Jokowi Izinkan Mudik Tahun Ini, Kemenhub Prediksi Puncak Arus Mudik Terjadi 28 April Mendatang

Kemenhub sudah menyiapkan dua opsi guna mengantisipasi penumpukan pemudik di rest area jalan tol

Tribun Jabar/Cipta Permana
Kondisi arus mudik di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung pada H-3 lebaran 2019/1440 H, Minggu (2/6/2019) 

TRIBUNCIREBON.COM - Meski penentuan 1 Ramadan 2022 belum juga ditetapkan oleh pemerintah, namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengizinkan untuk kembali melakukan mudik lebaran tahun ini.

Hal ini dilakukan, mengingat, menurut Jokowi kondisi pandmei di Indoneisa yang kian membaik. Kendati demikian, Jokowi menegaskan bahwa persyaratan yang wajib dipenuhi oleh para pemudik ialah harus sudah melakukan vaksin dosis pertama dan kedua serta bosster.

"Dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Jokowi pada Rabu (23/3/2022).

Baca juga: Pemudik Naik Motor Atau Mobil Harus Divaksin Booster? Kelengkapan Syarat Mudik Diperiksa

Baca juga: Lokasi Terbaru Vaksinasi Booster untuk Syarat Mudik, Bisa Daftar Langsung dan Online

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus mudik lebaran 2022 akan terjadi pada 28 April 2022 serta arus balik pada 8 Mei 2022 mendatang.

"Puncak arus mudik terjadi pada tanggal 28 April dan potensi perjalanan meningkat di tanggal 30 April," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dikutip Kompas.com pada Senin (28/3/2022).

Untuk itu, Kemenhub sudah menyiapkan dua opsi guna mengantisipasi penumpukan pemudik di rest area jalan tol, yaitu pembatasan waktu bagi kendaraan yang berhenti di rest area atau pemanfaatan rest area.

Diberlakukannya pembatasan waktu tersbeut, mengingat biasanya pemudik yang beristirahat di rest area akan membeli makanan maupun oleh-oleh untuk keluarganya di kampung.

"Masyarakat dapat diarahkan untuk keluar ke kota terdekat sehingga dapat menggerakkan UMKM. Ini adalah strategi yang tidak hanya berpedoman pada keselamatan namun juga meningkatkan pendapatan UMKM," ucapnya.

Lebih jauh, Budi menduga akan ada pergeseran penggunaan moda transportasi selama periode mudik lebaran tahun ini akibat dihapusnya tes antigen dan PCR sebagai syarat perjalanan.

Tak hanya itu, penggunaan angkutan pribadi diprediski tetap menjadi yang terbanyak. Sementara jumlah pemudik yang naik pesawat diperkirakan lebih banyak dibanding dengan yang naik kereta api

Budi kemudian memperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua akan mencapai hingga 21 juta orang. Sedangkan pemudik yang menggunakan mobil akan mencapai 14 juta oran.

Ditambah dengan pengguna busa akan mencapai 12 juta orang serta pesawat sebanyak 9 juta orang.

Terakhir, dirinya mengimbau agar semua pihak yang terlibat dalam angkutan lebaran tahun ini dapat memaksimalkan kinerjanya dengan baik.

"Kita tidak ingin banyak masyarakat yang mau pulang dan terhambat. Tidak bisa kita dengan persiapan biasa, harus dipersiapkan dengan baik," tutur Budi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved