Sosok
SOSOK Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Kapolda Sulteng yang Janji Selidiki Warga yang Tertembak Saat Demo
Sosok Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Kapolda Sulteng yang menangani kasus warga yang tewas tertembak saat demo protes tambang di Parigi Moutong
TRIBUNCIREBON.COM - Seorang warga meninggal dunia saat aksi demo menentang tambang milik PT Trio Kencana di Kabupaten Parigi Muontong, Sulawesi Tengah, Sabtu (12/2/2022) malam.
Diketahui korban bernama Aldi warga Desa Tada Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah.
Aldi meninggal dunia diduga akibat tertembak di bagian dada.
Polda Sulteng melakukan penyelidikan terkait tewasnya seorang warga dalam aksi demo di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulteng.
Baca juga: Kapolda Jabar Rudy Si Gajah Sufahriadi Dicopot, Dianggap Tak Tegas Soal Protokol Kesehatan Corona
Baca juga: Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi Terdaftar Jadi Relawan Vaksin Covid-19 Bersama Pejabat Lain
Kejadian itu terjadi Sabtu (12/2/2022), saat ratusan massa aksi memblokade akses jalan Trans Sulawesi.
Hal itu menuntut Gubernur Sulawesi Tengah agar mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Trio Kencana, di Kasimbar, Parigi Moutong.
Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan terkait tewasnya seseorang pada kejadian itu, pihaknya saat ini melakukan penyelidikan.
"Saat aksi di sana ternyata ada satu warga meninggal dunia. Saat ini saya akan ke sana melihat yang terjadi bersama Kabid Propam Polda Sulteng," ujar Rudy di Mapolda Sulteng, Jl Sorkarno-Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Minggu (13/2/2022).
Berikut ini Sosok, profil, dan biodata Irjen Pol Rudy Sufahriadi:
Rudy Sufahriadi lahir di Cimahi, Jawa Barat, pada 23 Agustus 1965 silam.
Dikutip dari TribunJabar.id, ia pernah bergabung dalam satuan elite pemberantas teroris, Densus 88.
Rudy juga sempat bertugas di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Pada 2005, Rudy Sufahriadi ditunjuk menjadi Kapolres Poso, Sulawesi Tengah.
Ia juga sempat menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2007.
Lalu, ia menjadi Kepala Densus 88 Anti-Teror Polda Metro Jaya pada 2007.
Rudy kemudian diangkat menjadi Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara pada 2009.
Ia menjadi Perwira Menengah Densus 88 Anti-Teror Polri pada 2010.
Lalu, Rudy menjadi Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2010 sampai 2016.
Pada 2016 sampai 2018, dirinya menduduki jabatan sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.
Bahkan, Rudy juga terlibat dalam perburuan kelompok Santoso, yaitu Operasi Tinombala.
Setelah menjadi Kapolda Sulawesi Tengah, ia diangkat menjadi Kepala Korps Brimob Polri pada 2018.
Tahun berikutnya, Rudy diangkat menjadi asisten operasi Kapolri.
Setelah itu, Rudy Sufahriadi resmi menjabat menjadi Kapolda Jawa Barat pada 26 April 2019.
Pendidikan
Rudy Sufahriadi adalah alumni SMA Cimindi tahun 19
Rudy Sufahriadi memasuki Akademi Kepolisian pada 1988.
Kemudian, Rudy melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian pada 1996.
Pada 2004, Rudy menjalani pendidikan lanjutan di Sekolah Pimpinan Polri.
Lalu, dirinya berada di Lembaga Pertahanan Nasional pada 2013 silam.
Pada 2010, saat menjadi Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Rudy merilis publikasi bertajuk Perkembangan Teroris di Indonesia dan Penanggulangannya.
Namun pada 2020, saat menjabat sebagai Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Sufahriadi tersandung kasus. Ia dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai menegakkan protokol kesehatan.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, mengatakan pencopotan itu tertuang dalam surat telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020.
Dikutip dari Kompas.com, Rudy dimutasi menjadi Widyaiswara Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
(Tribunnews.com/Nuryanti, TribunJabar.id, Kompas.com/Devina Halim)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PROFIL Irjen Rudy Sufahriadi, Kapolda Jabar yang Dicopot karena Tak Bisa Tegakkan Protokol Kesehatan