Rusis Serang Ukraina

Rudal Rusia Bombardir Bandara Ukraina, Zelensky Desak NATO Lakukan Ini: Kami Dibunuh Perlahan

Presiden Ukraina desak NATO terbitkan larangan terbang usai rudal Rusia menghancurkan bandara sipil di Kota Vinnytsia di Ukraina Tengah.

Editor: Mumu Mujahidin
(POOL/ANDY BUCHANAN via AFP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat mempresentasikan pernyataan negaranya dalam konferensi iklim COP26 Glasgow, di Skotlandia, 1 November 2021. 

TRIBUNCIREBON.COM - Rudal Rusia kembali mengahncurkan salah satu bandara di Kota Vinnytsia, Ukraina Tengah, Minggu (6/3/2022).

Atas kejadian itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sekali lagi mendesak NATO memberlakukan zona larangan terbang untuk melindungi langit Ukraina dari serangan udara Rusia.

Desakan itu sekali lagi ia sampaikan setelah mengklaim rudal Rusia menghancurkan bandara sipil di Kota Vinnytsia di Ukraina Tengah.

'Kami ulangi setiap hari, tutup langit di atas Ukraina. Dekat untuk semua rudal Rusia, untuk pesawat tempur Rusia," ucap Zelensky seperti diberitakan Daily Mail.

Pesawat kiamat Rusia muncul di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Pesawat kiamat Rusia muncul di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Pixabay)

"Jika tidak, jika Anda tidak memberi kami setidaknya pesawat sehingga kami dapat melindungi diri kami sendiri, hanya ada satu hal untuk disimpulkan; Anda ingin kami dibunuh secara sangat lambat," lanjut Zelensky dengan nada kecewa.

Dalam pidato yang berapi-api seperti pada video yang dibagikan di media sosial, Volodymyr Zelensky mengatakan, "Vinnytsia yang damai baru saja dibom'."

Menurut Google Maps, bandara yang dibombardir, kira-kira berjarak empat jam berkendara dari Kiev. Situasi bandara telah digambarkan dalam video dan foto online.

Tampak hitam pekat dapat dilihat di kejauhan dari rekaman yang dibagikan, dikatakan berasal dari bandara yang rusak di kejauhan.

Baca juga: Ukraina Tembak Mati Si Pengkhianat Denis Kireev, Sang Negosiator Disebut Bocorkan Rahasia ke Rusia

Seperti diketahui, NATO sebelumnya menolak permintaan Pemerintah Ukraina untuk memberlakukan zona larangan terbang guna mempersempit ruang pesawat tempur Rusia melakukan serangan ke Ukraina.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan NATO tidak akan campur tangan dalam konflik karena kekhawatiran bentrokan langsung dengan Rusia yang dapat berkembang menjadi konflik yang lebih luas.

 "Satu-satunya cara untuk menerapkan zona larangan terbang adalah dengan mengirim pesawat tempur NATO ke wilayah udara Ukraina, dan kemudian memberlakukan zona larangan terbang itu dengan menembak jatuh pesawat Rusia," kata Stoltenberg setelah pertemuan darurat tersebut.

Menurut dia, jika NATO menerapkan zona larangan terbang, konflik bisa meluas.

"Jika kita melakukan itu, kita akan berakhir dengan sesuatu yang bisa berakhir dengan perang penuh di Eropa, yang melibatkan lebih banyak negara dan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia," ungkap dia.

Baca juga: Detik-detik Helikopter Rusia Dihantam Rudal Ukraina, Jenderal Rusia Pun Kena Peluru Sniper

Berita lain terkair Perang Rusia vs Ukraina

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved