Kiai Muda Indramayu Diseranga
Pembacok Gus Farid Masih Waras, Motif Penyerangan ke Kiai Muda Indramayu Itu Terungkap
Kombes Pol Ibrahim menegaskan yang bersangkutan stabil saat menjawab pertanyaan pihak kepolisian dan tak ada indikasi gangguan jiwa.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Polisi mengamankan seorang pelaku berinisial S (33) yang melakukan aksi pembacokan ke seorang kiai di Indramayu, KH Farid Ashr Waddahr atau Gus Farid di area Ponpes An-Nur Desa Tegalmulya, Kabupaten Indramayu, Selasa (8/3/2022) malam.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo menyampaikan pelaku lakukan aksinya ini dengan motif merasa terganggu dengan adanya aktivitas zikir di malam hari yang sering dilakukan korban di Ponpesnya.
"Motifnya sih merasa terganggu karena aktivitas zikir dengan mendatangkan banyak orang. Dia juga bilang wirid ini bertentangan dengan fiqh yang dia pahami dan pelaku menganggap sebagai pesugihan. Jadi, ini paham yang keliru dari tersangka," ujarnya di Mapolda Jabar, Kamis (10/3/2022).
Baca juga: VIDEO - Seorang Pria Datangi Pesantren di Indramayu Bawa Sajam, Serang Kiai Muda dan Keluarganya
Baca juga: Soal Motif Pelaku Serang Kiai Muda Gus Farid Saat Wirid Bersama Santri, Ini Kata Kapolres Indramayu
Aksi pembacokan terjadi pada 8 Maret 2022. Tersangka bertempat tinggal di wilayah Krangkeng. Ada sebanyak tiga orang yang menjadi korban, yakni pimpinan ponpes, istri dari kiai, dan seseorang berinisial H.
"Tersangka sempat pada 8 Maret 2022 itu datangi rumah kiai F pukul 21.00 WIB tapi hanya menemui istrinya dan menanyakan lokasi kiai. Lalu, istri kiai itu memberitahu sedang ada di musala akhirnya pergi dan sempat balik lagi untuk aniaya istri kiai," katanya.
Selanjutnya, ketika di jalan hendak ke musala, tersangka bertemu H dan korban H pun dianiaya, lalu tersangka kabur menuju musala untuk menemui kiai F hingga berujung pada pembacokan.
"Tiga korban ini alami luka senjata tajam arit. Saksi yang diperiksa ada tujuh orang dan tersangka sudah diamankan," ujarnya.
Ketika disinggung kemungkinan tersangka alami gangguan kejiwaan, Kombes Pol Ibrahim menegaskan yang bersangkutan stabil saat menjawab pertanyaan pihak kepolisian dan tak ada indikasi gangguan jiwa.
"Jawabannya selaras dengan penyidik. Tersangka tertangkap oleh warga. Maka saat diamankan kondisi tersangka babak belur," katanya.(*)