Cerita Gadis Budak Nafsu ISIS, Dijual Berkali-kali ke Pria hingga Melahirkan di Usia 13 Tahun

Gadis itu Roza Barakat. Ia menceritakan kembali apa yang pernah ia alami selama diculik oleh ISIS jadi budak nafsu

Editor: Mumu Mujahidin
AP/Baderkhan Ahmad
Roza Barakat berpose di sebuah rumah persembunyian di Hassakeh, Suriah pada 6 Februari 2022. 

TRIBUNCIREBON.COM - Kisah kelam seorang gadis yang menjadi budak nafsu ISIS.

Diculik sejak berusia 11 tahun. Gadis ini diambil dari orangtuanya sejak kedatangan ISIS.

Ia sama sekali tidak pernah menyangka jalan hidupnya akan menjadi rumit dan sangat menyakitkan.

Berulangkali ia dijual, kemudian menjadi budak seks ISIS. Sampai kemudian ia menikah dan memiliki seorang anak pada saat ia berusia 13 tahun.

Namun, ia tidak tahu lagi dimana keberadaan anak laki-lakinya itu. Sejak ISIS dihancurkan semuanya berubah.

Banyak yang melarikan diri dan mengungsi. Termasuk gadis mungil ini. Ia kemudian terpisah dari keluarga dan juga anaknya.

Ilustrasi pemerkosaan dan pencabulan.
Ilustrasi pemerkosaan dan pencabulan. (Kompas.com/Laksono Hari Wiwoho)

Kini, untuk kembali pulang ke kampung halamannya, ia sama sekali tidak bisa. Bagaimana mungkin ia akan diterima lagi dalam komunitasnya.

Gadis itu Roza Barakat. Ia menceritakan kembali apa yang pernah ia alami selama diculik oleh ISIS.

Dia berusia 11 tahun ketika ditangkap dan diperbudak oleh kelompok ISIS bersama ribuan wanita dan gadis Yazidi lainnya.

Dia diambil ketika ISIS menyerbu Irak utara dalam kampanye brutal 2014.

Dipisahkan dari keluarganya di kota Sinjar, daerah minoritas agama Yazidi kuno, dia dibawa ke Suriah, dijual berkali-kali dan diperkosa berulang kali.

Baca juga: Pimpinan ISIS Tewas Ledakan Diri dengan Istri dan Anak-anaknya dalam Serangan AS di Suriah

Dia melahirkan seorang anak, seorang anak laki-laki yang telah hilang darinya.

Sekarang, pada usia 18 tahun, dia berbicara sedikit tentang dialek Kurdi asli, Kurmanji.

Dengan kekalahan ISIS pada 2019, Barakat menyelinap ke dalam bayang-bayang.

Dia memilih bersembunyi dalam kekacauan yang mengikuti pertempuran terburuk.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved