Sosok

SOSOK Letkol Inf Rio Neswan, Lulusan Akmil 2000 yang Dilantik Menjadi Komandan Brigif 15/Kujang II

Letkol Inf Rio Neswan menggantikan komandan sebelumnya, Kolonel Inf Budiawan Basuki. Dengan menjadi Komandan Brigif 15/Kujang II

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
https://tarunanusantara.sch.id/
Letkol Inf Rio Neswan SE MM MIK dilantik menjadi Komandan Brigade Infanteri 15/Kujang II, Kodam III/Siliwangi, Rabu (16/2/2022). 

TRIBUNCIREBON,COM, CIMAHI - Sosok Letkol Inf Rio Neswan SE MM MIK yang dilantik menjadi Komandan Brigade Infanteri 15/Kujang II, Kodam III/Siliwangi, Rabu (16/2/2022).

Letkol Inf Rio Neswan menggantikan komandan sebelumnya, Kolonel Inf Budiawan Basuki. Dengan menjadi Komandan Brigif 15/Kujang II, pangkat Rio Neswan pun menjadi Kolonel Infanteri.

Sebelumnya Letkol Inf Rio Neswan menjabat sebagai Pabandya-2/Seldik Spaban IV/Bindik spersad sejak Agustus 2020.

Sejumlah medan penugasan sudah dilakoni Letkol Inf Rio Neswan sejak lulus dari Akademi Militer 2000. Mulai jadi Danton, Komandan Satgas Pamtas dan jadi Dandim.

Baca juga: SOSOK Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Kapolda Sulteng yang Janji Selidiki Warga yang Tertembak Saat Demo

Baca juga: SOSOK Laksamana TNI Yudo Margono, KSAL yang Akan Beli Rudal Naval Strike Missile & Fast Missile Boat

Berikut ini Profil dan Biodata Letkol Inf Rio Neswan:

- Lahir di Tanjung Karang, Bandar Lampung11 Agustus 1978.

- Istri: Maulani

- Anak: Riyadh Maulana Neswan

Jenjang Karier dan Pendidikan

* Lulusan SMA Taruna Nusantara Angkatan 5

* Lulus Akademi Militer 2000

* Batalyon Infanteri 731 Kaberasi, Maluku Utara (2000-2008) mulai Komandan Peleton (Danton), Komandan Kompi (Danki) dan perwira seksi.

* Kodim 1504/Kota Ambon sebagai perwira seksi operasi (2008-2009)

* Dari Ambon, ia mengikuti pendidikan lanjutan perwira di Kota Bandung.

* Kemudian pindah ke Mabes TNI AD di Jakarta jadi staf personel AD selama empat tahun. Rio Keswan berkesempatan melanjutkan pendidikan umum sebagai sarjana dan master.

* Pendidikan militer di Thailand terkait misi perdamaian dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan selanjutnya melanjutkan pendidikan Hawai, Amerika Serikat (AS) terkait manajemen krisis selama delapan minggu.

* Sekolah Staf dan Komando di Riyadh Saudi Arabia (11 bulan)

* Tugas di Seskoad Bandung

* Korem 101/Antasari, Banjarmasin hingga Agustus 2016 lalu

* Komandan Yonif 621/Manuntung

* Dandim 1010/Rantau

* Pabandya-2/Seldik Spaban IV/Bindik spersad

Bercita-cita Masuk Teknik Informatik Malah Jadi Tentara

Dikutip dari situs Taruna Nusantara yang merupakan artikel dari kaltara.prokal.co, Usai lulus dari SMA Taruna Nusantara, iRio Neswan kemudian mendaftarkan diri masuk Akademi Militer (Akmil) TNI AD. Usai lulus, sejumlah tugas pun menanti putra dari pasangan (alm) H. Ustamjam dan ibu Hj. Ruspayati itu.

Penempatan pertama pun menantinya, yakni Batalion Infantri 731 Kaberasi, Maluku Utara selama delapan tahun. Sejak bertugas di batalion, ia mengemban sejumlah jabatan yakni menjadi Komandan Peleton (Danton), Komandan Kompi (Danki) dan perwira seksi.

Usai menjalankan tugas di batalion, Rio kemudian ditugaskan menuju Kodim 1504/Kota Ambon sebagai perwira seksi operasi selama setahun. Tuntas menjalankan tugas operasi di Ambon, Dansatgas Pamtas RI–Malaysia ini kemudian ditarik mengikuti pendidikan lanjutan perwira di Kota Bandung, Jawa Barat. Kemudian pindah ke Mabes TNI AD di Jakarta.

Di Mabes TNI, ia lalu ditempatkan sebagai staf personel AD selama empat tahun. sejak di Mabes TNI, ia berkesempatan melanjutkan pendidikan umum sebagai sarjana dan master.

Perjalanan pendidikan militer Rio tak sampai di situ, dia juga mendapat kesempatan meniti pendidikan di luar negeri. Di antaranya, pendidikan militer di Thailand terkait misi perdamaian dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan selanjutnya melanjutkan pendidikan Hawai, Amerika Serikat (AS) terkait manajemen krisis selama delapan minggu.

“Kemudian saya lanjutkan sekolah staf dan komandao di Riyadh, Saudi Arabia selama 11 bulan. Selesai sekolah di Riyadh, saya ditempatkan di Bandung, di Sekolah Staf dan Komandao AD,” urai Rio kepada Radar Nunukan.

Pasca melaksanakan tugas di Sekolah Staf dan Komando AD, ia kemudian ditarik mengisi jabatan di Korem 101/Antasari, Banjarmasin hingga Agustus 2016 lalu, dan dipercayakan memimpin Komandan Yonif 621/ Manuntung yang menjadi cikal bakal akhirnya menjadikan pengalaman pertamanya memimpin satuan bertugas di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia.

Suami dari istri bernama Maulani yang bertugas sebagai Aparatur Sipil Negeri (ASN) di Lingkup Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini mengungkapkan, untuk keluarga sendiri bagi Rio tak pernah menjadi persoalan saat dirinya harus bertugas dan jauh dari rumah, karena faktor kebiasan dan pengertian.

Harus dipahami bahwa sebagai prajurit TNI terkadang akan mendapatkan tugas di daerah operasi. Sehingga harus berpisah dengan keluarga untuk sementara waktu. “Saya sudah sampaikan sebelumnya ketika bersama TNI pasti akan ada waktunya berpisah sementara waktu, istri dan anak pun mengerti akan hal tersebut,” beber ayah dari Riyadh Maulana Neswan ini.

Tugas sebagai penjaga perbatasan yang saat ini ia emban akan ia jalankan sebaik mungkin. Peran prajurit yang ada di tiap pos harus selalu solid untuk menjalankan visi dan misi yang telah dibawa. Sebagai satuan yang bertugas di perbatasan, tentu banyak hal yang harus diperhatikan. Termasuk kegiatan ilegal di jalur-jalur perbatasan.

“Tiap pasukan yang berada di pos harus selalu siap siaga, karena tugas di perbatasan yang utama adalah menjaga kedaulatan NKRI,” ujarnya.

Selain itu, predikat terbaik yang didapatkan Satgas Pamtas sebelumnya yakni 611/Awang Long menjadikan ia harus berkomitmen menjaga dan meningkatkan predikat terbaik tersebut. Karena penugasan sembilan bulan di wilayah perbatasan, ternyata mendapat penilaian tersendiri dari Mabes TNI AD kepada seluruh Satgas Pamtas yang mengemban tugas di perbatasan.

Mabes TNI AD pun akan memberikan reward bagi satuan tugas yang berhasil keluar sebagai predikat terbaik dalam menjalankan misi, untuk membawa nama Indonesia dalam mengemban misi sebagai pasukan perdamaian dunia di bawah naungan PBB.

Sementara, untuk prajuritnya sendiri, ia berkomitmen akan berusaha menjaga garis terdepan wilayah NKRI ini dari segala upaya penyelundupan, terorisme maupun percobaan mengancam kedaulatan Indonesia.

“Semoga kami dapat bertugas dengan baik dan mengharapkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Nunukan ini,” pungkas Rio Neswan. (

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved