Pemkab Majalengka Siapkan Dana Rp 45 Miliar Hadapi Gelombang 3 Covid-19, Kasus Omicron Melonjak

Salah satunya dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp 45 miliar. Bahkan, dana akan ditambah kembali manakala dibutuhkan melalui refocusing

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Tim Satgas Covid-19 Majalengka memakamkan jenazah warga pasien suspek Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Majalengka akan diantisipasi oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka.

Salah satunya dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp 45 miliar.

Bahkan, dana akan ditambah kembali manakala dibutuhkan melalui refocusing anggaran.

Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka, Eman Suherman mengatakan, anggaran sebesar itu diperuntukan bagi penanganan kasus yang menjalani perawatan ataupun isolasi mandiri.

Baca juga: SOSOK Dorce Gamalama yang Meninggal Dunia di RSPP Simprug, Sempat Berjuang Lawan Covid-19

Baca juga: Wakil Bupati Garut Dapat Bocoran Covid-19 Varian Omicron Masuk Wilayahnya, 11 Warga yang Terpapar 

Selain itu, untuk biaya operasional tracing, testing dan dana sosialisasi serta kebutuhan anggaran lainnya yang berkaitan dengan penanganan Covid-19.

"Kasus di kita terus naik, oleh karena itu, akan kami antisipasi," ujar Eman kepada media, Rabu (16/2/2022).

Kata dia, lonjakan kasus yang terjadi pada bulan Februari ini dugaan sementara adalah Covid-19 jenis Omicron.

Meski demikian, secara pasti belum diketahui karena Kabupaten Majalengka tidak memiliki labolatorium penelitian.

“Kami masih melakukan uji lab di Bandung, sampel dikirim minggu lalu hasilnya sekarang belum keluar masih menunggu kejelasan. Sekarang untuk menekan penularan butuh kewaspadaan semua masyarakat,” ucapnya.

Namun menurut Eman, dari ciri-cirinya berdasarkan keterangan ahli epidemiologi adalah Covid-19 Omicron.

Ciri-ciri tersebut adalah cepatnya penyebaran, dan juga penyembuhan yang demikian cepat serta gejala yang lebih ringan jika dibanding varian sebelumnya.

“Sekarang dari keterangan yang saya terima masa penyembuhan hanya lima hari, sedangkan sebelumnya mencapai belasan hari,” jelas dia.

Masih kata Eman, paparan yang terjadi di Majalengka diduga berasal dari luar daerah yang berkunjung ke Kabupaten Majalengka serta warga Majalengka yang melakukan perjalanan ke luar daerah dan pulangnya terpapar virus.

Kemudian menyebar kepada orang lain yang melakukan kontak erat dengan yang bersangkutan.

Eman belum bersedia menyebutkan kelompok usia mana yang kini paling tinggi terpapar virus Covid-19 dan apakah kelompok yang sudah di vaksin atau belum.

Hanya menurutnya untuk kasus yang meninggal hampir kebanyakan kelompok lansia yang belum di vaksin.

“Kemarin kasus meninggal sampai empat orang, dimana mereka berasal dari lansia dan mereka belum di vaksin. Hanya untuk yang terpapar virus kini belum ada kajian kelompok usia berapa dan apakah mereka sudah di vaksin atau belum,” katanya.

Sementara, dari data Satgas Covid-19 pada Selasa (15/2/2022) terjadi penambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 97 kasus.

Dengan demikian jumlah kasus terkonfirmasi yang menjalani isolasi mandiri dan perawatan di rumah sakit bertambah menjadi 397 orang.

Sebanyak 377 orang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, 3 kasus menjalani perawatan di RSUD Majalengka, 7 kasus menjalani perawatan di RSUD Cideres dan 10 di luar Kabupaten Majalengka. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved