Kiai Muda Indramayu Diserang
PWNU Jabar Kutuk Penyerangan Terhadap Kiai Muda di Indramayu, Bentuk Tim Khusus
PWNU Jabar mengutuk keras semua tindakan kriminalitas terhadap kiai, aksi penyerangan tersebut sudah sangat keterlaluan.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Aksi pria bersenjata yang melakukan penyerangan terhadap kiai di Kabupaten Indramayu membuat Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat (PWNU Jabar), KH Juhadi Muhammad geram.
KH Juhadi Muhammad mengutuk keras semua tindakan kriminalitas terhadap kiai.
Seperti diketahui, penyerangan terhadap kiai kembali terjadi.
Kali ini menimpa kiai muda yang sekaligus Ketua Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Nahdlatul Ulama Kabupaten Indramayu KH Farid Ashr Waddahr atau yang akrab disapa Gus Farid.
Baca juga: Kondisi Terkini Gus Farid, Kiai Muda yang Diserang Pria Bersenjata Tajam, Istrinya Alami Luka Serius
Gus Farid diserang pria dengan senjata tajam hingga terluka di sebuah musala di lingkungan Pondok Pesantren An-Nur di Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu pada Selasa (8/3/2022) malam.
Istri dan keponakannya juga terluka akibat penyerangan yang dilakukan pelaku.
"Perbuatan jahat harus dikutuk keras, apalagi ini penyerangan dilakukan kepada kiai, yang mana saat itu Gus Farid serang saat sedang di musala, lagi zikir, lagi wirid," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (10/3/2022).
Masih disampaikan KH Juhadi Muhammad, PWNU Jabar meminta kepada aparat hukum untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Apakah itu memang ada motif pribadi atau apa," ujar dia.
KH Juhadi Muhammad menyampaikan, PWNU Jabar sangat prihatin atas kejadian yang menimpa Gus Farid.
Ia menilai, aksi penyerangan tersebut sudah sangat keterlaluan.
Baca juga: Penyerangan Gus Farid, Kiai Muda di Indramayu Oleh Pria Bersenjata Diduga Sudah Direncanakan
Di sisi lain, PWNU Jabar pun membentuk tim pendampingan dan advokasi terhadap Gus Farid.
Tim tersebut dibagi menjadi tim investigasi, tim pencari fakta, dan tim koordinasi.
“Baru satu hari kami dilantik langsung dihadapkan pada kasus penganiayaan yang menimpa kiai NU, tapi kami sangat siap untuk membela kiai, ini adalah tugas mulia dan kami akan bekerja secara sungguh-sungguh demi menjalankan instruksi Ketua PWNU Jawa Barat,” ujar Ketua LPBH PWNU Jawa Barat, Mahfudin.