Tragedi Ritual Maut

Nur Hasan Pimpinan Ritual Maut Kini Berseragam Tahanan Usai 11 Anggotanya Tewas, Ini Perjalanan TJN

Tunggal Jati Nusantara sendiri telah memiliki sekitar 100 anggota, Nur Hasan mengaku tidak memaksa anggotanya untuk bergabung ke kelompoknya

Editor: Mumu Mujahidin
SURYA.CO.ID/Sri Wahyunik
Ketua Kelompok Tunggal Jati Nusantara, Nurhasan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka atas meninggalnya 11 orang dalam ritual di Pantai Payangan, Ambulu, Jember, Rabu (16/2/2022). 

TRIBUNCIREBON.COM - Pimpinan Tunggal Jati Nusantara Nur Hasan ditetapkan sebagai tersangka atas ritual maut yang menewaskan 11 orang di Pantai Payangan Jember.

Tunggal Jati Nusantara sendiri telah memiliki sekitar 100 anggota, Nur Hasan mengaku tidak memaksa anggotanya untuk bergabung ke kelompoknya tersebut.

Bahkan dia juga mengaku tidak membuka pendaftaran anggota kelompok Tunggal Jati Nusantara secara resmi.

Hal ini terungkap dalam rilis pengungkapan peristiwa ritual maut Pantai Payangan di Mapolres Jember, Rabu (16/2/2022).

"Tidak ada paksaan anggota untuk bergabung, juga tidak ada surat edaran, atau pendaftaraan anggota secara resmi. Semuanya diinformasikan oleh anggotanya kepada masyarakat," ujar Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo saat memimpin rilis, Rabu (16/2/2022).

Foto Nur Hasan, pimpinan Tunggal Jati Nusantara.
Foto Nur Hasan, pimpinan Tunggal Jati Nusantara. (Kolase Tribunnews.com: Kanal YouTube Tribunnews)

Hery menuturkan perjalanan berdirinya kelompok tersebut.

Nur Hasan mendirikan kelompok itu setelah pulang dari Malaysia di tahun 2011.

Dia memilih nama Tunggal Jati Nusantara.

Dia memberikan layanan pengobatan alternatif dan spiritual.

Karenanya, dia dikenal juga sebagai guru spiritual.

Meskipun warga sekitar rumah Nur Hasan mengenalnya sebagai paranormal.

Nur Hasan mendapatkan ilmu pengobatan itu dari gurunya.

Baca juga: Anak dan Istri Nur Hasan Pimpinan Ritual Maut di Pantai Payangan Ikut Tewas, Nasibnya Kini Terancam

"Dia punya seorang guru, tapi sudah meninggal dunia. Saat tim menggeledah rumahnya, juga ditemukan beberapa buku dan kitab, itu masih kami teliti lagi," ujar Hery.

Baru di tahun 2015, namanya dikenal.

Beberapa orang yang merasa sembuh dari sakit mereka, atau mendapatkan solusi atas keluhan mereka, meneruskan informasi itu ke sanak saudaranya.

"Jadi biasanya yang sembuh itu memberikan informasi dari mulut ke mulut, kepada sanak saudaranya, terutama. Dari situ, ada yang diajak. Dan mereka yang ke situ, memang rata-rata punya masalah," kata Hery.

Sampai akhirnya, Kelompok Tunggal Jati Nusantara memiliki 100-an anggota.

Meskipun polisi dan beberapa orang menyebut, kelompok itu juga bernama Padepokan Tunggal Jati Nusantara, namun tidak ada bangunan semacam padepokan.

Tempat berkumpulnya anggota di rumah Nur Hasan di Desa Dukuhmencek Kecamatan Sukorambi.

Biasanya di ruang tamu rumah tersebut.

Tidak ada bangunan semacam padepokan.

Kegiatan pengajian terkadang juga berkeliling ke beberapa rumah anggota. 

Baca juga: TERKUAK Sosok Nur Hasan Pimpinan Ritual di Pantai Payangan Bukan Ustaz, Tapi Pernah Jadi MC Dangdut

Tidak ada iuran rutin di kelompok tersebut.

Namun untuk setiap kegiatan, maka setiap anggota diminta membayar iuran sebesar Rp 20.000.

"Seperti waktu sebelum ritual kemarin, juga ada iuran untuk sewa kendaraan, sebesar Rp 20.000 per orang," ujar Hery.

Dari informasi yang dihimpun Surya.co.id, sejak memiliki anggota, ada semacam struktur di bawah Nur Hasan.

Meskipun struktur itu tidak resmi.

Nur Hasan dikenal sebagai ketua, sementara di bawahnya ada beberapa orang terpilih yang sudah dinyatakan lulus.

Mereka bisa juga mengobati orang yang bermasalah.

Ada puluhan orang terpilih yang dinyatakan lulus dan bisa mengobati orang seperti halnya Nur Hasan.

Namun sejauh ini, untuk inisiator ritual di Pantai Payangan hanya Nur Hasan seorang.

Ketika ditanya apakah kemungkinan ada tersangka lain, Hery menjawab jika dari pengembangan penyidikan ada indikasi tersangka baru, maka hal itu akan diinformasikan kembali.

Baca juga: SOSOK Nur Hasan Pimpinan Padepokan Tunggal Jati Nusantara yang 11 Anggotanya Tewas dalam Ritual

Ritual Kelompok Tunggal Jati Nusantara Jember di Pantai Payangan, Jember pada Minggu (13/2/2022) berujung maut.

Sebanyak 11 orang meninggal dunia akibat tergulung ombak laut selatan ketika menjalankan ritual di pantai tersebut.

Berita lain terkait Tragedi Ritual Maut

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved