir korem173-tniad.mil.id.

"Selain itu, penyerahan diri kedua simpatisan ini juga karena ingin mendapatkan kehidupan yang tenang dan tanpa dibayang-bayangi oleh kejaran aparat keamanan," tambahnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tniad.mil.id dan  Tribunnews.com 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved