Si Kembar Hasan Husen Tertabrak Moge Saat Menyebrang karena akan Mengaji, Ini Kata Sang Ibu
Kedua bocah kembar yang masih berusia 8 tahun ini, hendak pulang bermain dan sedang menyebrang karena akan segera pergi mengaji.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNCIREBON.COM, PANGANDARAN - Pasca dua bocah kembar meninggal dunia tertabrak motor gede (moge), tampak di rumah keluarga korban diselimuti duka cita yang mendalamnya.
Di hari pertama, terlihat juga kepolosan orang tua setelah ditinggal kedua bocah kembar tercintanya.
Kedua bocah kembar tersebut merupakan putra bungsu bernama Hasan Firdaus dan Husen Firdaus (8) pasangan Wasmo (60) dan Empong (48).
Mereka merupakan warga blok Kedungpalumpung, Dusun Babakansari RT 3/5, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat.

Hasan dan Husein tertabrak motor gede Harley Davidson saat menyebrang di jalan raya Kalipucang - Pangandaran, tepatnya di blok Kedungpalumpung, Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat, Sabtu (12/3/2022) sekitar pukul 13.15 WIB.
Kedua bocah kembar yang masih berusia 8 tahun ini, hendak pulang bermain dan sedang menyebrang karena akan segera pergi mengaji.
Ibu kedua bocah kembar, Emong (48) dengan diliputi rasa sedih yang mendalam menyampaikan, keseharian kedua anaknya bermain, bersekolah dan mengaji.
"Pukul 1 siang sampai ashar pulang, sudah pulang, bermain lagi bersama-sama. Sekarang, sudah kelas 2 SD dan mengaji masih di iqro 6," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di rumah duka, Minggu (13/3/2022) pagi.
Baca juga: Dikawal Polisi Moge Harley Davidson Tabrak Bocah Kembar hingga Tewas: Jalan Seolah Milik Sendiri
Kemarin (12/3/2022) juga, kata Ia, kedua bocahnya pulang bermain dari sebrang jalan dan mau mengaji karena sudah jam 1 siang.
"Kemarin pulang main, dan setiap hari bermain di sebrang jalan. Mungkin, sudah ada satu bulanan (bermain di sebrang jalan) sebelum meninggal," katanya.
Setiap hari, kadang yang satu bermain dan yang satu tinggal di rumah, dan kebetulan kemarin (12/3/2022) bermain bersama-sama di sebrang jalan.
"Biasanya, kalau nyebrang didampingi, cuman kemarin gak didampingi karena gak tahu kemarin ke situ (berangkat bermain dan nyebrang jalan). Dan tahu katanya ada tabrakan, meninggal," ucapnya.
Sekarang, Ia hanya bisa pasrah dan tidak tahu harus berbuat apa.
Untuk urusan hukum, ke pihak kepolisian Ia menyerahkan ke satu anaknya. *
Baca juga: Dua Bocah Kembar yang Tertabrak Motor Gede di Pangandaran Dimakamkan di Satu Liang Lahat
Rombongan Moge Dikawal Polisi
Rombongan motor gede Harley Davidson yang dikawal polisi masih menabrak bocah kembar hingga tewas di Pangandaran, Jawa Barat.
Buntut tertabraknya dua bocah kembar di Pangandaran, oleh moge hingga tewas warga sindir pengendara Harley Davidson.
Rasa geram warga yang spontan pasca kejadian kecelakaan maut yang membuat dua bocah kembar meninggal dunia, langsung bereaksi membuat tulisan di kain spanduk.
Isi tulisan sebagai bentuk kekesalan warga itu berbunyi "Kepada Harley Davidson Hargai Manusia."
Spanduk tersebut dipasang di samping jalan raya sekitar lokasi kejadian dua bocah kembar yang tertabrak motor Harley Davidson atau motor gede.

Tulian itu dipasang di Jalan Raya Kalipucang-Pangandaran, Blok Kedungpalumpung, Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada Sabtu (12/3/2022) sekitar pukul 13.15 WIB.
Warga setempat sekaligus keluarga korban, Habibi Syafarudin (48), mengatakan, spanduk itu ungkapan kekesalan yang ditulis warga.
"Bukan hanya keluarga, warga di sini juga sempat geram dengan adanya anak yang tertabrak motor gede," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di sekitar rumah duka, Sabtu (12/3/2022) sore.
Karena, kata ia, pengendara motor gede itu berjalan seperti yang punya jalan sendiri padahal dikawal oleh pihak kepolisian.
"Jadi, Saya harapkan ke depannya ada tindaklanjuti supaya tidak terjadi lagi (korban yang ditabrak moge)," ucapnya.
"Dan sekarang, kami minta ada pertanggungjawaban dari pihak kepungurusan dari Harley Davidson Indonesia," ujar Habibi.
Baca juga: Dua Moge tabrak 2 Bocah Kembar Hasan Husen di Pangandaran, HDCI Bandung Beri Tanggapan Begini
Komentar Pihak HDCI Bandung
Dua pengendara dan motor gede (moge) yang menabrak bocah kembar hingga meninggal di Pangandaran masih diamankan di Mapolsek Kalipucang, Polres Pangandaran, hingga Sabtu (12/3/2022) sore.
Kedua penabrak ini merupakan bagian dari rombongan motor Harley Davidson atau moge yang konvoi melaju dari arah Banjar menuju Pangandaran.
Namun nahas, kedua pemotor menabrak dua bocah kembar berusia delapan tahun yang akan menyeberang jalan.
Motor Harley yang menabrak dua bocah kembar tersebut berpelat nomor D 1993 NA berwarna merah yang dikendarai Angga Permana Putra (40) asal Kota Cimahi dan berpelat nomor B 6227 HOG yang dikendarai Agus Wardi (52) asal Bandung Barat.
Pantauan Tribunjabar.id, setelah kejadian kedua penabrak diamankan di kantor polisi, termasuk motor gedenya yang disimpan di halaman Mapolsek Kalipucang, Polres Pangandaran.
Kedua pengendara moge mengalami luka ringan dan kedua moge mengalami kerusakan di bagian depan.
Pengurus Bidang Hukum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Bandung, Boyke Luthfiana Syahrir, mengatakan, ini merupakan satu musibah dan pihaknya sangat berduka.
"Kami jujur sangat berduka mendalam, artinya musibah ini siapa yang mau? Kami memang harus bertanggung jawab dan tidak mencari siapa yang benar dan siapa yang salah," ujar Boyke saat ditemui sejumlah wartawan di Mapolsek Kalipucang, Sabtu (12/3/2022) sore.
Ia mengaku, pihaknya sudah sepakat menyelesaikan permasalah tersebut secara kekeluargaan.
"Kita sepakat bermufakat, menyelesaikan permasalah ini secara musyawarah kekeluargaan dan pihak korban pun sudah menerima kejadian ini, berbesar hati. Artinya musibah ini tidak disengaja," katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih terhadap HDCI Bandung atas apa yang dilakukan oleh anggota HDCI Bandung.
Kepada pihak korban, kata dia, pihaknya sudah membicarakan dengan anggota HDCI Bandung.
"Tahap pertama, kami sudah melakukan uang santunan terhadap pihak korban untuk pemakaman dan sebagainya, tahlil atau pengajian. Dan tahap selanjutnya, kami akan berkomunikasi erat apa yang diperlukan oleh pihak keluarga. Insyaallah oleh teman-teman HDCI Bandung dibantu," ucap Boyke.