Keluar dari Nasdem dan Masuk Golkar, Sahrul Gunawan Sebut Ada Perbedaan Penilaian dan Pandangan
Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan mengundurkan diri dari partai yang mengusungnya pada pilkada lalu dan pindah ke Partai Golkar.
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan mengundurkan diri dari partai yang mengusungnya pada pilkada lalu dan pindah ke Partai Golkar.
Ia pun menyatakan sempat ada perbedaan penilaian dan pandangan dalam menjalankan tugas bersama Partai Nasdem.
Hal tersebut diceritakannya dalam surat pengunduran diri yang ditandatanganinya 16 Maret 2022. Surat ini ditujukan kepada DPP Partai Nasdem dan DPD Partai Nasdem Kabupaten Bandung.
Mengawali surat ini, ia mengucapkan banyak terima kasih kepada Partai Nasional Demokrat atas jalinan kerja sama yang telah terbangun selama ini dengannya.
Baca juga: Sahrul Gunawan Loncat Partai ke Golkar, Begini Kata Ketua DPD Jabar
"Segala dinamika yang terjadi antara saya dan Partai Nasional Demokrat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Bandung tentunya berdasarkan porsi dan perannya masing-masing, merupakan sebuah implikasi akibat adanya perbedaan penilaian dan pandangan," katanya dalam surat ini.
Ia mengatakan dalam kehidupan berdemokrasi, masing-masing pihak dapat memiliki pandangan dan penilaian tersendiri.
Pasang surutnya komunikasi politik, tuturnya, tidak serta merta terjadi dengan sendirinya tanpa ada sebab.

"Namun demikian apapun yang akan terjadi saya berkomitmen untuk tetap mengedepankan semangat bagaimana caranya membangun dan mengembangkan Kabupaten Bandung," tuturnya.
Ia mengatakan setelah melalui pertimbangan atas berbagai kondisi dan situasi yang terjadi saat ini, serta didasari pengabdian diri kepada masyarakat, dengan surat tersebut ia menyatakan mengundurkan diri dari Partai Nasional Demokrat.
Baca juga: 2 Polisi Penembak 6 Laskar FPI di KM 50 Divonis Bebas, Padahal Terbukti Bersalah, Kok Bisa?
"Semoga semua pihak dapat memahami dan memaklumi maksud saya yang semata-mata hanya dilandasi kebaikan bersama," katanya.
Melalui siaran tertulisnya lebih lanjut, Sahrul Gunawan menceritakan bahwa bersama Dadang Supriatna.
Pada 26 April 2021, Ia dilantik oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate.
Sahrul dilantik menjadi Wakil Bupati Bandung dan Dadang Supriatna menjadi Bupati Bandung setelah memenangkan pilkada.
Dunia politik, pemerintahan, dan demokrasi, katanya, adalah warna baru dalam hidupnya serta sudah barang tentu warna-warni. Suka duka yang terkandung di dalamnya menjadi cukup untuk ia rasakan.
"Banyak hal baru yang kemudian menjadi pelajaran besar dalam hidup saya bahwa puas dan tidak puas, suka dan tidak suka, merupakan hal biasa di dalam proses politik. Namun di dalam perjalanannya, tentu bukanlah hal yang mudah bagi saya dalam melakukan tindakan yang mana baik untuk diri saya sebagai politisi ataupun diri saya sebagai wakil bupati yang merupakan jabatan konstitusional serta melekat dalam diri saya," katanya.
Ia mengatakan menyadari Partai Nasdem dengan jargon "Semangat Restorasi" adalah partai yang bergerak dengan nilai filosofis perubahan. Sebuah nilai agung dalam berjuang serta bergerak di dunia perpolitikan. Begitupun figur Surya Paloh yang sangat ia kagumi adalah tokoh sentral partai dan tokoh bangsa yang selalu bertindak rasional dalam rangka meraih perubahan bagi bangsa Indonesia kedepan.
"Namun dalam perjalanannya, diri saya terkadang merasa jatuh kedalam pemikiran atas refleksi jabatan serta amanah yang saya emban di mana saya merasa belum mampu menjadi kader terbaik nasdem dengan semangat restorasinya. Saya masih banyak menemukan kendala baik itu pemikiran yang segar maupun tindakan yang seharusnya saya lakukan sebagai manusia biasa yang hari ini berada di dalam sistem pemerintahan," katanya.
"Begitu banyak hal bodoh dan ketidaktahuan yang saya alami ketika saya menghadapi tantangan- tantangan permasalahan dalam rangka menjawab sebuah proses perubahan di Kabupaten Bandung. Tentunya ini adalah bentuk kegagalan saya sebagai seorang kader Partai Nasdem dalam rangka memperjuangakan Perubahan," lanjutnya.
Untuk itu, ia mengatakan setelah beristikharah dan berpikir dengan matang, ia pun menyatakan mengundurkan diri dari segala bentuk keterikatan politik, kepartaian, maupun sebagai kader Partai Nasdem.
Ia mengucapkan beribu terima kasih atas pengalaman, pendidikan, serta perjuangan yang telah Partai Nasdem berikan untuknya," katanya.
Ia juga memohon maaf apabila keputusan yang diambil ini adalah sebuah keputusan yang mencederai atau bahkan melukai hati berbagai pihak yang telah sama-sama berjuang serta bersilaturahmi dalam wadah Partai Nasdem.
"Karena makna silaturahmi tentu tidaklah harus selalu terkotasi oleh platform politik apapun. Mohon do'anya agar saya senantiasa kuat menjalani amanah besar yang sedang saya emban hari ini sebagai Wakil Bupati Bandung. Semoga Masyarakat Kabupaten Bandung bisa menikmati terwujudnya harapan perubahan sebagaimana yang kita perjuangkan di tahun 2020 lalu," kata Sahrul.
"Berkaitan dengan ramainya berita baik dalam media sosial maupun media pribadi yang beredar berkaitan atas bergabungnya saya di Partai Golkar maka dengan ini saya sampaikan bahwa hal tersebut benar adanya," tuturnya.
Ia mengatakan hal tersebut adalah hal yang lumrah dalam berpolitik dan berdemokrasi, namun peristiwa tersebut bukan hal yang ujug-ujug ia lakukan.
"Kalaulah ada pihak yang berujar bahwa saya datang ke Kabupaten Bandung tidak membawa apa-apa dan tidak berkontribusi apa-apa terlebih berupa materi, saya tegaskan bahwa sistem politik dan partai politik adalah sarana untuk berjuang," tuturnya.
Ia menuturkan tidak terasa hampir satu tahun mengemban amanah rakyat dengan jabatan Wakil Bupati, dari situlah ia belajar dan terus melakukan belanja masalah di Kabupaten Bandung.
Wakil Bupati, katanya, adalah jabatan konstitusional yang dalam implementasinya tentu memiliki banyak keterbatasan baik itu dari sisi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan maupun evaluasi dan pengawasan.
"Akan tetapi setiap saya datang mengunjungi masyarakat segudang persoalan yang dikeluhkan dan dihadapi tentu butuh solusi. Saya sadar betul bahwa kepala daerah adalah jabatan politik, maka logika sederhananya dibutuhkan back up politik yang kuat dalam menjalankan tanggung jawab atas jabatan tersebut," kata Sahrul.
Partai Golkar, menurutnya, adalah Partai yang sudah memberikan banyak corak dan warna dalam dunia demokrasi Indonesia.
Kabupaten Bandung sendiri sudah berpuluh-puluh tahun menjadi lumbung kemenangan Partai Golkar, terbukti begitu banyak tokoh lintas partai pun berasal dan dibesarkan oleh partai golkar.
"Hari ini di Parlemen Kabupaten Bandungpun Partai Golkar masih menduduki kursi terbanyak. Saya merasa hal tersebut tentu dapat menjadi kekuatan baru bagi diri saya dalam menjalani amanah rakyat sebagai Wakil Bupati," katanya.
Ia mengatakan secara pribadi tanpa paksaan pihak manapun memilih dan menjatuhkan hatinya dengan mantap pada Partai Golkar.
Ia berharap keputusan ini dapat menjawab seluruh harapan dan cita citanya sebagai anak bangsa yang sudah meniti karir sebagai penghibur masyarakat Indonesia selama hampir 30 Tahun.
"Dan semoga dengan hadirnya saya di Partai Golkar dapat memberikan warna baru bagi kemajuan Kabupaten Bandung sebagai tempat dimana saya memulai pengabdian diri saya kepada masyarakat, nusa dan bangsa," tuturnya.